STUDI TENTANG DESAIN DAN TATA LETAK PABRIK PADA PROSES PEMBEKUAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) BENTUK PEELED DEVEINED TAIL ON (PDTO) DI PT. BUMI MENARA INTERNUSA LAMONGAN JAWA TIMUR

WARDANA, SATRIA AJI (2021) STUDI TENTANG DESAIN DAN TATA LETAK PABRIK PADA PROSES PEMBEKUAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) BENTUK PEELED DEVEINED TAIL ON (PDTO) DI PT. BUMI MENARA INTERNUSA LAMONGAN JAWA TIMUR. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of 28. SATRIA AJI BISMILLAH TERAKHIRRRRRR-1-1.pdf] Text
28. SATRIA AJI BISMILLAH TERAKHIRRRRRR-1-1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Tata letak pabrik merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu studi
perancangan fasilitas. Perancangan fasilitas sendiri terdiri dari pelokasian pabrik
dan perancangan gedung dimana sebagaimana diketahui bahwa antara letak
pabrik dengan penanganan material saling berkaitan erat. Dalam suatu pabrik
banyak dijumpai berbagai macam faslitas produksi agar suatu kegiatan berjalan
lancar, baik berupa mesin, peralatan produksi, pekerja dan fasilitas penunjang
lainnya yang harus disediakan dan ditempatkan pada tempat masing-masing agar
berfungsi secara optimal. Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan
suatu penyusunan daerah kerja yang paling ekonomis untuk dijalankan, disamping
itu akan menjamin keamanan dan kepuasan kerja dari karyawan.Bagi pengusaha
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
dijadikan sebagai suatu masukan dan saran, yang dapat dijadikan suatu
pertimbangan oleh pengusaha dalam melakukan perubahan tata letak.
Di dalam dunia industri, masalah tata letak pabrik maupun tata letak
fasilitas dan peralatan produksi merupakan salah satu faktor yang berperan
penting dalam peningkatan produktivitas perusahaan. Tata letak pabrik adalah
suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik (plant layout) atau
tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara
pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi,
diketahui bahwa jarak material handling (pemindahan bahan) dari area yang satu
ke area yang lain terlalu panjang, hal ini akan mempengaruhi lintasan dan waktu
proses dari produksi. Salah satunya yaitu desain dan tataletak pada produksi
pembekuan udang.
Maksud dari kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah untuk mempelajari
tentang langkah – langkah desain dan tata letak, mengikuti secara langsung alur
proses produksi, sedangkan, Tujuan dari kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA)
adalah untuk mengetahui tentang desain dan tataletak pabrik yang baik,
mengetahui tentang proses yang baik pada proses pembekuan udang,
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Kegiatan Kerja Praktek Akhir ini telah dilaksanakan mulai tanggal 01 Maret
sampai dengan tanggal 7 Mei 2021. Adapun tempat pelaksanaan KPA yaitu di
PT.Bumi Menara Internusa Lamongan Provinsi Jawa Timur. Metode yang
digunakan yaitu metode survei dan magang.
Bahan baku PT.BMI Lamongan berasal dari supplier Situbondo, Sumbawa,
Probolinggo, Pemalang, Lamongan, Tuban dan Tambak milik PT.BMI sendiri.
Bahan pembantu yang digunakan yaitu air dan es. Sedangkan, untuk bahan
tambahan yang digunakan yaitu garam dan sodium tripolyphospate (STPP).
Adapun keterangan hasil pengujian untuk air proses, es, garam dan STPP adalah
kandungan mikrobiologi (TPC, E.coli, Coliform). Untuk kandungan TPC yaitu
maksimal 1x10
koloni/g, E.coli dan Coliform memiliki hasil <3 APM/g .
Perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik merupakan suatu landasan
2
utama dalam dunia industri. Sebab dengan perencanaan dan pengaturan yang
baik diharapkan efisiensi dan kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu
industri dapat terjaga.Secara garis besar, tujuan utama dari perencanaan dan
pengaturan tata letak pabrik ini adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas
produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih spesifik lagi
suatu perencanaan dan pengaturan tata letak yang baik akan memberikan
keuntungan dalam sistem produksi. (Wignjosoebroto, 2009).
Pengaturan dan persyaratan desain dan tataletak pabrik dari lokasi hinggafasilitas di PT. Bumi Menara Internusa sesuai dengan Keputusan Menteri KP No.
52 A Tahun 2013 Tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi dan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 Tahun 2019 Tentang Persyaratan dan
Tata Cara Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan. Jenis tata letak yang
diterapkan pada ruang produksi PT. BMI termasuk ke dalam tata letak fasilitas
berdasarkan aliran produksi (production line product atau product layout). Ciri dari
tata letak ini adalah hanya ada satu atau beberapa standart produk yang
digunakan, produk dibuat dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relative
lama. Tujuan utama dari tata letak ini adalah untuk mengurangi proses
pemindahan bahan dan juga memudahkan pengawasan didalam aktivitas
produksinya (Wignjosoebroto, 2006).
Alur poduk yang ada di PT. BMI berbentuk garis lurus, sehingga aliranproses produksi dapat mengalir secara efisien tanpa mengalami penundaan makaresiko kontaminasi dapat dikurangi. Tata letak yang diterapkan di PT. BMI memilikibeberapa permasalahan. Salah satu permasalahan tata letak yaitu letak peletakanconveyor pada ruang preparation terlalu berdekatan ,Tahapan proses pembekuanudang di PT.BMI meliputi penerimaan bahan baku, pencucian I, penimbanganI,penimbangan II, p emotongan kepala, pencucian II, penyortiran ,penimbangan III,pengupasan, penimbangan IV, perendaman, pembekuan IQF, penimbangan V,glazing, pembekuan II, pengemasan dalam polybag, sealing, metal detecting,pengemasan dalam MC, penyimpanan, pemuatan.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah Permasalahan desain tataletakyang ada di PT. BMI yaitu letak fasilitas conveyor terlalu mepet. Penerapan desaintataletak pabrik di PT. Bumi Menara Internusa sudah terlaksana dengan baikdimana persyaratan lokasi dan bangunan, dinding, lantai, penerangan, pintumasuk, langit dan saluran pembuangan sesuai dengan PERMEN KP/17/2019Tentang Penerbitan dan Tatacara Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan.Analisa usaha berupa laba rugi, BEP harga, BEP unit dan B/C Ratio yang diperoleholeh PT. BMI adalah menguntungkan dan layak maka usaha tersebut layakdikembangkan.
Saran yang diberikan penulis untuk perusahaan adalah sebaiknya pabrikmenambah jarak antar conveyor agar karyawan lebih nyaman dan Penerapanproses produksi telah dilakukan dengan baik oleh PT. Bumi Menara Internusahendaknya dapat dipertahankan sehingga produk akhir yang dihasilkan memilikijaminan mutu dan keamanan pangan untuk pembekuan udang bentuk PDTO yanglebih baik sesuai dengan standar mutu.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 08 Aug 2025 07:12
Last Modified: 08 Aug 2025 07:12
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/212

Actions (login required)

View Item
View Item