FARMAWATI, TARISA ROMADHANI (2021) Teknik Produksi Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Sistem Intensif di PT. Margasari Dusun Karang Gedang Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
TARISA ROMADHANI FARMAWATI KIPA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Udang merupakan komoditas perikanan unggulan dalam program revitalisasi perikanan disamping rumput laut dan tuna. Pemerintah memperkenalkan udang vannamei pada tahun 2001 untuk meningkatkan usaha perudangan di Indonesia dan dalam rangka diversifikasi komoditas perikanan. Saat ini komoditas udang vannamei telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan dikembangkan pembudidayaannya oleh para petambak. Udang vaname memiliki keunggulan yang tepat untuk kegiatan budidaya
udang dalam tambak antara lain : responsif terhadap pakan atau nafsu makan yang tinggi, lebih tahan terhadap serangan penyakit dan kualitas lingkungan yang buruk pertumbuhan lebih cepat, tingkat kelangsungan hidup tinggi, padat tebar cukup tinggi dan waktu pemeliharaan yang relatif singkat.
Tujuan dari Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah Mempelajari teknik budidaya udang vannamei sistem intensif dan mengetahui hasil produksi budidaya udang vannamei sistem intensif di PT. Margasari Dusun Karang Gedang Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Kerja Praktik Akhir (KPA) ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 maret sampai 7 mei 2021 di PT. Margasari Dusun Karang Gedang Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Metode yang digunakan adalah mengambil dua petakan dengan luas berbeda dan padat tebar yang berbeda. Petak B7 memiliki luas 4225 m2 dengan jumlah tebar 747.000 ekor, sedangkan petak C9 memiliki luas 2000 m2 dengan jumlah tebar 375.000 ekor. Parameter yang diambil meliputi kualitas air dan pertumbuhan udang.
Persiapan tambak terdiri dari pengeringan, perbaikan konstruksi tambak,pembersihan, pemberantasan hama dan penyakit, serta pengaturan dan pemasangan kincir. Persiapan air media di PT. Margasari dilakukan H-15 sebelum dilakukan penebaran benur. Benur yang ditebar di PT. Margasari berasal dari Ayen dan MS Situbondo dengan keturunan pertama (F1) yang sudah memiliki sertifikat SPF (Specific Pathogen Free) untuk menjamin kualitas benur. Benur yang ditebar adalah PL 9 - 10 dengan panjang 9-12 mm. Padat tebar pada petak B7 yaitu 176 ekor/m2 dan Petak C9 yaitu 187 ekor/m2.
Jenis pakan yang digunakan berupa crumble dan pellet. Pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan blind feeding dan pasca blind feeding. Pakan dengan blind feeding diberikan pada DOC 1-30 dan pasca blind feeding diberikan pada DOC 31-panen. Pakan diberikan sebanyak 5 kali sehari yaitu pada pukul 06.00, 10.00, 14.00, 18.00 dan 22.00.
Kualitas air sangat penting dalam budidaya udang untuk produktivitas udang vannamei. Hasil pengecekan kecerahan pagi hari pada petak B7 berkisar (40 – 45 cm) dan sore hari berkisar (35 – 42 cm). Hasil pengukuran kecerahan pagi hari pada petak C9 berkisar antara (32 – 38 cm) dan sore hari berkisar (28 - 35 cm). Suhu pagi hari petak B7 berkisar antara (28,5 – 29,3ºC) dan pada malam hari berkisar antara (28,9 – 31,4ºC). Suhu pagi hari petak C9 berkisar antara (26,6 – 29,7ºC) dan malam hari berkisar antara (29,4 – 31ºC). DO pagi petak B7 berkisar (4,1 – 4,7 ppm) dan DO malam pada petak B7 berkisar (3,9 - 4,5 ppm). DO pagi petak C9 berkisar (4,2 – 4,6 ppm) dan malam hari DO berkisar antara (3,1 – 4,2 ppm). pH petak B7 pada pagi hari berkisar antara (7,6 – 7,8) dan sore hari (7,7 – 8,2). pH petak C9 pagi hari berkisar antara (7,6 -7,8) dan sore hari berkisar antara (7,7 – 8,4 ). Salinitas petak B7 yaitu berkisar (28 – 35 ppt) dan petak C9 berkisar (26 – 36 ppt). Alkalinitas petak B7 yaitu (122 – 164 mg/L) dan alkalinitas petak C9 yaitu (150 – 183 mg/L). TOM petak B7 adalah (43,75 – 72,68 mg/L) dan TOM petak C9 adalah (50,60 – 74,41 mg/L). Ammonium petak B7 yaitu (0,5 – 10 mg/L) dan ammonium petak C9 yaitu (0,5 – 15 mg/L). Hasil pengukuran nitrit petak B7 adalah (0,25 – 10 mg/L) dan pengukuran nitrit petak C9 adalah (3 – 12,5 mg/L). Pengukuran fosfat pada petak B7 yaitu (1,5 – 8,75 mg/L) dan Petak C9 yaitu (2,12 – 10 mg/L).
Monitoring pertumbuhan dilakukan setiap 5 hari sekali pada DOC 30 dengan metode sampling untuk mengetahui ABW,ADG, SR, FCR dan populasi. Penyakit yang menyerang udang adalah WFD (White Feces Disease).
Panen dilakukan dengan 2 cara yaitu panen parsial dan panen total. Panen parsial bertujuan untuk mengurangi populasi udang dalam petakan dikarenakan udang yang semakin sesak sehingga dapat meningkatkan produktivitas udang vannamei. Panen total dilakukan ketika DOC udang mencapai 94. Selanjutnya disortir sesuai ukuran udang dengan memisahkan udang yang berkualitas baik dengan udang yang moulting dan udang yang keropos atau tidak memiliki kualitas mutu yang baik.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu hasil panen total pada petak B7 sebanyak 3348,81 kg dengan size 72,9. Jumlah panen parsial sebanyak 2251,16 kg. Sehingga didapat jumlah panen keseluruhan 5599,97 kg dengan populasi total 612.211 dari tebar sejumlah 747.000 dengan SR 81,95 % dengan total pakan selama pemeliharaan 8511 kg dengan FCR 1,51. Sedangkan hasil panen total pada petak C9 didapatkan sebanyak 1924,14 kg dengan size 62,1. Jumlah panen parsial sebanyak 1499,2 kg. Sehingga didapat jumlah panen keseluruhan 3423,34 kg dengan populasi total 291.104 dari padat tebar sejumlah 375.000 dengan SR 77,62 % dengan total pakan selama pemeliharaan 5808 kg dengan FCR 1,69.
| Item Type: | Other |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
| Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
| Date Deposited: | 11 Aug 2025 04:29 |
| Last Modified: | 11 Aug 2025 04:29 |
| URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/250 |
