Pengaruh Desain Daun Kincir Air Terhadap Kualitas Air Tambak pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di CV. Sekar Jaya Abadi Kabupaten Gresik Jawa Timur

Nugroho, Wahyu Ichsan (2021) Pengaruh Desain Daun Kincir Air Terhadap Kualitas Air Tambak pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di CV. Sekar Jaya Abadi Kabupaten Gresik Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Wahyu Ichsan ACC_converted_by_abcdpdf.pdf] Text
Laporan Wahyu Ichsan ACC_converted_by_abcdpdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (570kB)

Abstract

Indonesia adalah Negara maritim yang memiliki komoditas perikanan yang sangat besar, baik perikanan air laut, air payau, maupun air tawar. Saat ini banyak komoditas perikanan air payau yang mulai menjadi perhatian khusus untuk pengembangan produksi perikanan Indonesia. Salah satu komoditas tersebut adalah udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas budidaya perikanan yang banyak dikonsumsi, karena dagingnya enak, juga merupakan sumber protein hewani, serta harganya terjangkau oleh masyarakat.
Kincir air merupakan salah satu alat yang digunakan pada tambak intensif untuk menambah kandungan oksigen pada air. Ada beberapa macam kincir yang ada di Indonesia. Aerasi adalah penambahan udara yang mengandung oksigen ke dalam air. Aerasi dapat dilakukan dengan bantuan alat mekanik yang disebut aerator (Lekang, 2007). Aerasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama, udara dimasukkan ke dalam air dengan dideburkan (splasher aerator) dan yang kedua gelembung udara dilepaskan ke dalam air (bubbler aerator) (Lekang, 2007).
Kincir air tambak digunakan untuk menciptakan aerasi. Kinerja kincir air terhadap budidaya udang vannamei tergantung dari tipe dan desain kincir air. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penulis ingin mempelajari lebih lanjut tentang “Pengaruh Desain Daun Kincir air Terhadap Kualitas airTambak Pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di CV. SEKAR JAYA ABADI Kabupaten Gresik Jawa Timur” yang meliputi teknik pembesaran udang , kincir air, Pengoprasian, perawatan, kesehatan dan Keselamatan kerja (K3).
Dari hasil Kerja Praktek Akhir yang dilakukan pada CV. Sekar jaya abadi, Teknik pembesaran udang vannamei meliputi: persiapan lahan, teknik pemeliharaan, panen dan pasca panen. Panen dilakukan pada DOC 91 hari, dengan FCR 2,04 size 64/kg dengan jumlah total panen ± 6 ton dengan jumlah tebar 224.000 ekor udang, sehingga padat tebar 80 ekor/m² dengan luas tambak 2,805 m². Pada siklus ini udang terserang penyakit WFD sehingga size udang tidak masuk dalam persyaratan yang ditetapkan perusahaan yaitu size <40 ekor/kg.
Spesifikasi kincir air tambak yang digunakan pada CV. Sekar Jaya Abadi adalah merk SL vannamei, tegangan listeria 3 fasa, terdiri dari 2 roda kincir, 16 buah daun kincir, dan 2 buah pelampung, bahan rangka stainless steel 55cm, serta tipe gearbox adalah bevel gear.
Adapun langkah – langkah dalam pengoperasian setelah perbaikan yaitu memeriksa terminal penghubung yang ada di motor listrik maupun tang ada di termis (kontaktor) sudah terpasang dengan benar. Setelah terpasang perhatikan putaran listrik apakah sudah betul atau belum, lalu periksa tegangan yang ada pada kabel jika tegangan yang ada pada motor listrik terlalu kecil maka dilakukan pengaturan yang ada pada kontaktor, agar putaran kincir air tidak berubah dan beban yang ada pada motor listrik tidak terlalu besar
Perawatan yang dilakukan pada pada CV. SEKAR JAYA ABADI antara lain: membersihkan daun kincir dari lumut, membersihkan pelampung dan mengganti pelampung yang bocor, mengganti bantalan penghubung antara gearbox dan kincir yang sudah longgar, mengecek oli pelumas pada gearbox, dan mengganti sarung penutup mesin kincir
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah kondisi yang aman dan kondusif dalam lingkungan kerja. Aspek keselamatan kerja mencakup perlindungan akan resiko terjadinya penderitaan, kerusakan, hingga kerugian di tempat kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan pada kincir air yaitu pada saat perakitan dan pemasangan kincir air harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)
Teknik pembesaran udang vannamei meliputi: persiapan lahan, teknik pemeliharaan, panen dan pasca panen. Panen dilakukan pada DOC 91 hari, dengan FCR 2,04 size 64/kg dengan jumlah total panen ± 6 ton dengan jumlah tebar 224.000 ekor udang, sehingga padat tebar 80 ekor/m² dengan luas tambak 2,805 m². Pada siklus ini udang terserang penyakit WFD sehingga size udang tidak masuk dalam persyaratan yang ditetapkan perusahaan yaitu size <40 ekor/kg.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
T Technology > TL Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 07 Aug 2025 08:23
Last Modified: 11 Aug 2025 08:57
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/185

Actions (login required)

View Item
View Item