Teknik Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Tambak Intensif PT. Lombang Sumber Rejeki Desa Lombang Kecamatan Batang – Batang Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur

Musyarrofah, Maulidatul (2021) Teknik Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Tambak Intensif PT. Lombang Sumber Rejeki Desa Lombang Kecamatan Batang – Batang Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of Maulidatul Musyarrofah KIPA.pdf] Text
Maulidatul Musyarrofah KIPA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Indonesia mempunyai peluang yang sangat baik untuk memposisikan diri sebagai salah satu produsen dan eksportir utama produk perikanan terutama udang. Pola budidaya secara intensif memegang peranan penting terhadap keberhasilan peningkatan produksi udang nasional karena dengan pola tersebut budidaya dilakukan secara terkontrol dimulai dari persiapan lahan, penebaran benur, pembesaran, sampai kepada proses panen dan pasca panen.
Perbaikan petakan tambak merupakan salah satu tahapan untuk melancarkan kegiatan budidaya. Permukaan tambak di cek secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada bagian plastik yang sobek sehingga dapat menyebabkan kebocoran. membersihkan kotoran, lumut, kerak yang menempel pada plastik HDPE dengan cara menyikat dan menyemprot dengan air. Setelah disemprotkan menggunakan kaporit, dikeringkan sekitar14 hari. Pemasangan kincir diseting sedemikian mungkin, terdapat 16 kincir dengan luasan 2500m2. Pengisiaan air setinggi 120 cm, pemberiaan kaptan 15 ppm selama 2 hari setelah itu pemberiaan kaporit sebanyak 30ppm. Penumbuhan plankton menggunakan pupuk ZA yaitu 5 ppm, penebaran fermentasi untuk penumbuhan plankton samapai warnanya pekat. Satu hari sebelum penebaran dilakukan penyiponan. Benur berasal dari CP. Rembang, benur tersebut harus memiliki surat SPF padat tebar pada petaan B6 135 ekor/ m². Sebelum penebaran dilakukan aklimatisasi.
Manajemen pakan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam proses kegiatan usaha budidaya udang vannamei, menggunakan pakan yang diproduksi PT. TONGWEI INDONESIA. Program pemberiaan pakan ada dua yaitu dengan menggunakan Blind Feeding yaitu berdasarkan jumlah tebar dan pemberiaan pakan pasca Blind Feeding Program pemberian pakan dengan melihat nafsu akan udang berdasarkan persentase sisa pakan pada anco. Frekuensi pemberiaan pakan (DOC 1) diberikan pakan sebanyak 2 kali, pada umur 2 – 9 diberikan sebanyak 3 kali, umur 10 hari – 19 hari frekuensi pemberian pakan diberikan sebanyak 4 kali sehari, pada umur 20 hari – panen frekuensi pemberian pakan diberikan sebanyak 5 kali sehari. Cara pemberiaan pakan secara manual dan autofeeder.
Rata – rata monitoring kualitas air setiap sepuluh hari diperoleh nilai kecerahan 30 – 90 cm, suhu 27,9 – 30,45 ºC, ph 7,8 – 9,8, DO 4,03 ppm – 5,77 ppm , salinitas 17,6 – 23,6 ppt, alkali 132 – 192mg/l, TOM 30,3 – 59,2mg/l, NH4 0,5 – 1,75mg/l, NO2 0,1 – 0,15mg/l, PO4 0,25 – 5mg/l
Pengelolaan kualitas air yang dilakukan ditambak PT. Lombang Sumber Rejeki yaitu, aplikasi probiotik yaitu digunakan tiptop, aquazyme, biomin. Penambahan air dilakukan pada pagi dan sore hari. Sebelum air dialirkan ke petakan, air di tampung di bak tandon dan di treartment dengan memberikan TCCA 30 ppm dan dibiarkan selama 3 hari. Penyiponan dilakukan pada DOC 18 dan dilakukan untuk membersihkan dasar perairan yang kotor atau berlumpur dan membuang pakan yang tidak termakan. Awal sipon dilakukan setiap 3 hari sekali. Pengapuran dengan pemberiaan kaptan dengan dosis 5 ppm, penebaran kaptan pada pagi dan sore hari. Pengangkatan klekap dilakukan apabila terjadi

penumpukan busa atau klekap di atas permukaan air. Pengangkatan klekap dilakukan kapan saja tidak melihat waktu biasanya dilakukan pada siang hari dan sore hari.
Monitoring pertumbuhan udang dilakukan untuk memantau pertumbuhan udang serta rata – rata udang di petakan tambak. Pada DOC 10 – 30 sampling anco, sedangkan DOC 30 – panen menggunakan sampling jala. Hama yang sering menyerang kepiting, trisipan,biawak, katak, tikus dan burung. Pengendaliaan hama dapat dilakukan dengan menggunakan kaporit dan menangkapnya secara langsung dan langsung dibuang. Panen parsial pertama pada DOC 61 dan untuk parsial kedua pada DOC 76 sedangkan untuk panen total dilakukan pada saat DOC 80.
Dapat disimpulkan bahwa asal benur yang ditebar memiliki SPF dan penebaran benur dilakukan dengan baik, pengelolaan pakan menghasilkan FCR 1,23hasil Monitoring kualitas air kecerahan 30 – 90 cm, suhu 27,9 – 30,45 ºC, ph 7,8 – 9,8, DO 4,03 ppm – 5,77 ppm, salinitas 17,6 ppt – 23,6 ppt, alkali 132 – 192mg/l, TOM 30,3 – 59,2mg/l, NH4 0,5 – 1,75mg/l, NO2 0,1 – 0,15mg/l, PO4
0,25 – 5mg/l. Panen dilakuan dengan dua cara yaitu parsial dan panen total, panen parsial pertama dilakukan pada saat DOC 61 ABW 10.05 gr dan size 99.5 sedangkan parsial kedua dilakukan pada saat DOC 76 ABW 14.62 dan size 68,3 sedangkan panen total pada saat DOC 80 ABW 16.63 dan size 60,1 sehingga didapat panen total 3994kg dari padat tebar 338.013 dengan SR 78,6% dengan total pakan selama pemeliharaan 4904 kg dengan FCR 1,23
Lebih ditingkatkan lagi penerapan biosecurty yang ada di tambak PT. Lombang Sumber Rejeki khususnya pada saat penerapan mencuci tangan menggunakan larutan KMNO4 setiap keluar akan masuknya petakan baru.

Daftar Pustaka
Aulia, D. 2018. Budiaya Udang Vaname. Amafrd Press, Jakarta.
Erlangga, Erick. 2012. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif. Pustaka Agro Mandiri . Tangerang Selatan.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 11 Aug 2025 04:18
Last Modified: 11 Aug 2025 04:18
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/247

Actions (login required)

View Item
View Item