MEI LESTARI, SINDI YUTMIN (2021) . Teknik Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Sistem Intensif Di PT. Muara Mas Dusun Patoman Desa Blibis Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of SINDI YUTMIN KIPA.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SINDI YUTMIN KIPA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Indonesia sudah berkembang dengan pesat dan menjadi andalan utama ekspor hasil budidaya perikanan untuk mendatangkan devisa negara, usaha peningkatan produksi udang vannamei dapat dilakukan melalui usaha budidaya sistem intensif dengan penerapan sapta usaha pertambakan secara utuh dan menyeluruh. Salah satu di antaranya adalah pemberian pakan yang efektif dan efisien. Pada usaha budidaya intensif, pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam budidaya udang, karena menyerap 60%-70% dari total biaya produksi udang (Kordi, 2010).
Maksud dari Kerja Praktik Akhir (KPA) adalah mengikuti semua kegiatan teknis pembesaran udang vannamei di PT. Muara Mas Dusun Patoman Desa Blibis Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Sedangkan tujuan dari Praktik Kerja Akhir (KPA) ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada teknik pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) Sistem Intensif. Mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam Kegiatan pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Mengetahui permasalahan teknis pembesaran udang vannamei sistem intensif.
PT. Muara Mas Dusun Patoman Desa Blibis Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Simtem budidaya dengan menggunakan sitem inensif persiapan tambak, pengeringan, perbaikan kontruksi, pemasangan kincir, pengisian air dan sterilisasi air, penebaran benur, persyaratan benur, pengelolaan pakan, monitoring pertumbuhan, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen.
Benur berasal dari Heatchery AYEN dengan ukuran benur PL 10. Penebaran benur dilakukan pada pagi hari dan dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu selama 15 – 30 menit. Sebelum ditebar benur dihitung sebagai awal budidaya (DOC 1) dengan padat penebaran sebanyak 137 ekor/m2 pada petak C4.
Pengelolaan pakan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam proses kegiatan usaha budidaya udang vannamei. di PT. Muara Mas dilakukan dengan cara 2 jenis program pengelolaan pakan, yaitu blind feeding program dan feeding Rate. Frekuensi pemberian pakan pada udang yang berumur awal DOC 1 - 10 petak C4 diberikan pakan sebanyak 4 kali yaitu pada jam 06.00, 10.00,14.00 dan 18.00 pada umur 11 – panen diberikan sebanyak 3 kali yaitu pada 06.00, 10.00 dan 14.00, umur 7 hari – 33 hari frekuensi pemberian pakan diberikan sebanyak 5 kali sehari yaitu pada jam 06.00, 10.00, 14.00 18.00 dan jam 22.00.
Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan sampling menggunakan anco dan jala, sampling anco dilakukan pada DOC 10 hari sedangkan sampling jala dilakukan pada DOC 40. Sampling bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan udang, mengetahui size udang, average body weight (ABW) dan average daily growth (ADG).
Monitoring parameter kualitas air yang dilakukan di PT. Muara Mas antara lain kecerahan, warna air, pH, DO, suhu, salinitas, alkalinitas, nitrit (NO2), phospat (PO4). Untuk menjaga kualitas air dilakukan penyiponan yang dilakukan 3-4 kali, dan Penambahan air dilkakukan 10 hari sekali atau jika dirasa sudah terjadi penguapan karena sinar matahari dan penyiponan yang menyebabkan volume air berkurang. Penambahan air dilakukan sebesar 5 - 10 cm, dan pemberian probiotik.
Selama kegiatan KPA berlangsung penulis menemukan adanya hama dan penyakit pada udang selama budidaya, hama yang ada yaitu kepiting, sedangkan pada udang terserang penyakit WFD (White Feces Disease).
Pada PT. Muara Mas pemanenan dilakukan panen total, pada petak C4 dilakukan panen total pada DOC 62. Dari hasil yang diperoleh dari panen total tersebut didapatkan 1196,73 , SR 68,9% , FCR 1,33 dan size 110.
Saran yang bisa diberikan untuk PT. Muara Mas Peneranpan biosecurity perlu lebih ditingkatkan, agar hama dan penyakit tidak mudah mempengaruhi proses budidaya dan dapat melakukan proses budidaya yang lebih optimal. Perlu adanya penambahan alat ukur parameter kualitas air agar mendapatkan monitoring kualitas air yang lebih optimal, seperti pengecekan suhu, perlu penambahan sarana perpetak, seperti adanya seccidisk disetiap petakan agar tidak terjadi kontaminasi dari petak satu ke petak lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K. 2006. Budidaya Udang Windu Secara Intensif. PT Agromedia Pustaka Utama. Depok.
Amiruddin, M. 2017. Tingkat Konsumsi Pakan Dan Rasio Konversi Pakan Udang Vanname PL – 25 (Litopenaeus vannamei) Dalam Wadah Terkontrol Pada Berbagai Sumber Bahan Baku Karbohidrat Pakan. Skripsi Program Studi Budidaya Perairan Departemen Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar.
Aulia, D. 2018. Budidaya Udang Vaname. Amafrad Press, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Prikanan, Jakarta.
BAPPL-STP Serang. 2006. Teknik Budidaya Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei).
Erlangga. 2012. Budidaya Udang Vannamei Secara Intensif. Pustaka Agro Mandiri.
Tanggerang.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 04:21 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 04:21 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/248 |