PUTRA, BINTANG DWICAHYA (2024) Teknik Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Salinitas Rendah Di UD. Setiawan Jaya Sidoarjo. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of 3. KIPA_BINTANG DWICAHYA PUTRA.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
3. KIPA_BINTANG DWICAHYA PUTRA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB) | Request a copy
Abstract
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan produk perikanan bernilai ekonomis tinggi dan cenderung diminati karena nilai gizinya yang baik serta punya kontribusi ekspor hingga mencapai 85%. Berbagai keunggulannya antara lain yaitu, sistem pembudidayaan relatif mudah, produksi yang konsisten, dan tahan terhadap penyakit tertentu sehingga sebagian besar petambak di Indonesia berupaya untuk mengembangkan teknik pembesaran udang vaname sebaik mungkin. Namun seiring dengan hasil produksinya yang kian menurun akibat faktor seperti pencemaran kualitas air sumber, diperlukan strategi tepat agar dapat menunjang produktivitas pembesaran udang dalam mencapai target.
Maksud dari pelaksanaan KPA yaitu mengikuti secara aktif seluruh kegiatan pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei) salinitas rendah di budidaya perikanan UD. Setiawan Jaya Sidoarjo dengan tujuan akhir untuk melakukan budidaya udang vaname salinitas rendah dan menghitung produksinya meliputi ABW, ADG, FCR, dan SR selama satu siklus. Kerja Praktik Akhir ini dilaksanakan di budidaya perikanan UD. Setiawan Jaya mulai tanggal 15 Januari hingga 7 April 2024.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KPA ini adalah survei. Sedangkan perihal sistem untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan yaitu magang. Sumber data yang dikumpulkan secara primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya yaitu observasi, wawancara, dan partisipatif, sedangkan cara dalam mengolah datanya meliputi tabulasi maupun pengeditan. Untuk mengetahui teknik pembesaran udang vaname salinitas rendah menggunakan analisis deskriptif.
Konstruksi kolam budidaya perikanan di UD. Setiawan Jaya berukuran 4 × 2 × 0,5 m dengan sistem resirkulasi air dan atap dari asbes. Persiapan kolam meliputi pembersihan, pengisian air, perlakuan garam dan tetes tebu, serta instalasi daya dukung seperti aerasi, pemanas air, maupun media hunian udang.
Benur berasal dari CV. Surya Mahkota Benur di Situbondo. Padat tebar benur yaitu 156/ m2 dari jumlah tebar 1250 ekor masing-masing kolam A dan B. Penebaran benur menggunakan aklimatisasi, yang sebelumnya dilakukan sampel populasi satu kantong terlebih dahulu. Benur berawal dari salinitas 1,6 ppt ditebar pada air media dengan salinitas 8-14 ppt menyesuaikan kebutuhan.
Menggunakan pakan buatan mandiri dengan penentuan dosis berdasarkan program pakan estimasi (blind) 2 kg/ 100.000 ekor kemudian hasil permintaan (demand) yang dihitung melalui rumus indeks. Feeding Rate (FR) udang dari tabel PT. CP Prima, TBk. sebagai pembanding penentuan dosis pakan. Frekuensi pemberian pakan 3 kali dengan teknik khusus agar memudahkan siphon. Pakan dikendalikan melalui pemantauan secara in situ pada air media.
Layaknya pemberian pakan, kualitas air yang dipantau saat pagi, sore maupun malam meliputi pH, salinitas, dan suhu. pH dan suhu relatif pada rerata 8,3 dan 28 ° C. Salinitas diawal bernilai 8-14 ppt dan terus turun secara alami setiap seminggu sekitar 0,5 ppt. Siphon yang dilakukan tanpa membuang air secara signifikan. Pergantian air menyesuaikan hari pemeliharaan (30 hari) terkait salinitas yang dibutuhkan. Aplikasi probiotik dari bahan alami buatan mandiri.
Belum ditemukan hama pengganggu selama penulis praktik sedangkan penyakit yang timbul adalah fusariosis dari jamur genus fusarium sp. Alternatif pengobatan yaitu pemberian abate (temephos) dan probiotik alami buatan mandiri untuk meminimalisir dampak dari timbulnya infeksi.
Pemantauan pertumbuhan meliputi Average Body Weight (ABW), Average Day Growth (ADG), Feed Convertion Rasio (FCR), dan Survival Rate (SR) yang telah dilakukan selama sampel 33-61 dengan interval 7 hari. ABW DAN ADG meningkat signifikan, namun hanya ABW yang melebihi estimasi berdasarkan tabel program pakan. Oleh karena itu, ABW demikian berkorelasi dengan rendahnya SR walaupun FCR yang dicapai tetap sesuai.
Panen sesuai kebutuhan pada DOC 87 dan 66 menghasilkan biomassa 32 kg dari kedua kolam. Pascapanen meliputi sortir kualitas bagian tubuh udang, pengemasan keranjang rotan yang beralaskan karung tersusun es balok pada bagian bawah, tengah, dan atas serta pemasaran melalui pengepul selaku mitra unit usaha.
Budidaya udang vaname salinitas rendah relatif mudah diaplikasikan dalam skala rumah tangga karena sederhana. Produksi budidaya udang vaname salinitas rendah menghasilkan ABW = 19,2 gr, ADG = 0,341, FCR = 1,31, dan SR = 83 %. Saran dari penulis diantaranya yaitu pengadaan pengeringan saat persiapan kolam, penambahan perlakuan mineral kesadahan, dan mengganti atab menjadi transparan agar dapat dilalui sinar matahari langsung.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 25 Mar 2025 04:12 |
Last Modified: | 25 Mar 2025 04:12 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/125 |