Kumalasari R., Aisyah (2021) Penerapan Manajemen Mutu (CBIB) Pada Budidaya Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di PT. Menjangan Mas Nusantara Desa Cibungur Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of AISYAH KUMALASARI R_LAPORAN KIPA.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
AISYAH KUMALASARI R_LAPORAN KIPA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Menurut Ashari et al (2016) hampir seluruh ekspor udang beku dan udang segar dari Indonesia dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor. Persaingan yang ketat dalam perdagangan dunia pada sektor perikanan, memaksa produk udang vannamei yang akan diekspor harus memenuhi persyaratan dan memiliki kriteria safety food yaitu produk harus bebas dari logam berat, bakteri, residu hormon dan antibiotic (DJPB, 2016).
Dalam melaksanakan usaha di bidang perikanan budidaya, agar dapat bersaing serta mampu memenuhi standar di pasar global maka harus menerapkan manajemen mutu. Indonesia sebagai negara yang secara signifikan menjadi penghasil perikanan budidaya di dunia sehingga perlu dikawal dengan petunjuk dan sistem yang kuat agar secara efisien dapat menghasilkan ikan yang berkualitas dalam skala usaha masyarakat dengan tingkat kepastian iklim usaha yang tinggi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.02/MEN/2007 tentang cara budidaya ikan yang baik dengan maksud untuk mengatur kegiatan pembudidayaan ikan bagi pembudidaya agar menerapkan cara budidaya ikan yang baik seperti memberikan acuan secara teknis sebagai persyaratan yang harus diperhatikan dengan baik dan benar bagi Auditor CBIB, kelompok budidaya ikan dan pelaku usaha lainnya.
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini untuk mengetahui, mempelajari, memahami, dan mempraktekkan secara langsung tentang penerapan manajemen mutu (CBIB) pada pembesaran udang vannamei dan memperoleh data teknis. Sedangkan tujuan dari Kerja Praktek Akhir ini adalah memperoleh pengetahuan dan keterampilan mengenai sistem dan penerapan manajemen mutu (CBIB) pada budidaya pembesaran udang vannamei di PT. Menjangan Mas Nusantara Desa Cibungur Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Perencanaan manajemen mutu di PT. Menjangan Mas Nusantara direncanakan oleh Supervisor meliputi target budidaya, kebutuhan budidaya, dan pemasaran. Perencanaan mutu pada lapangan direncanakan oleh Kepala tambak/Teknisi mulai dari proses budidaya, teknis-teknis budidaya, penanganan segala macam bentuk ancaman dalam budidaya yang dapat mengakibatkan mutu udang menurun. Pengorganisasian dalam menerapkan manajemen mutu diaplikasikan dengan dengan pengelompokan staff/pegawai melalui pembentukan struktur organisasi yang ditempatkan sesuai dengan kualifikasi dan background pendidikan masing-masing sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Manajemen mutu digerakkan dengan menerapkan kaidah-kaidah budidaya yang baik. Kepala tambak/Teknisi memberikan arahan proses budidaya yang baik demi terwujudnya hasil panen udang yang memenuhi standar syarat mutu. Dalam pengendalian manajemen mutu, Supervisor berperan dalam pengendalian pada cakupan yang luas meliputi pengontrolan terhadap seluruh kegiatan proses budidaya agar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, menjamin kesejahteraan pegawai, menjalin hubungan yang baik dengan mitra dan konsumen. Pada penerapan manajemen mutu di lapangan dikendalikan oleh Kepala tambak/Teknisi dengan mengontrol seluruh proses budidaya melalui teknis-teknis budidaya yang baik.
Persayaratan CBIB meliputi pengeringan, perbaikan konstruksi tambak, pengendalian hama, pengisian air, dan pemasangan kincir yang telah terlaksana dengan baik. Pengeringan tambak dilakukan selama 3 – 5 hari yang bertujuan untuk memutus siklus hidup patogen. Perbaikan konstruksi dilakukan pada petakan yang terdapat kerusakan seperti kebocoran di dasar atau dinding petakan dengan menambal dinding dan dasar petakan yang bocor menggunakan las plastik HDPE. Hama yang menyerang antara lain, ular, musang, biawak, dan kambing. Penyakit yang sering menyerang adalah vibriosis yang diatasi dengan pemberian ekstrak daun jeruju dan bawang putih. Pada awal pengisian air dilakukan hinga tinggi 80 – 90 cm dan disterilisasi menggunakan kaporit dan cupri sulfate dan diisi lagi hingga ketinggian 100 – 120 cm. Pada petakan besar dengan luas 3000m2 dipasang 8 kincir daya 1 HP dan 4 kincir daya 2 HP, sedangkan petakan kecil dengan luas 1000m2 dipasang 6 kincir daya 1 HP.
Pemilihan lokasi budidaya belum terhindar dari pemukiman karena berseberangan langsung dengan desa Cibungur, bersebelahan dengan persawahan dan gudang padi, serta terdapat kandang kambing dalam kompleks tambak. Air budidaya diperoleh dari Selat Sunda yang keruh kemudian ditreatment agar steril dan air tawar diperoleh dari sumur bor sehingga kualitas air sesuai peruntukan.
Saluran pemasukan dan saluran pembuangan berjarak ±300m, terdapat petak tandon yaitu tandon labirin, tandon pengendapan, dan tandon sterilisasi. Fasilitas MCK berjarak minimal 10m dari kolam budidaya dan terdapat gudang penyimpanan alat dan bahan budidaya yang tertutup namun tanpa ventilasi.
Wadah budidaya menggunakan plastik HDPE yang memiliki karakteristik sedikit buram, transparan dan elastik, tidak tembus air, tidak berbau, tahan panas, dan tahan benturan.
Pengamanan biologi (biosecurity) yang diterapkan seperti penjagaan lingkungan agar terbebas dari limbah, menjaga lingkungan yang ramah terhadap tambak, menggunakan obat-obatan untuk menjaga daya tahan tubuh udang dari residu atau cemaran yang masuk ke dalam kolam tambak, dan menjaga kualitas air. Namun belum optimal karena belum terbebas dari hewan peliharaan. Kecerahan air berkisar 30 – 32 cm, warna air yang teridentifikasi adalah hijau, hijau kecoklatan, coklat kehijauan, coklat. Tinggi air sekitar 100 – 120 cm, suhu kolam berkisar 26,8 – 29,3 C, nilai pH berkisar 8 – 8.2, nilai DO rata-rata 5,16 ppm, salinitas rata-rata 24 ppt, alkalinitas rata-rata 126 mg/l, kandungan ammonium rata-rata 4,5 mg/l, kandungan fosfat rata-rata 2,8 mg/l, dan kandungan nitrit rata-rata 0,5 mg/l.
Benih diperoleh dari PT. Suri Tani Pemuka Carita Anyer dengan nomor registrasi CPIB 1860.2911.A1.B0-FormCPIB19 dan PT. Benur Ndaru Laut Lamongan dengan nomor registrasi CPIB 1650.2204.A2.B1-Form CPIB19.
Jenis pakan yang digunakan adalah crumble dan pellet yang diproduksi oleh PT. Suri Tani Pemuka dengan netto yang bervariasi mulai dari ukuran 10 – 25 kg. Dilengkapi informasi meliputi merk pakan, nomor registrasi yang dikeluarkan oleh KKP dan ISO oleh BSN, netto, kandungan gizi pakan, dosis pemberian pakan, masa kadaluarsa, produsen pakan yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Penggunaan obat, ikan, probiotik, desinfektan, dan bahan kimia sodium bikarbonat, aquazyme, nature, dedak, tetes tebu, bawang putih, jeruju tidak dilengkapi dengan informasi yang lengkap. Sementara fermipan, sanolife, atbak menggunakan merk yang dilengkapi informasi meliputi merk, nomor registrasi, netto, kandungan gizi, dosis pemberian, petunjuk penggunaan dan produsen yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Panen dilakukan secara total pada usia udang DOC 90 – 100. Proses berlangsung secara cepat dan cermat selama 4 jam untuk satu petak kolam berukuran 3000m2 dengan hasil panen rata-rata 9 ton. Pascapanen dilakukan sesuai sanitasi dan hygiene dengan mencuci udang dengan air bersih mengalir dan pengemasan dengan penambahan es batu sebanyak 1:1.
Peralatan panen dilakukan dan menggunakan alat yang tidak merusak produk seperti keranjang plastik, box, pembersihan dengan air mengalir, pengemasan dengan es berlapis.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 03:46 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 07:45 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/162 |