CENDIKIANA, WIRA SURYA (2021) Kinerja Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Pada Tambak Sistem Intensif Di CV. Makmur Sentosa Vannamei Desa Lapa Laok Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of LAPORAN KIPA_WIRA SURYA C_TBP.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
LAPORAN KIPA_WIRA SURYA C_TBP.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Kinerja pertumbuhan udang vaname didukung oleh peningkatan aktivitas enzim pencernaan. Keberhasilan dalam produksi udang vaname juga dapat dilihat dari keberhasilan performansi kinerja budidaya dan dengan adanya pengelolaan kualitas air yang baik dapat menjaga kualitas air agar sesuai dengan standar untuk budidaya dan dapat meningkatkan produktivitas tambak (Fuady et al., 2013).
lokasi tambak CV. Makmur Sentosa Vannamei dengan jalan utama adalah
± 3 km, sedangkan jarak dengan kota sumenep adalah ± 28 km. Lokasi tambak juga dekat dengan perkampungan yang akan memudahkan dalam hal penyediaan tenaga kerja. Konstruksi petakan tambak berbentuk persegi dengan luas rata-rata 338 m2 2.500 m2 sebanyak 16 petak dan terbuat dari plastik HDPE.Pengeringan dilakukan selama ± 15 hari sampai dasar tambak benar-benar kering dan tidak ada air yang tersisa (Ghufron et al., 2017)
Konstruksi tambak yang rusak diperbaiki plastik HDPE dengan cara menambal dengan dan mengganti tanggul yang rusak. Pemasangan kincir disesuaikan dengan bentuk petakan luas tambak. Pemasangan kincir harus dilakukan secara tepat sehingga menimbulkan arus yang memusat ke daerah Central drain. Persiapan air media budidaya yang dilakukan di CV. Makmur Sentosa Vannamei dimulai pada H-16. sebelum melakukan penebaran benur dilakukan penumbuhan plankton menggunakan aplikasi dengan bahan-bahan yang berbeda
Untuk mengetahui ciri-ciri benur yang baik, sebelum benur udang vaname ditebar, dilakukan terlebih dahulu pengamatan secara visual. padat tebar 140 ekor/m2 dan padat tebar 238 ekor/m2. Proses aklimatisasi dilakukan kurang lebih selama 15-20 menit.
Pemberian pakan untuk udang umur dibawah 30 hari dilakukan dengan teknik blind feeding. Pemberian pakan untuk 100.000 benur/ekor adalah 2 kg pakan dengan penambahan pakan sebanyak 0,2 kg setiap hari selama 10 hari, 0,3-0,4 kg dari umur 10-20 hari, kemudian 0,5-0,8 kg dari umur 20-30 hari. Penyimpanan pakan dilakukan di gudang pakan. Gudang pakan berkapasitas 20 ton.
Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan cara sampling 7 hari sekali pada DOC 30. grafik laju pertumbuhan ADG diketahui bahwa pada sampling awal mengalami peningkatan pada DOC 30-38, dan mengalami penurunan pada DOC 45-52.
Hasil pengukuran kecerahan berkisar 35-55 cm. Suhu berkisar antara 26 – 28,6 ºC DO malam lebih rendah dari pada DO pagi. pH optimum berkisar antara 7,7 – 8, pengukuran salinitas yaitu 28-34 ppt, alkalinitas berkisar 138 – 217 mg/l, pengukuran TOM rata-rata 61,5mg/l, Amonium rata-rata 1,4 mg/l, rata-rata 0,6 mg/l.
Pengetapan air mulai dilakukan pada umur 10-15 hari 1 kali pengetapan. Pada DOC 20 – 30 pengetapan air dilakukan 2 kali sehari penyiponan dilakukan setiap 7 hari 2 kali pada dimulai pada DOC 15-20 dilakukan setelah pemberian pakan pagi .Setelah itu dilakukan penambahan air dilakukan 2 hari sekali dengan
penambahan 2-5 cm. Kaptan diberikan setiap 1 minggu 2 kali diberikan tergantung kebutuhan.
Ditemukan beberapa hama seperti ular,katak, dan biawak yang berkeliaran di sekitar petak budidaya. Cara pencegahan dilakukan dengan memasang CPD atau tembok pembatas di sekitar petak budidaya. penyakit yang pernah menyerang udang di tambak CV. Makmur Sentosa Vaname antara lain : WFD (White Feces Disease), IMNV (Invectious Myonecrosis Virus), EMS (Early Mortality Sindrom).
Hasil panen yang diperoleh pada petak 10 sebanyak 6.774,575 kg dengan ABW 22,72 gr (Size 44). Dari hasil panen total dapat diketahui populasi sejumlah 308.613,9 ekor dengan SR = 88 %. Jumlah pakan yang digunakan sebanyak 9.575,7 kg dan diperoleh FCR = 1,41 Sedangkan untuk petak 14 hasil yang diperoleh sebanyak 1.605,665 kg dengan ABW 25,64 gr (Size 39) Dari hasil panen total dapat diketahui populasi sejumlah 71.165,5 ekor dengan SR = 88 %. Jumlah pakan yang digunakan sebanyak 2.513,5 kg dan diperoleh FCR = 1,56.
Udang yang sudah dipanen, selanjutnya dilakukan penyortiran oleh pihak pengepul untuk memisahkan udang yang masuk dalam kriteria penjualan seperti, tubuh udang yang keropos, lembek dan berat tidak masuk dalam size yang ditentukan.
Kesimpulan : penebaran benur dilakukan dengan baik ditandai dengan tidak ada kematian di awal proses budidaya. Laju pertumbuhan pada awal sampling kedua petak mengalami peningkatan pada DOC 30-38, dan mengalami penurunan pada DOC 45-52. Hasil monitoring kualitas air yaitu : Kecerahan 35-55 cm, suhu 27,4-28,3 0C, pH. 7,7-8, Salnitas 28-34.
Saran : Mengoptimalkan biosecurity (seperti footbath) pada proses budidaya untuk mengurangi terjangkitnya penyakit yang menyerang sehingga hasil panen lebih dapat optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Faiz Fuady. M, Mustofa N.S, Haeruddin. 2013. Pengaruh Pengelolaan Kualitas Air Terhadap Tingkat Kelulushidupan Dan Laju Pertumbuhan Udang (Litopenaeus vaname) DI PT. INDOKOR BANGUN DESA, Yogyakarta.
Ghufron M, Lamid M, Sari P D W, Suprapto H. 2017. Teknik pembesaran udang vaname (Litopenaeus vaname) pada tambak pendampingan PT. Central proteina prima di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 04:04 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 04:04 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/244 |