Manajemen Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) dengan Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (Cbib) Di CV. Lautan Sumber Rejeki Desa Watukebo , Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provins! Jawa Timur

Udang merupakan salah satu komoditas unggulan budidaya di Indonesia dan bahkan menjadi komoditas ekspor ke berbagai negara, yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan beberapa negara di kawasan Asia. Menurut Nugroho et. al., (2016), faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan CBIB pada pembesaran udang adalah komunikasi dan sosialisasi pembesaran udang secara teknis oleh karyawan pabrik pakan dan probiotik, Menurut Zulfikar, (2021), budidaya udang yang baik adalah kunci untuk menghasilkan produk yang aman dan ramah lingkungan sesuai prinsip CBIB.
Demi memenuhi standar mutu dan kebutuhan pasar global akan konsumsi udang vannamei, budidaya pembesaran udang vannamei dengan menekankan manajemen mutu CBIB harus diterapkan agar kegiatan budidaya tersebut sesuai ekspektasi, yaitu menghasilkan produk yang berkualitas, hasil produksi yang melimpah, dengan tetap meminimalisir pencemaran lingkungan yang terjadi.
Maksud dari Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan mengenai sistem dan penerapan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) dan mengikuti kegiatan pada budidaya pembesaran udang vannamei di CV. Lautan Sumber Rejeki Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari Kabupetan Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. adapun Tujuan dari Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah: Untuk mempelajari dan memahami penerapan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) pada budidaya pembesaran udang vannamei,serta Mengetahui teknis budidaya pembesaran udang Vannamei di CV. Lautan Sumber Rejeki.
Kerja Praktik Akhir (KPA) akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Januari sampai 7 April 2024, bertempat di tambak pembesaran udang CV. Lautan Sumber Rejeki Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari Kabupetan Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah metode magang dan survei. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknis pembesaran pada CV. Lautan Sumber Rejeki dimulai dari persiapan lahan (pembersihan wadah, perbaikan kontruksi, pengeringan, persiapan air, dan pemasangan kincir), pemilihan benur, pemeliharaan udang (manajemen pakan, penyiponan, sirkulasi air, dan pemberian probiotik) serta penen. Sistem penerapan CBIB di CV. Lautan Sumber Rejeki meliputi pemilihan lokasi penentuan tata letak dan desain konturksi, pemilihan wadah budidaya,biosecurity, pengelolaan kualitas air, pemilihan benih, pengelolaan pakan, penggunaan probiotik, obat, dan bahan kimia, penggunaan air dan es, panen dan pasca panen, pembuangan limbah, pencatatan, tindakan perbaikan, dan pelatihan.
Aspek fungsi manajemen yang diterapkan dalam usaha pembesaran udang vannamei di CV. Lautan Sumber Rejeki mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Ini termasuk merencanakan sarana dan prasarana, pengorganisasian dengan struktur yang terperinci, pengarahan melalui motivasi dan komunikasi, serta pengawasan untuk memastikan kegiatan sesuai dengan standar perusahaan.
Dari hasil Kerja Praktik Akhir dapat disimpulkan bahwa Penerapan CBIB di CV. Lautan Sumber Rejeki kurang memenuhi penerapan CBIB yang sesuai dengan SNI yakti CV. Lautan Sumber Rejeki tidak memiliki saluran IPAL dan pembuangan langsung ke laut lepas tanpa dikelola terlebih dahulu,belum menerapkan biosecurity dan obat-obatan masih belum memiliki nomor registrasi. Teknis budidaya udang vannamei di CV. Lautan Sumber Rejeki meliputi persiapan lahan (pengeringan, pembersihan, perbaikan kontruksi), pemilihan benur dan penebaran benur, pemberian pakan dan treatment air, pengecekan kualitas air, panen dan pasca panen.