Analisa kualitas air terhadap kesehatan udang pada budidaya pembesaran Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) di CV. Daun Prima Tuban Jawa Timur

Izzah, Anissa Nurul (2021) Analisa kualitas air terhadap kesehatan udang pada budidaya pembesaran Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) di CV. Daun Prima Tuban Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of Anissa Nurul Izzah KIPA.pdf] Text
Anissa Nurul Izzah KIPA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Udang vaname merupakan salah satu komoditas air payau yang banyak dibudidayakan di Indonesia untuk menggantikan udang windu (Penaeus monodon) yang mengalami penurunan kualitas akibat terserang penyakit. Udang vaname memiliki keunggulan antara lain pertumbuhan yang lebih cepat, ukuran panen yang lebih seragam, relative lebih tahan terhadap penyakit, cara budidaya yang relative mudah dibandingkan dengan udang lainnya (Awaniset, 2017).
Menurut data statistik BKIPM tahun 2020 total volume lalu lintas ekspor perikanan mati mencapai 1.308.680.80 Ton dengan rata – rata bulannya mencapai
81.793.00 Ton. Produk yang menyumbang ekspor paling besar adalah udang vannamei yaang mencapai 201.582,96 Ton dan disusul dengan rumput laut mencapai 191.159,23 Ton.
Keberhasilan budidaya udang Vaname banyak ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya parameter kualitas air. Penurunan kualitas air dapat disebabkan oleh adanya limbah hasil budidaya berupa bahan organik dan nutrien baik yang bersifat partikel tersuspensi maupun terlarut (Santoso, 2018). Limbah hasil budidaya berupa bahan organik akan menjadi sumber utama adanya amonia di air. Jumlah amonia yang berlebih akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan organisme yang ada di dalam kolam karena bersifat toksik.
Pelaksaan Kerja Praktek Akhir ini dilaksakan selama 55 hari. Dimulai pada tanggal 1 Maret – 24 April 2021. Tempat pelaksanaan Kerja Praktek Akhir yaitu di CV. Daun Prima Desa Bancar Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur.
Pada kegiatan budidaya udang vanname di CV. Daun Prima ini melaksanakan persiapan lahan yang meliputi pembersihan lahan, perbaikan lahan, pengeringan, penebaran HCL, pengapuran, peletakan kincir, pengisian air dan treatment air. Selanjutnya dilakukan kegiatan penebaran benih udang yang berusia PL 10 - 11. Setelah dilakukan penebaran, tahap berikutnya merupakan perawatan biota. Perawatan ini meliputi pemberian pakan, treatment udang, dan pengecekan kualitas air. Setelah umur udang mencapai batas maksimal yaitu DOC 110 akan dilaksanakan pemanenan.

Untuk parameter kualitas air yang teramati mendapatkan hasil sebagai berikut; untuk parameter fisika suhu mendapatkan hasil dengan rentang 27 - 32°C. Pada parameter ketinggian air mendapatkan hasil dengan kisaran 123 - 149 cm. Untuk parameter warna mendapatkan hasil air tambak berwarna coklat, coklat merah, hijau, coklat hijau, hijau coklat. Pada parameter kecerahan mendapatkan hasil 20-30 cm.
Selanjutnya pada parameter kualitas air kimia dapat mendapatkan hasil sebagai berikut; pada parameter pH mendapatkan range 7-8,4. Untuk parameter oksigen terlarut mendapatkan hasil 4,3-5,5 mg/L. Lalu pada parameter salinitas mendapatkan hasil dengan range 19-24 ppt. Pada parameter alkalinitas mendapatkan hasil >100 mg/L. Untuk parameter TOM mendapatkan hasil dengan range 97-123 mg/L. Pada parameter nitrit mendapatkan hasil 6-15 mg/L. Untuk parameter nitrat mendapatkan hasil dengan range 5-80 mg/L. Pada parameter amonia mendapatkan hasil dengan range 0,001-0,009 mg/L. Lalu pada parameter amonium mendapatkan hasil dengan range 0,1-1 mg/L. Untuk parameter phospat mendapatkan hasil dengan range 2,5-6 mg/L. Pada parameter Fe mendapatkan hasil dengan range 0-0,05 mg/L. Untuk parameter clorin mendapatkan hasil 0,1- 0,8 mg/L.
Setelah itu terdapat parameter kualitas air biologi mendapatkan hasil sebagai berikut; jenis plankton yang hidup pada tambak CV. Daun Prima yaitu green algae, blue green algae, euglena, protozoa, diatome dan GGA. Untuk parameter vibrio didapatkan hasil tertinggi sebagai berikut; untuk vibrio hijau mencapai 8,9x102 cfu/mL. Untuk vibrio kuning mencapai 9,4x103 cfu/mL. Pada vibrio hitam mencapai 8,66x103 cfu/mL. Sedangkan untuk parameter vibrio yang paling rendah sebagai berikut; vibrio hijau mencapai 4x101 cfu/mL. Untuk vibrio kuning mencapai 3,3x103 cfu/mL. Dan vibrio hitam mencapai 1x101 cfu/mL. Selanjutnya terdapat pengecekan kesehatan hepatopankreas udang yang mendapatkan hasil terjadi kekosongan pada ujung lipid.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 08 Aug 2025 03:16
Last Modified: 28 Aug 2025 03:13
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/193

Actions (login required)

View Item
View Item