Manajemen Kualitas Air Terhadap Kesehatan Udang pada Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei) di CV Bilangan Sejahtera Bersama Sumenep Jawa Timur

Sasmita, Mauli Nindi (2021) Manajemen Kualitas Air Terhadap Kesehatan Udang pada Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei) di CV Bilangan Sejahtera Bersama Sumenep Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of KIPA ASLI MAULIA.pdf] Text
KIPA ASLI MAULIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penyakit viral yang baru-baru ini menyerang beberapa tambak di Indonesia antara lain Infectous Myonecrosis Virus (IMNV), White Spot Syndrome Virus, dan Taura Syndrome Virus (TSV). Penyakit tersebut timbul akibat faktor peningkatan kepadatan organisme kultivan dan penggunaan pakan buatan.

Pemberian pakan ke dalam tambak ini akan membawa dampak pada peningkatan produksi limbah organik, produksi limbah organik ini akan menjadi lebih besar lagi apabila pengelolaan pakan tidak efisien sehingga akan menyebabkan penurunan kualitas air tambak. Dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan kualitas air yang baik agar lingkungan hidup bagi udang yang dipelihara tetap optimal untuk pertumbuhan udang. (Murdjani dan Arif. 2007)

Adapun tujuannya yaitu untuk memperoleh pengalaman dan menambah pengetahuan mengenai manajemen kualitas air pada budidaya udang vannamei (L. penaeus) di CV Bilangan Sejahtera Bersama Sumenep Jawa Timur, Mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam budidaya udang vannamei

Kerja Praktek Akhir (KPA) ini akan dilaksanakan, mulai tanggal 01 Maret 2021 sampai dengan 30 April 2021 di daerah Sumenep Provinsi Jawa Timur. Persiapan media budidaya di tambak CV. Bilangan Sejahtera Bersama meliputi pembersihan tambak, pengeringan, pemasangan sarana, pemasangan kincir, pengisian air, dan sterilisasi air, pada penebaran benur terdapat, persyaratan benur, padat tebar, proses penebaran. Adapun manajemen pakan meliputi penyimpanan pakan, jenis dan bentuk pakan, ukuran pakan, nutrisi pakan, dosis dan program pakan, control anco. Adapun pengelolaan kualitas air meliputi, pergantian atau penambahan air, penyiponan, aplikasi probiotik, dan pengapuran.

Monitoring kualitas air meliputi pengecekan kecerahan meliputi petak C1 berkisar 89-30 cm dan C2 berkisar 83-30 cm, Alkalinitas petak C1 berkisar 169-166 ppm dan petak C2 berkisar 160-190 ppm, Ph (pH air pagi hari pada petak C1 berkisar 7,9-8,2 dan sore hari 8,2-8,7 dan petak C2 berkisar 7,8-8,5 pada pagi hari dan pada sore hari 8,1-8,8, Salinitas petak C1 Penyakit viral yang baru-baru ini menyerang beberapa tambak di Indonesia antara lain Infectous Myonecrosis Virus (IMNV), White Spot Syndrome Virus, dan Taura Syndrome Virus (TSV). Penyakit tersebut timbul akibat faktor peningkatan kepadatan organisme kultivan dan penggunaan pakan buatan. Pemberian pakan ke dalam tambak ini akan membawa dampak pada peningkatan produksi limbah organik, produksi limbah organik ini akan menjadi lebih besar lagi apabila pengelolaan pakan tidak efisien sehingga akan menyebabkan penurunan kualitas air tambak. Dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan kualitas air yang baik agar lingkungan hidup bagi udang yang dipelihara tetap optimal untuk pertumbuhan udang. (Murdjani dan Arif. 2007)

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 08 Aug 2025 04:14
Last Modified: 19 Aug 2025 03:04
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/198

Actions (login required)

View Item
View Item