AIPAMA, DHIRA NUR (2021) Pengelolaan Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif Di CV. Makmur Sentosa Vannamei Desa Lapa Laok Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of Dhira Nur Aipama KIPA.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Dhira Nur Aipama KIPA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika. Udang Vannamei mempunyai beberapa keunggulan dibanding spesies udang lainnya, antara lain : tingkat kelulushidupan tinggi, benur SPF (Specific Pathogen Free), tahan terhadap kepadatan tinggi (hidup di kolom air), berasal dari induk yang sudah terdomestikasi, lebih tahan penyakit, dan konversi pakan rendah. Untuk memenuhi besarnya permintaan pasar, maka perlu digunakan sistem budidaya udang vanamei secara intensif dengan padat tebar yang tinggi. Dengan kepadatan tebar yang tinggi, jumlah pakan yang diberikan dituntut dengan jumlah yang besar dapat menurunkan kualitas air. Manajemen kualitas air merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para pembudidaya untuk meningkatkan produksi udang vannamei.
Pembesaran udang vannamei meliputi Persiapan Media Budidaya, Persiapan Air, Penebaran Benur, Pengelolaan Pakan, Pengelolaan Kualitas Air, Monitoring Pertumbuhan, Pengendalian Hama dan Penyakit, Panen dan Pasca Panen. Persiapan media budidaya diawali dengan perbaikan konstruksi tambak dan pembersihan tambak. Kemudian persiapan air dimulai dari pengisian air yang diikuti dengan penebaran COSO4 dan kaporit. Hari berikutnya diberi H2O2 dan HCl. Pada H-14 diberikan POT dan POC yang berfungsi untuk menumbuhkan plankton dan bakteri, kemudian diberi kaptan dan Mineral Mix. Pada H-2 penebaran dilakukan sipon dan uji konstruksi. Kemudian pada H-1 penebaran pengoperaisan semua kincir.
Penebaran benur, pada petak 10 benur ditebar dengan padat tebar 350.000 ekor dengan luas petakan 2.500 m2 dan petak 14 padat tebar 80.762 ekor dengan luasan petakan 338 m2. Benur petak 10 berasal dari Raja Benur Bali dan petak 14 berasal dari STP Bali. Sebelum benur ditebar dilakukan pengukuran kualitas air yang meliputi pH, DO, Suhu dan Salinitas. Kemudia proses aklimatisasi, aklimatisasi dilakukan dengan cara mengapungkan kantong benur pada petakan yang diberi pembatas. Kantong benur diberi sedikit air petakan dan diberi satu tetes Bionutren yang berfungsi unutk menjaga kekebalan imun udang. Benur ditebar setelah suhu kantong dan petakan sama minimal 0,1ºC. Penebaran benur dilakukan pada pagi hari.
Pengelolaan pakan, pakan yang digunakan pada CV. Makmur sentosa Vannamei yaitu jenis crumble dan pellet. Pada awal budidaya pakan diberikan secara blind feeding hingga DOC 30, pada DOC 31 hingga panen pakan diberikan berdasarkan Feeding Rate. Blind Feeding pada DOC 1-10 diberikan sebanyak 2 kg untuk 100.000 ekor udang/hari kemudian dilakukan penambahan 0,3 – 0,5 kg pada DOC 11-20, dan penambahan 0,5 – 0,8 kg pada DOC 20-30. Pemberian pakan berdasarkan FR ditentutakn dengan dilakukannya sampling untuk mengetahui biomassa udang. Penggunaan anco bertujuan untuk mengontrol nafsu makan udang dan juga untuk mengetahui tingkat pemberian pakan. Pemberian pakan mulai dari awal tebar sampai DOC 30 dilakukan dengan cara menebar pakan secara merata dengan menggunakan rakit. Sedangkan pada DOC 30 sampai panen pemberian pakan dilakukan menggunakan mesin autofeeder dan manual. Pada DOC awal pakan diberikan 2 kali sehari,pada DOC 3-15 diberikan 3 kali sehari, dan pada DOC 16- panen diberikan 4-5 kali sehari.
Moitoring kualitas air pada CV. Makmur Sentosa Vannamei yaitu dengan melakukan pengcekan fisika, kimia dan biologi. Parameter fisika meliputi Kecerahan, Warna Air dan Suhu yang dilakukan pengecekan harian. Parameter kimia meliputi DO, pH, Salinitas, Alkalinitas, TOM, Amonium ( NH4 ), Amonia (NH3), Nitrit ( NO2 ) dan Phospat (PO4) dan parameter bilogi meliputi plankton dan bakteri. Pengecekan parameter kimia dan bilogi dilakukan 5 hari sekali kecuali pH dan salinitas yang dilakukan setiap hari. Kualitas air pada CV. Makmur Sentosa Vannamei masih dalam keadaan optimum. Selain monitoring kualitas juga dilakukan pengelolaan kualitas air seperti penyiponan, pembuangan klekap, dan pengaplikasian probiotik. Hama yang terdapat pada petakan antara lain katak, ular dan biawak. Sedangkan penyakit yang pernah menyerang yaitu WFD (White Feces Disease), EMS (Early Mortality Syndrome),
Monitoring pertumbuhan pada CV. Makmur Sentosa Vannamei yaitu dengan melakukan sampling. Monitoringi bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan udang.Berdasarkan hasil sampling, ADG awal mengalami peningkatan pada DOC 30-38, dan mengalami penurunan pada DOC 45-52. Hal ini dikarenakan pada kualitas air tidak stabil yang mengakibatkan nafsu makan udang menurun. Sedangkan ABW terus meningkat seiring bertambahnya usia pemeliharaan.
Panen pada CV. Makmur Sentosa Vannamei dilakukan 2 kali yaitu panen parsial dan panen total. Panen parsial dilakukan pada DOC 60-70 dengan mengambil 15-20% dari total estimasi biomassa. Sedangkan panen total dilakukan pada DOC 100-120. Kemudian pada pasca panen dilakukan penyortiran untuk memisahkan udang yang masuk dalam kriteria. Selanjutnya udang ditimbang lalu dimasukkan kedalam box yang berisi es curah untuk mempertahakan kesegaran udang, kemudian box diangkut dengan truk untuk dilakukan pengiriman.
Kesimpulan dan Saran
Persiapan budidaya dilakukan secara maksimal, Pengelolaan kualitas air sudah cukup baik ditandai dengan hasil pengukuran parameter kualitas air yang masih dalam taraf optimum. Untuk saran, sebaiknya penerapan biosecurity lebih di maksimalkan agar terhindar dari hama maupun penyakit yang masuk ke dalam tambak.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 03:23 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 03:23 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/235 |