SHERLY M, RIZKA (2021) TEKNIK KULTUR JARINGAN DAN MANAJEMEN KUAALITAS AIR PADA PERTUMBUHAN BIBIT RUMPUT LAUT KAPPAPYCUS ALVAREZII DIBALAI PERIKANAN BUDUDAYA AIR PAYAU [BPBAP]. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of KIPA Rizka Sherly.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
KIPA Rizka Sherly.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Rumput laut K.alvarezii sering dibudidayakan sebagai bahan pasokan
produk dalam negeri maupun internasional dan secara langsung dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat pantai dan tambak (Nurdjana, 2006).
K.alvarezii merupakan jenis karaginofit yang digunakan sebagai bahan baku
berbagai industri karena merupakan sumber karaginan atau tepung rumput laut
(Ditjen PEN, 2013).
Salah satu faktor pembatas peningkatan produksi rumput laut adalah
ketersediaan bibit rumput laut yang kurang baik dan berkualitas. Para
pembudidaya rumput laut umumnya masih menanam bibit secara vegetatif (stek)
dari hasil produksi sebelumnya, sehingga bibit yang dihasilkan kurang baik
karena mengalami penurunan genetik (Hurtado & Cheney, 2003).
Metode perbanyakan melalui kultur Jaringan menjadi alternatif untuk
mengatasi masalah yang sering terjadi karena menyajikan bibit yang memiliki
stabilitas genetik tanaman yang baik serta menghasilkan bibit yang sehat dan
bebas penyakit (Sukmadjaja et al., 2014). Namun juga perlu dilakukan
manajemen kualitas air pada media pemeliharaan rumput laut sehingga media
budidaya tetap terjaga dan sesuai dengan kebutuhan rumput laut.
Tujuan pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek Akhir adalah untuk dapat
memperoleh ilmu serta pengetahuan tentang teknik kultur jaringan, manajemen
kualitas air, monitoring kualitas air, monitoring pertumbuhan, serta pengendalian
hama dan penyakit rumput laut di BPBAP Situbondo, Jawa timur. Kegiatan Kerja
Praktek Akhir dilaksanakan pada tanggal 1 Maret sampai 2 Mei 2021 di BPBAP
Situbondo, Jawa Timur. Metode pelaksanaan KPA adalah survey dan magang,
sumber data yang akan diambil data primer dan sekunder.
Metode pelaksanaan yang dilakukan meliputi teknik kultur jaringan,
manajemen kualitas air, monitoring kualitas air (suhu, salinitas, pH, amonia, nitrit,
phospat dan total bakteri vibrio), monitoring pertumbuhan rumput laut dan
monitring serta penanganan hama dan penyakit. Data yang diperoleh pada kerja
praktik akhir ini akan diolah dan dianalisis secara deskriptif.
Prosedur Teknik Kultur Jaringan meliputi seleksi indukan yang dilanjutkan
aklimatisasi indukan pada lab.basah dan lab.kultur, seleksi ekplan dan pemilihan
thallus, sterilisasi ekplan, pembuatan media agar, penanaman ekplan pada
media, subkultur eksplan, pemeliharaan planlet di lab.kultur, lab.basah dan bak
luar. Pengelolaan manajemen kualitas air dilakukan dengan pergantian air
pemeliharaan 1 minggu sekali, pembersihan media pemeliharaan 1 minggu
sekali, pemberian aerasi dan penambahan pupuk PES pada pemeliharaan
lab.kultur dan lab.basah.
Monitoring Kualitas air harian dilakukan setiap pagi dan siang hari meliputi
suhu, salinitas dan pH pada lab.kultur, lab.basah dan bak luar. Sedangkan
monitoring kualitas air mingguan dilakukan setiap satu minggu sekali yang
meliputi amonia, nitrit, fosfat, dan total bakteri vibrio pada lab.basah dan bak luar.
Pengukuran KA harian didapatkan hasil nilai suhu pada lab.basah sebesar 26 –
28
o
C pada pagi dan siang hari, bak luar sebesar 28-31
o
C pada pagi hari dan 30-33
o
C pada siang hari, lab.kultur sebesar 19-20
o
C pada pagi dan siang hari.
Salinitas lab.basah sebesar 30-31 ppt pada pagi dan siang hari, bak luar 26-29
ppt pada pagi dan 28-31 ppt di siang hari, lab.kultur 27 ppt pada pagi dan siang
hari. pH lab.basah sebesar 8.0 pada pagi dan siang hari, bak luar 8,1-8,3 pada
pagi dan siang, lab.kultur 8,0 pada pagi dan siang. Pengukuran KA mingguan
didapatkan hasil amonia sebesar 0,001 mg/L pada lab.basah dan bak luar, nitrit
0,0012 mg/L pada lab.basah dan 0,001 – 0,0011 mg/L pada bak luar, fosfat
sebesar 0,08-0,12 mg/L pada lab.basah dan 0,06-0,14 mg/L pada bak luar, total
bakteri vibrio ditemukan nilai tertinggi pada lab.basah minggu ke-3 dan minggu
ke-7 yaitu sebesar 1700 cfu/ml dan 1000 cfu/ml serta bak luar pada minggu ke-7
yaitu sebesar 2300 cfu/ml.
Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan penimbangan bobot planlet
setiap 1 minggu sekali selama 5 minggu. Dilakukan dengan 3 kali pengulangan
pada planlet lab.basah dan planlet bak luar yang memiliki umur sama yaitu 1
bulan. Pada planlet lab.basah pertumbuhan tertinggi terjadi pada minggu ke 2
yaitu pengulangan B yaitu sebesar 0,017 gr dengan laju pertumbuhan 1,72%
diikuti pengulangan C sebesar 0,0155 gr dan pengulangan A sebesar 0,0128 gr.
Pada planlet bak luar Pertumbuhan harian tertinggi terjadi di minggu ke-5 pada
pengulangan A sebesar 0,066 gr dengan laju pertumbuhan 6,62%. Pertumbuhan
mutlak planlet pada bak luar lebih besar daripada lab.basah yaitu pada
pengulangan (A) 1,746 gr, (B) 1,442gr dan (C) 1,102 gr. Sedangkan pada lab
basah pada pengulangan (A) 0,383 gr, (B) 0,506 gr dan (C) 0,435 gr.
Pada monitoring hama dan penyakit ditemukan adanya indukan yang
rontok akibat penyakit ice-ice, serta hama dan epifit yang menempel pada
indukan. Planlet yang mengalami perubahan warna dan lembek yang diduga
terserang ice-ice pada pemeliharaan bak luar. Serta ditemukan lumut dan epifit
yang menempel pada planlet. Pengelolaan hama dan penyakit dilakukan dengan
menyikat planlet yang berlumut dengan menggunakan sikat gigi dengan bulu
sikat halus. Pengamatan pada media pemeliharaan yang berbusa serta apabila
planlet dan indukan dipegang terdapat lendir yang berlebih dapat diindikasikan
ciri-ciri stres/sakit. Pengobatan planlet dan indukan dilakukan dengan
perendaman menggunakan larutan iodine dengan dosis 20ml/L air laut.
Perendaman dilakukan selama 15 menit.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 05:00 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 05:00 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/202 |