Perfomansi Reproduksi Induk Udang Vanamei (Litopenaeus Vannamei) Di Hatchery Pt. Central Pertiwi Bahari Situbondo Jawa Timur

SUSILO, BAGUS DWI (2024) Perfomansi Reproduksi Induk Udang Vanamei (Litopenaeus Vannamei) Di Hatchery Pt. Central Pertiwi Bahari Situbondo Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of 3. KIPA Lengkap_Bagus Dwi Susilo.pdf] Text
3. KIPA Lengkap_Bagus Dwi Susilo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Udang vanname memiliki keunggulan spesifik yaitu adaptasi yang tinggi tehadap suhu rendah, perubahan salinitas (khususnya salinitas yang tinggi), responsif terhadap pakan, laju pertumbuhan yang relatif cepat, kelangsungan hidup tinggi, dan pasaran yang luas ditingkat Internasional. Besarnya permintaan target produksi meneyebabkan meningkatnya permintaan naupli untuk dipelihara menjadi benih dan dapat ditebar dalam tambak. Selain itu juga berpengaruh pada kualiatas naupli dan benih yang tinggi dan berkualitas untuk kegiatan budidaya udang vaname. Hal ini sesuai dengan Kurniaji et,al (2021), bahwa ketersediaan benih berkualitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya udang vaname.
Komoditas air tawar ikan koi ini banyak diminati untuk dipelihara, karena keindahan dari corak warnanya. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menjadikan ikan koi sebagai ikan hias dan dipelihara dari pada untuk dikonsumsi (Any, 2015). Banyaknya peminat tentu harus diimbangi dengan produksi yang mencukupi, sehigga pembudidayaannya harus dilkukan dengan baik (Prihartono, 2004). Pemenuhan produksi benih merupakan hal utama untuk kebutuhan pasar. Hal ini yang mendorong penulis mengambil judul Teknik Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus carpio) di CV. Proklamator Koi Blitar Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Maksud pelaksanaan Kerja Praktik Akhir ini adalah untuk mengikuti secara aktif semua kegiatan tentang kegiatan reproduksi induk udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di hatchery PT. Central Pertiwi Bahari Situbondo Jawa Timur. Sedangkan Tujuan pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah sebagai berikut, Melakukan teknik induk undang vannameiudang vaname (Litopenaeus vannamei) di Hatchery PT. Central Pertiwi Bahari, Menghitung produksi benih udang vanamei (Litopenaeus vannamei) di Hatchery PT. Central Pertiwi Bahari, Menganalisa Perfomansi Reproduksi induk undang vannamei udang vaname (Litopenaeus vannamei) di Hatchery PT. Central Pertiwi Bahari.

Kegiatan awal yang dilakukan dalam PT. Cental Pertiwi Bahari Situbondo yaitu Persiapan air media pemeliharaan induk yang PT. Cental Pertiwi Bahari Situbondo adalah penyediaan air laut, Air laut disedot dengan menggunakan tiga pompa bermesin diesel. jarak suplai air laut dari ujung pipa ke bibir pantai adalah 1.500 meter. Air laut dialirkan dari bak penampungan ke dalam tandon sand filter berkapasitas 80 ton yang berisi batu kali, arang batok dan pasir kuarsa. Setelah tertampung dalam bak pengendapan air laut dialirkan ke bak reservoar melalui sinar UV. Setelah melewati sinar UV selanjutnya air laut langsung dialirkan ke dalam tandon air divisi induk untuk di treatment. Kemudian dilakukan pengadaan induk , Induk udang vaname digunakan di PT. Cental Pertiwi Bahari Situbondo merupakan induk yang di impor dari Shrimp Improvement System (SIS) Hawaii dan Florida Induk, bersertifikasi Spesific Pathogen Free (SPF) dan merupakan keturunan F1. Dan dilakukan pemeliharaan induk dari karantina awal kedatangan, proses ablasi, dan pemeliharran pada bak maturasi untuk dilakukan kegiatan reproduksi untuk menghasilkan telur dan naupli
Berdasarkan uraian hasil diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Teknik pemeliharaan induk udang vaname di PT. Central Pertiwi Bahari Situbondo meliputi Persiapan Bak Pemeliharaan lnduk, Persiapan Air Media lnduk, Pengadaan lnduk, Pencegahan Hama dan Penyakit, Pengelolaan Kualitas Air, Pengelolaan Pakan, Pengelolaan Induk, Seleksi lnduk Matang gonad, Pemijahan, Fekunditas lnduk, dan Pengelolaan Telur
2. Jumlah induk betina kawin (mating rate) 75,62%, fekunditas induk 327.042 butir/ekor induk, Fertilization Rate (FR) 96 % dan derajat penetasan telur (hatching rate) sebanyak 84%
3. Perfoma reproduksi induk dapat dikatakan baik karena niali (hatching rate) sebanyak 84% hatcing rate tersebut cukup tinggi. Sesuai dengan standar hatching rate minimal 79% (Afrianto dan Muqsith, 2014) yaitu selama 1 bulan terjadi sampling induk dan panen sebanyak 28 kali. Dikatakan baik karena sudah lebih besar dari nilai standar. Hal ini dipengaruhi berbagai perlakuan yaitu penerapan bak maturasi berwarna hitam yang disesuaikan dengan lingkungan alamiah udang vannamei, pemberian nutrisi yang baik untuk unduk udang vannamei

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan, yaitu:
1. Sebaiknya penerapan biosecurity ditingkatkan agar tidak terjadi kontaminasi pada bak maturasi yaitu ketika dilakukan penyiponan sebaikanya mengunakan perlengkapan yang sesuai SOP
2. Sebaiknya kegiatan produksi dilaksanakan lebih terkontrol, dan tepat waktu seperti dalam pemberian probiotik yang lebih terjadwal agar media produksi yang digunakan tidak mudah terkontaminasi

Item Type: Other
Additional Information: KIPA
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 25 Mar 2025 03:54
Last Modified: 25 Mar 2025 03:54
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/124

Actions (login required)

View Item
View Item