KRISNAWATI, MEGA (2021) vannamei) Secara Intensif di PT. Andulang Shrimp Farm Dusun Laok Lorong Desa Andulang Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of 23_MEGA KRISNAWATI_TBP.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
23_MEGA KRISNAWATI_TBP.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu produk perikanan yang penting saat ini. Sejak agroindustri udang windu di Indonesia mengalami penurunan, pengembangan udang vannamei menjadi alternatif budidaya yang cocok untuk dilakukan. Keunggulan antara lain lebih tahan penyakit, pertumbuhan lebih cepat, tahan terhadap gangguan lingkungan dan waktu pemeliharaan yaitu 90-100 hari, memiliki tingkat kelulusan hidupan yang tinggi dan hemat pakan. Pengelolaan kualitas air yang baik dan tepat dapat meningkatkan produktivitas udang vannamei. Air memiliki peranan penting dalam mendukung keberhasilan budidaya udang khususnya secara intensif. Parameter kualitas air pada pembesaran udang vannamei harus berada pada kisaran yang mendukung kehidupan dan pertumbuhan udang (Anita et al, 2017).
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Dinamika Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif di PT. Andulang Shrimp Farm Dusun Laok Lorong Desa Andulang Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Kerja Praktek Akhir ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret – 7 Mei 2021. PT. Andulang memiliki 36 petak aktif dengan rincian 7 petak blok A, 5 petak blok B, 4 petak blok C, 5 petak blok D, 8 petak blok E dan 6 petak blok F. Disini penulis mengambil dua petak untuk diamati yaitu petak D1 dan petak D2.
Persiapan lahan budidaya udang vannamei dimulai dari perbaikan konstruksi tambak seperti pematang tambak, kebocoran plastik HDPE dan perbaikan sarana yang digunakan untuk kegiatan budidaya. setalah, proses perbaikan dilakukan pengeringan tambak selama 10 – 15 hari. Apabila petakan sudah kering, dilakukan pemasangan sarana petakan yang meliputi pemasangan anco, jembatan anco, rakit, saringan central drain dan pemasangan kincir (WW, 2014).
Persiapan air media budidaya dimulai dengan pengisian air setinggi 80 cm air laut dan 30 cm air tawar. Treatment air pada awal budidaya dilakukan langsung di petakan menggunakan TCCA (Trichloroisocyanuric Acid) dengan dosis 30 ppm yang di tebar sore hari dan didiamkan selama ± 3 hari. Setelah treatment TCCA, dilakukan pemupukan dengan pupuk ZA selama 2 hari berturut turut dengan dosis 7 ppm, kemudian dilakukan fermentasi pupuk cair. Pemupukan dan fermentasi ini dilakukan untuk menumbuhkan plankton dan memberikan nutrisi di perairan. Fermentasi dilakukan 2x hingga warna air terbentuk. Proses terakhir treatment air media yaitu pengapuran menggunakan kapur tohor (CaO). Pakan yang digunakan di PT. Andulang Shrimps Farm adalah pakan TONGWEI FEED dengan netto 25 kg. Pakan yang digunakan berupa pakan powder, crumble, dan pellet. Pakan yang digunakan harus pakan dengan kualitas yang baik dan bernutrisi agar udang dapat tumbuh secara maksmial.
Monitoring kualitas air yang dilakukan yaitu pengecekan kecerahan air, warna air, suhu, salinitas, DO, alkalinitas, TOM, NH4+ , NO2-, PO4, plankton dan bakteri. Pengukuran parameter fisika dilakukan secara langsung di lapangan, pengecekan kecerahan dan warna air dilakukan setiap hari pada pagi dan ore hari, untuk suhu pengecekan dilakukan 3 hari sekali. Parameter kimia diukur sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Kualitas air di PT. Andulang Shrimps farm pada masing – masing parameter masih dalam nilai yang optimum untuk pertumbuhan udang. selain monitoring kualitas air, dilakukan pengelolaan kualitas air seperti penyiponan, penambahan air, aplikasi probiotik jenis biomin dan aquazyme dan aplikasi kapur. Pengelolaan air dilakukan bertujuan agar kualitas air dalam tambak masih kondisi yang baik dan optimum.
Monitoring pertumbuhan dilakukan untuk memantau pertumbuhan udang serta mengetahui berat rata – rata udang di petakan. Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan metode sampling sepuluh hari sekali. Tujuan dilakukan sampling untuk mengetahui ABW (Average Body Weight) dan ADG (Average Daily Growth). Rata – rata ABW di petak D1 dan D2 mengalami kenaikan, sedangkan ADG dikedua petak mengalami kenaikan dan mengalami penurunan pada DOC 40 – 50. Hama yang mengganggu di PT. Andulang Shrimps Farm diantaranya Ular, Biawak, Kepiting dan tritip. Sedangkan penyakit yang menyerang di PT. Andulang Shrimps Farm yaitu penyakit WFD (White Feces Disease). Penyakit ini merupakan penyakit vibriosis yang diakibatkan oleh bakteri vibrio di perairan (Jayadi et al., 2016)
Panen yang dilakukan menggunakan sistem panen parsial dan panen total. Panen parsial adalah panen sebagian yang bertujuan untuk mengurangi populasi udang dalam petakan dikarenakan udang yang semakin sesak. Panen parsial dilakukan dengan cara penjalaan udang dan panen parsial dilakukan pada udang yang berusia 56 hari. Pemanenan total dilakukan saat udang berumur 75 hari. Panen total dilakukan apabila udang sudah mencapai target yang diinginkan atau udang mengalami penyakit seperti yang dialami di PT. Andulang Shrimps Farm yang mengharuskan panen total. Pada petak D1 panen total dilakukan pada DOC 70 dengan total tonase panen 1413,25 Ton, SR 64,05 % dan FCR 1,84. Sedangkan pada petak D2 panen total dilakukan 59 dengan total tonase 1027,46 ton, SR 73,01 % dan FCR 1,82.
DAFTAR PUSTAKA
Anita, A.W. M. Agus dan T. Y. Mardiana. 2017. Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadappertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Pl -13. Pena Akuartika, 16 (1). September 2017.
Jayadi, M., A. Prajitno dan Maftuch. 2016. The Identification of Vibrio Spp. Bacteria from Litopenaeus Vannamei Infected By White Fecces Syndrome. International Journal Of Chemtech Research, 9:448-452
Tim Perikanan WWF-Indonesia. 2014. Budidaya Udang Vannamei Tambak Semi Intensif Dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Jakarta Selatan. WWF-Indonesia
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 09:32 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 09:32 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/230 |