Manajemen Kualitas Air Pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur

QUTRATU’AIN, AMELIA (2021) Manajemen Kualitas Air Pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of Amelia Qutratu'ain Abstrak.doc] Text
Amelia Qutratu'ain Abstrak.doc
Restricted to Registered users only

Download (40kB)

Abstract

Saat ini permintaan pasar udang vannamei semakin meningkat, seiring perkembangan teknologi, produksi budidaya udang vannamei yang berkembang pesat menggunakan teknologi intensif dengan padat tebar yang tinggi. Semakin tinggi padat tebar akan menghasilkan limbah akibat feses dan sisa pakan yang mengendap pada dsar tambak dan bersifat racun bagi udang sehingga menurunkan kualitas air. Penurunan kualitas air akan menyebabkan udang stress dan banyak menimbulkan penyakit sehingga akan menyebabkan kegagalan dalam budidaya. Oleh karena itu, manajemen kualitas air perlu dilakukan selama proses pemeliharaan udang.
Adapun maksud dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) adalah mengikuti semua kegiatan pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi, Jawa Timur. Tujuan dari dilaksanakannya Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akan Manajemen Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vannamei serta mengetahui permasalahan dalam Manajemen Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vannamei di CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi, Jawa Timur. Kerja Praktik Akhir telah dilaksanakan mulai tanggal 01 Maret sampai dengan 07 Mei 2021 dengan metode survey dan magang bertempat di CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan pembesaran udang vannamei di CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi diawali dengan persiapan tambak yang meliputi perbaikan konstruksi tambak, pembersihan, dan pengeringan. Kemudian dilakukan pengisian air dan air ditreatment dengan BKC 10 ppm, Cuprisulfat 2,5 ppm, dan Crustaside 1,5 ppm. Untuk penumbuhan plankton dilakukan dengan penebaran pupuk ZA 5 ppm, dan penebaran probiotik 10 ppm.
Benur yang ditebar adalah benur yang berkualitas baik yaitu dari hatchery Windu Alam Sentosa, Rembang yang dilengkapi dengan sertifikat SPF (Specific Pathogen Free). Padat tebar benur dalam petak C2 dengan luasan 5000 m2 adalah 96 ekor/m2 dengan jumlah tebar 450.000 ekor. Untuk petak C3 dengan luasan 5000 m2 adalah 95 ekor/m2 dengan jumlah tebar 450.000 ekor.
Pengelolaan pakan sudah berjalan dengan baik dibuktikan dengan adanya program pakan dengan menggunakan blind feeding DOC 1 -20 hari dan program pakan berdasarkan dengan kontrol anco pada DOC 21 hingga panen dengan frekuensi pemberian pakan 3 - 4 kali sehari. Pengelolaan kualitas air menggunakan sistem tertutup (close sistem). Penambahan air dilakukan dengan penambahan 5 cm. Penyiponan awal dilakukan pada DOC 25, untuk selanjutnya dilakukan tiap 3 hari sekali, untuk sirkulasi air dilakukan tiap 3 hari sekali, aplikasi probiotik 30 ppm disesuaikan dengan nilai parameter kualitas air dilakukan setiap hari, dan aplikasi kapur dengan dosis 10 ppm diaplikasikan berdasarkan hasil dari monitoring parameter kualitas air. Dari hasil monitoring kualitas air didapatkan hasil sebagai berikut: pada petak C2 dan C3 kecerahan berkisar antara 35 –45 cm, pH berkisar antara 7,7 – 8,6, Salinitas berkisar antara 15 – 20 ppt, Alkalinitas berkisar antara 112 – 158 mg/l, TOM berkisar antara 72 – 118 mg/l, NH4, berkisar antara 0,089 – 0,89 mg/l, NO2 berkisar antara 0,029 – 0,378 mg/l, PO4 berkisar antara 0,2 – 1,606 mg/l, Plankton yang mendominasi Green Algae, Blue Green Algae, Diatom, Dinoflagellata, Bakteri Green dan Yellow masih dalam kisaran yang aman.
Monitoring pertumbuhan sampling dilakukan setiap 10 hari sekali, dengan laju pertumbuhan petak C2 ABW dari 1,45 – 8,3 gr dan ADG dari 0,06 - 0,39 gr, Untuk petak C3 ABW 1,56 – 9 gr dan ADG 0,07 – 0,44 gr. Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan dengan adanya penerapan biosecurity yaitu dengan adanya bak cuci tangan dan peralatan yang berbeda untuk setiap petak. Penyakit yang ditemukan selama pelaksanaan KPA pada Petak C2 dan C3 adalah Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV)
Panen dilakukan dengan panen total dan hasil panen dengan rincian tonase panen total Petak C2 4.962 kg dengan size 70 gram/ekor, dan SR 87%, sedangkan tonase panen total Petak C3 5.932 kg dengan size 60 gram/ekor dan SR 89%.
Kesimpulan yang didapat dari hasil Kerja Praktik Akhir (KPA) di CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi Desa Watukebo Kecamatan Blimblingsari Kabupaten Banyuwangi adalah pembesaran udang vannamei meliputi persiapan tambak, persiapan air media, penebaran benur, pengelolaan pakan, manajemen kualitas air (parameter fisika, kimia, dan biologi), monitoring pertumbuhan, monitoring kesehatan udang, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Pengelolaan kualitas air pada petak C2 dan C3 sudah cukup baik dibuktikan dengan nilai rata-rata kecerahan petak C2 dan C3 40 cm , rata-rata pH pagi 7,9 dan sore 8,2, rata-rata Salinitas 17 ppt, rata-rata Alkalinitas petak C2 128,2 mg/l, Petak C3 131,1 mg/l, rata-rata TOM Petak C2 92,5 mg/l dan petak C3 86,7 mg/l, rata-rata NH4 petak C2 0,29 mg/l dan petak C3 0,3 mg/l, rata-rata NO2 petak C2 0,05 MG/L dan petak C3 0,09 mg/l, rata-rata PO4 petak C2 0,76 mg/l dan petak C3 0,71 mg/l, Plankton yang mendominasi Green Algae, Blue Green Algae, Diatom, Dinoflagellata, Bakteri Green dan Yellow masih dalam kisaran yang aman, akan tetapi, untuk kandungan nitrit, TOM, Amonium, dan fosfat melebihi standar, hal ini disebabkan karena beberapa alat untuk mengukur kualitas air rusak sehingga pengamatan kualitas air kurang maksimal. Untuk pengendalian hama dan penyakit udang kurang baik, hal ini ditandai dengan penurunan beberapa parameter kualitas air sehingga menimbulkan adanya penyakit yang menyerang udang yaitu IMNV dan dilakukan pemanenan pada DOC 50-an, Adapun hasil produksi yang diperoleh dengan rincian tonase panen total Petak C2 4.962 kg dengan size 70 gram/ekor, dan SR 87%, sedangkan tonase panen total Petak C3 5.932 kg dengan size 60 gram/ekor dan SR 89%.
Saran yang dapat diiberikan pada CV. Lautan Sumber Rejeki Banyuwangi adalah alat ukur kualitas air (thermometer dan DO meter) sebaiknya dilengkapi supaya pengukuran dan pengamatan kualitas air bisa lebih maksimal lagi sehingga dapat mencegah penyakit yang akan menyerang pada udang dan meningkatkan penerapan biosecurity seperti memasang jaring di pinggir petakan untuk mencegah hama dan penyakit masuk kedalam petakan dan mencegah penularan penyakit terhadap petakan lain jika petakan tersebut.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 08 Aug 2025 09:40
Last Modified: 08 Aug 2025 09:40
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/232

Actions (login required)

View Item
View Item