Kustiana, Melinda (2021) Deteksi Aeromonas Salmonicida Dan Edwardsiella ictaluri Pada Ikan Hasil Pemantauan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of Melinda Kustiana.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Melinda Kustiana.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Kemajuan pembangunan sektor perikanan dan perkembangan teknologi di segala bidang mendorong peningkatan terhadap arus lalu lintas komoditi hasil perikanan untuk kepentingan budaya, konsumsi dan kegiatan ilmiah. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh arus lalu lintas komoditi perikanan tersebut adalah semakin membuka peluang keluar, masuk, dan tersebarnya hama dan penyakit ikan serta hasil perikanan yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia (BKIPM Merauke, 2018).
Penyakit ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan dapat disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang kehidupan ikan. (Sachlan, 1972).
Salah satu yang dapat menimbulkan penyakit pada budidaya ikan air tawar adalah bakteri, dimana bakteri merupakan organisme satu sel yang mempunyai daerah penyebaran relatif luas sehingga hampir dapat dijumpai dimana saja
Penyakit bakteri yang menyerang ikan merupakan salah satu jenis penyakit infeksius. Penyakit ini terjadi dari interaksi yang tidak serasi antara 3 komponen utama yaitu lingkungan, biota, dan patogen (Irianto, 2005)
Penyebab penyakit bakteri ini tidak selalu dari serangan organisme, tetapi juga bisa dipicu oleh lingkungan. Beberapa penyakit bakteri yang menyerang ikan adalah Aeromonas salmonicida dan Edwardsiella ictaluri.
Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini adalah mengikuti seluruh kegiatan deteksi penyakit bakteri Aeromonas salmonicida dan Edwardiella ictaluri pada ikan hasil pemantauan di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang
Kerja Praktek Akhir ini telah dilaksanakan di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang yang terletak di Jl. Suratmo No. 28, Kembangarum, Kec. Semarang Barat , Kota Semarang, Jawa Tengah 50183, Indonesia. Kerja Praktek Akhir telah dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2021 sampai dengan 7 Mei 2021. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pola magang. Data yang akan diambil berupa data primer dan data sekunder.
Adapun alat yang digunakan selama kegiatan pemantauan penyakit bakterial pada ikan meliputi alat bedah, cawan petri, tabung reaksi, nampan plastik, jarum ose, bunsen, seser, aquarium, belas beker, erlenmeyer, autoclave, laminary air flow, gelas ukur, pipet, mikro pipet, jaring, refrigerator, inkubator, rak tabung reaksi, masker, sarung tangan, hot plate, stirer, peralatan dokumentasi.
Adapun bahan yang digunakan selama kegiatan pemantauan penyakit bakterial pada ikan meliputi TSA 0% untuk media penumbuhan koloni bakteri pada ikan air tawar secara umum yang digunakan pada proses isolasi dan pemurnian bakteri. Sedangkan bahan yang digunakan pada proses biokimia meliputi TSA, TSIA, LIA, MIO, Urea, Citrat, Indol, eskulin, SIM, Indol, O/F, MR-VP dan Gula (glukosa, sukrosa, laktosa)
Alat yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan sterilisasi agar tidak terjadi kontaminasi pada saat melakukan pengujian. Sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi basah, kering, dan sterilisasi menggunakan bunsen dan alkohol 70%.
Pemeriksaan hama penyakit ikan bakterial yang dilakukan di BKIPM Semarang meliputi nekropsi sampel, isolasi bakteri, pemurnian bakteri, uji presumtif, uji biokimia, dan pembacaan hasil.
Sampel ikan yang dilakukan pengujian untuk kegiatan pemantauan meliputi 10 sampel ikan Lele dari Kendal, kabupaten Semarang, Jepara, Purbalingga, Pemalang. dan 8 ikan Nila dari kabupaten Semarang, Pati, Wonosobo dan Purbalingga.
Buku identifikasi bakteri yang digunakan di Balai KIPM Semarang adalah buku Bacterial Fish Pathogens Diseases of Farmed and Wild Fish edisi keempat oleh B. Austin dan D.A. Austin tahun 2007 dan Manual for the identification of medical bacteria oleh S.T. Cowan tahun 1986.
Hasil Pemeriksaan bakteri yang didapat dari organ hati pada semua sampel ikan lele dan ikan nila dari semua lokasi pemantaun BKIPM Semarang menunjukkan negatif (-) Aeromonas salmonicida kecuali pada sampel ikan lele pemantauan jepara menunjukkan positif (+) Aeromonas salmonicida. Sesuai dengan pernyataan lestari (2001) menjelaskan bahwa bakteri Aeromonas salmonicida menjadi salah satu penyebab penyakit pada ikan air tawar, ikan lele.
Hasil Pemeriksaan bakteri Edwardsiella ictalurri yang didapat dari organ ginjal pada semua sampel ikan lele dan ikan nila dari semua lokasi pemantaun BKIPM Semarang menunjukkan negatif (-) Edwardsiella ictalurri karena tidak memiliki kecocokan sifat biokimia dengan bakteri Edwardsiella ictaluri. Menurut Austin dan Austin (2007) Edwardsiella ictalurri adalah bakteri gram negatif, katalase positif, motility negatif, lysine positif, urea negatif, eskulin negatif, citrate negatif, VP negatif, indol negatif , ornithine d (16-84% strain bersifat positif) dan bersifat fermentatif.
Berdasarkan data pengujian pengujian diatas dapat diambil hasil meliputi terdapat 1 sampel ikan lele pemantauan jepara menunjukkan positif Aeromonas salmonicida
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Q Science > QR Microbiology S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 12 Aug 2025 03:51 |
Last Modified: | 19 Aug 2025 03:01 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/205 |