Aplikasi Sinbiotik Pada Produksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Skala Lapang di Tefa BAT

PRIYOGO, ALIF (2021) Aplikasi Sinbiotik Pada Produksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Skala Lapang di Tefa BAT. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of KIPA ALIF FIKS.pdf] Text
KIPA ALIF FIKS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Perikanan budidaya merupakan salah satu sektor yang berperan penting di bidang ketersediaan pangan perikanan di samping perikanan tangkap. Salah satu komoditas perikanan budidaya bernilai ekspor adalah ikan nila. Probiotik dalam bidang akuakultur adalah mikroorganisme hidup yang mempunyai sifat menguntungkan bagi hewan inang, sehingga populasi mikroorganisme yang merugikan tidak bertambah dan menjaga keseimbangan mikroba serta pengendalian patogen dalam saluran pencernaan, air, dan lingkungan perairan (Nugroho, 2013).
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir yaitu mengetahui efektifitas pemberian sinbiotik (kombinasi probiotik dan prebiotik) pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) skala lapang di tefa BAT terhadap pertumbuhan dan kualitas air budidaya. Kerja Praktek Akhir ini akan dilaksanakan di kolam budidaya ikan nila milik Tefa Budidaya Air Tawar Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo.
Parameter pengamatan pada Kerja Praktik Akhir ini data yang akan dianalisis berupa sinbiotik (kombinasi probiotik dan prebiotik) terhadap pertumbuhan pada ikan nila yang dibudidayakan. Sinbiotik dikultur dengan tujuan memperbanyak populasi bakteri.
Bahan kultur sinbiotik yaitu molase, air tawar, ragi, yakult, air kelapa, dan tepung ubi sebagai prebiotik. Metode yang digunakan dalam aplikasi sinbiotik ini adalah dengan menggunakan 3 kolam dan tiap kolam memiliki 3 perlakuan. Prebiotik umumnya berasal dari bahan-bahan kaya karbohidrat yang mengandung oligosakarida seperti sukrosa dan rafinosa. Sumber oligosakarida salah satunya berasal dari umbi-umbian seperti ubi jalar.
Penggunaan sinbiotik juga dapat meningkatkan kelangsungan hidup, merangsang pertumbuhan, meningkatkan sistem imun dan kondisi inang. Hasil pemberian tepung ubi sebagai prebiotik dan Bacillus sp sebagai probiotik pada pakan ikan nila mampu memberikan efek yang menguntungkan dengan adanya peningkatan pertumbuhan, kelangsungan hidup, respon imun, dan resistensi terhadap penyakit.
Dari hasil pengujian bakteri di BKIPM Surabaya I, bakteri yang ditemukan dalam sampel sinbiotik yaitu bakteri Bacillus licheniformis. Bakteri ini termasuk kedalam golongan bakteri perombak bahan organik yang berfungsi dalam merombak senyawa organik komplek seperti protein, karbohidrat, dan lemak menjadi senyawa sederhana sehingga dapat dengan mudah diserap oleh sistem pencernaan ikan nila.
Petumbuhan ikan nila yaitu meliputi pertumbuhan bobot mutlak kolam B3 (sinbiotik setiap 5 hari) memiliki pertumbuhan tertinggi dari pada perlakuan kolam B2 (sinbiotik setiap hari) karena pada kolam B2 (sinbiotik setiap hari), rata – rata bobot ikan nila kolam B1 (tanpa menggunakan sinbiotik) cenderung lebih rendah dibandingkan pada kolam B2 (sinbiotik setiap hari) dan B3 (sinbiotik 5 hari sekali). Sedangkan pada kolam B2 dengan menggunakan sinbiotik setiap hari pertumbuhan tidak signifikan, pertumbuhan bobot harian pada perlakuan kolam B1 lebih rendah dengan hasil 0,24% dibanding dengan pertumbuhan bobot harian perlakuan kolam B2 dengan hasil 0,29%. Sedangkan pertumbuhan bobot harian pada perlakuan kolam B3 memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu 0,36%. pertumbuhan panjang mutlak ikan nila pada perlakuan kolam B1 lebih rendah dengan hasil 16 cm dibanding dengan pertumbuhan panjang mutlak perlakuan kolam B2 dengan hasil 18 cm. Sedangkan pertumbuhan panjang mutlak pada perlakuan kolam B3 memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu 23 cm.
Pertambahan panjang tertinggi ditunjukkan pada perlakuan kolam B3 (pemberian sinbiotik setiap 5 hari) yaitu 26 cm, perlakuan kolam B2 (pemberian sinbiotik setiap hari) yaitu 21 cm dikarenakan pada kolam B2 (sinbiotik setiap hari) terjadi banyak kematian akibat terserang penyakit jamur dan kualitas air yang buruk akibat sisa pakan yang tidak termakan, dan perlakuan kolam B1 (tanpa sinbiotik) dengan berat 19 cm. efisien pemanfaatan pakan, ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan perlakuan kolam B3 (sinbotik setiap 5 hari) memiliki nilai tertinggi, yang artinya adalah ikan nila nila (Oreochromis niloticus) pada kolam B3 (sinbiotik 5 hari sekali) memiliki efisiensi pemanfaatan pakan lebih baik dari perlakuan kolam B1 (tanpa sinbiotik) dan kolam B2 (sinbiotik setiap hari).
Tingkat kelangsungan hidup pada perlakuan kolam B1 (tanpa sinbiotik) 72,4%, kolam B2 (sinbiotik setiap hari) 76,9%, dan sedangkan perlakuan kolam B3 (sinbiotik 5 hari sekali) yaitu 77,8%. nilai FCR dari ketiga kolam dimana nilai rasio konversi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan kolam B1 (tanpa sinbiotik) 0,3, disusul kolam B2 (sinbiotik setiap hari) 0,24, dan kolam B3 (sinbiotik 5 hari sekali) 0,2.
Pengukuran kualitas air dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pengukuran langsung di kolam yaitu dengan pengambilan data suhu dan pH. hasil pengukuran suhu pagi hari pada kolam berkisar antara 29 - 30ºC dengan rata - rata 29ºC dan pada sore hari berkisar antara 33 - 35ºC dengan rata - rata 33ºC. Pengukuran pH pada pagi dan sore relatif stabil di 7.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 11 Aug 2025 03:42
Last Modified: 11 Aug 2025 03:42
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/239

Actions (login required)

View Item
View Item