Manajemen Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di PT. Menjangan Mas Nusantara, Pandeglang, Banten, Jawa Barat

Ferima, Tania (2021) Manajemen Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di PT. Menjangan Mas Nusantara, Pandeglang, Banten, Jawa Barat. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of KIPA TANIA FERIMA_merged (1).pdf] Text
KIPA TANIA FERIMA_merged (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting di Indonesia. Daya tarik udang vannamei ini terletak pada ketahanannya terhadap penyakit dan tingkat produktivitasnya yang tinggi. Selain itu, udang ini juga mampu memanfaatkan seluruh kolam air dasar tambak hingga ke lapisan permukaan. Faktor-faktor tersebuh memungkinkan udang vannamei untuk diperlihara di tambak dengan kondisi padat tebar tinggi karena mampu memanfaatkan pakan dan ruang secara lebih efisien (Amri, 2008).
Berdasarkan data diatas, maka perlu adanya pengelolaan kegiatan pembesaran udang vannamei yang baik. Hal Ini bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga produksi serta konsistensi kegiatan pembesaran. Pengelolaan tersebut bukan hanya berpatokan pada aspek teknis kegiatan usahanya saja, akan tetapi harus menjangkau seluruh kegiatan usaha termasuk didalamnya aspek manajemen.

Maksud dari Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen pembesaran udang vannamei di PT. Menjangan Mas Nusantara, Pandeglang, Banten.
Kerja Praktek Akhir ini telah dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2021 sampai dengan tanggal 7 Mei 2021. Bertempat di PT. Menjangan Mas Nusantara, Pandeglang, Banten, Jawa Barat. Dengan menggunakan metode survey dan magang, menggunakan sumber data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik pengolahan data dengan cara editing dan tabulating, dan menganalisis data dengan cara analisis deskriptif.
PT. Menjangan Mas Nusantara sudah beroperasi sebagai tempat pembesaran udang vannamei sejak tahun 2018, memperoleh SIUP di tahun 2013. Perusahaan ini sebelumnya adalah tambak dengan nama CV. Surya Ceria Sejahtera yang kemudian dibeli oleh Bapak Eddy dan dikelola oleh Bapak Suryo.
Unsur-unsur manajemen yang diterapkan perusahaan adalah antara lain; Manusia (Man), sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan terdiri dari tim pembudidaya STP, mahasiswa jurusan perikanan dan juga masyarakat sekitar yang diperdayakan. Tanpa adanya sumber daya manusia maka proses budidaya tidak akan terjadi.

Uang (Money), sumber dana perusahaan berasal dari modal pribadi pemilik lahan. Bahan (Material), bahan yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan budidaya adalah sarana dan prasarana yang sudah dimiliki. Mesin (Machine), alat bantu yang digunakan dalam proses budidaya adalah, kincir air, genset, dan juga pompa air. Metode (Method), metode budidaya yang digunakan adalah metode budidaya secara intensif yang menerapkan padat tebar dan mengandalkan pakan buatan. Pasar (Market), pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara memasarkan udang kepada pengepul langganan perusahaan.

Manajemen pembesaran udang vannamei berdasarkan sistem POAC; Perencanaan (Planning), target produksi yang direncanakan adalah 6,5 ton per petak. Rencana waktu produksi kurang lebih 135 hari dimana 25 hari untuk persiapan lahan dan 110 hari untuk kegiatan budidaya. Rencana biaya produksi perusahaan adalah sebesar Rp. 85.780.000/petak/siklus, dari persiapan hingga panen.
Pengorganisasian (Organizing), untuk mencapainya hasil budidaya yang memuaskan perlu adanya suatu struktur yang dapat mengatur tugas disetiap bagian produksi, adapun struktur organisasi dan tugasnya antara lain; Supervisor, memiliki tugas untuk mengelola sebuah produksi, membimbing dan mengatur rekan kerja guna mencapai tujuan perusahaan, posisi ini dipegang oleh Bapak Fredi Yaung. Kepala Teknisi Budidaya, memiliki tanggungjawab merencanakan program budidaya dan bertanggungjawab atas sarana dan prasarana yang digunakan, posisi ini dipegang oleh Bapak Nyono Pujianto. Teknisi Mekanik, memiliki peran untuk memelihara dan juga memperbaiki sarana yang dimiliki, posisi ini dipegang oleh Mas Haryadi dan Mas Alung. Staff Pembesaran Udang yang bertugas untuk menjalankan semua kegiatan yang ada di lapangan berdasarkan tanggungjawabnya masing-masing, posisi ini meliputi; Staff Pakan yang mengorganisasi pakan harian dan mengontrol pengeluaran pakan. Staff Kolam yang memiliki tanggungjawab atas kolam yang dipegangnya untuk menjaga kebersihan dan memberikan pakan sesuai pada waktunya. Staff Lab, yang memiliki tugas untuk memeriksa kesehatan kolam lebih lanjut.
Penggerakan (Actuating), kegiatan yang dilakuan dalam budidaya udang vannanei ini adalah persiapan lahan, penebaran benur, manajemen pakan, monitoring kualitas air, monitoring pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Persiapan lahan, dimulai dengan pengeringan kolam dan membersihkannya dari kotoran sisa panen siklus lalu, setelah itu dilakukan perbaikan konstruksi kolam apabila ada kerusakan lalu setelah itu masuk ke tahap pemasangan kincir dan pengisian air dilanjut dengan penumbuhan plankton pada air kolam. Penebaran benur, dilakukan setelah sampling benur dilakukan, kegiatan sampling benur bertujuan untuk mengamati pergerakan aktif, keseragaman ukuran dan juga menghitung banyaknya benur di kantong. Setelah sampling dilakukan maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan aklimatisasi benur di bak konikel yang sudah berisi air kolam selama 30 menit, kemudian benur dialirkan kedalam kolam pembesaran. Manajemen pakan, pemberian pakan dilakukan setelah udang berumur 2 hari ditambak, jenis pakan yang digunakan pada umur awal adalah jenis crumble, jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan program pakan yang ditentukan oleh kepala teknisi, pakan diberikan 5 kali sehari dengan cara menebar pakan mengelilingi petakan menggunakan sampan, pemberian pakan dilakukan oleh karyawan yang bertanggungjawab atas petakan tersebut. Manajemen kualitas air, dilakukan setiap hari oleh staff lab dan staff kolam pada pagi hari dan sore hari, pengecekan dilakukan dilapangan, adapun pengecekan yang dilakukan adalah pengecekan kecerahan, suhu, pH, salinitas, tinggi air dan DO pada malam hari yang dilakukan oleh asisten teknisi yang bertugas. Monitoring pertumbuhan, dilakukan dengan 2 cara yang pertama monitoring visual dengan cara mengamati pergerakan udang saat melakukan pengecekan anco dan monitoring menggunakan metode sampling yang dengan jala dilakukan setelah udang berumur 45 atau DOC 45, kegiatan sampling bertujuan untuk mengukur berat udang, pertumbuhan harian, survival rate, dan penentuan dosis pakan yang diberikan. Pengendalian hama dan penyakit, jika ditemukannya hama yang menganggu perkembangan udang langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membasmi hama yang muncul dan diberlakukannya biosecurity, pengendalian penyakit yang dilakukan dengan pemberian ekstrak bawang putih, ekstrak kunyit dan ekstrak daun jeruju bergantian setelah berselang beberapa hari. Panen dan pasca panen, pemanenan dilakukan saat umur udang mencapai 108 hari atau DOC 108, dilakukan dengan cara menyiapkan alat-alat, memasang jaring di pintu air, mengangkat kincir air dan melakukan penyiponan, membuka separuh pintu air dan menjaring udang dari tengah ke pinggir kolam, lalu mengumpulkan udang dan menyortirnya di ruang panen. Pasca panen, merupakan kegiatan yang meliputi pembersihan udang, penyortiran udang dan pengemasan udang yang telah disortir.
Pengawasan (Controlling), dilakukan oleh supervisor secara langsung dan tidak langsung dengan cara mengawasi langsung ke lapangan atau memanggil salah satu karyawan untuk melapor segala kegiatan dan kendala yang dihadapi di lapangan.

Analisa usaha, diketahui biaya investasi sebesar Rp. 2,374,500,000, biaya tetap sebesar Rp. 522,750,000, biaya variable sebesar Rp. 927,250,000, pendapatan sebesar Rp. 6,720,000,000 dengan keuntungan Rp. 5,270,000,000. R/C Ratio menghasilkan 4,63 dimana menunjukan bahwa PT. Menjangan Mas Nusantara tergolong kedalam usaha yang menguntungkan. BEP Unit menghasilkan 82,9 yang menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan karena telah memproduksi 84 ton pada siklus sebelumnya. BEP Rupiah menghasilkan 580,833,333, dari hasil tersebut dapar dijelaskan bahwa perusahaan sudah mendapatkan keuntungan dan sudah balik modal.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 07 Aug 2025 04:42
Last Modified: 11 Aug 2025 08:21
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/169

Actions (login required)

View Item
View Item