SAPUTRA, BAGAS AFRENDA (2021) Penggunaan Kincir Air (Paddle Wheel) pada Tambak Udang Vannamei Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of ACC KIPA BAGAS AFRENDA SAPUTRA. MP.docx]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
ACC KIPA BAGAS AFRENDA SAPUTRA. MP.docx
Restricted to Registered users only
Download (43MB)
Abstract
Udang merupakan salah satu primadona ekspor Indonesia yang perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas budidaya udang, seperti oksigen terlarut, temperatur, ph, salinitas, dan kecerahan air tambak. Menurut D.D Baliao dan Siri, (2002) tingkat kecerahan air pada tambak udang harus dipertahankan dengan batas antara 35-45 cm, karena hal ini membantu juga dalam menstabilkan suhu air dan menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan alami bagi udang. Menurut Fuady, (2013). kincir air merupakan salah satu peralatan pada budidaya ikan atau udang di tambak yang berfungsi untuk menggerakkan air.
Keberadaan kincir air didalam tambak diharapkan dapat membantu dan mengantisipasi terjadinya kekurangan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) serta mengantisipasi terjadinya perbedaan suhu yang cukup signifikan antar lapisan air tambak. Menurut Makmur, (2016), permasalahan yang sering terjadi pada tambak udang adalah kondisi suhu dan oksigen terlarut yang sering berubah - ubah.
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah untuk mengikuti seluruh kegiatan dan mempelajari penggunaan kincir air (paddle wheel) pada tambak udang vannamei di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
Kerja Praktek Akhir (KPA) ini akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret sampai dengan tanggal 7 Mei 2021 di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Keseimbangan ekosistem perairan tambak diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi udang seperti dalam ekosistem alaminya. Fungsi kincir air itu sendiri dalam perairan buatan juga untuk menciptakan aerasi. Aerasi adalah proses meningkatkan kandungan oksigen pada suatu lingkungan air, dengan tujuan untuk membuat organisme hidup di dalamnya untuk tumbuh lebih sehat dan cepat besar. Sementara itu, pada cara aerasi yaitu mengaktifkan.
Komponen- komponen yang terdapat pada kincir air untuk tambak budidaya udang vannamei. Komponen pada kincir air adalah sebagai berikut: Motor Penggerak, GearBox, Pelampung, Roda Kincir, Pilow Bloks, dan Batang As Roda
Sistem kerja dari kincir air yaitu dengan mendorong air yang terletak dibawah daun kincir air, dan mendorong air hingga + 2-3 m dari posisi kincir air, yang digerakkan oleh motor listrik tiga phase. Secara sederhana tata letak kincir air dapat diartikan sebagai pengaturan kincir air yang menyangkut jumlah dan posisi arah kincir air. Tata letak kincir air tambak udang yang baik tergantung dari jumlah dan posisi arah kincir, juga tergantung luas tambak udang. Hal paling dasar yang wajib diketahui adalah putaran-putaran kipas pada kincir bisa menghasilkan pusaran arus air yang dapat memberi perbedaan karakteristik kualitas air tambak secara vertikal ataupun horizontal. Padas kesempatan kali ini disini juga menghirung kecepatan aliran kincir air, perhitungan coverage area.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling T Technology > TL Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 07:04 |
Last Modified: | 19 Aug 2025 05:06 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/178 |