INAYA, VAHRA (2021) Teknik Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Di UPR Saluyu Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of Vahra Inaya KIPA.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Vahra Inaya KIPA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Abstract
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam mendukung ketahanan pangan nasional maupun ketahanan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ikan nila sebagai salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi, dimana kebutuhan benih maupun ikan konsumsi dari tahun ke tahun cenderung terus meningkat seiring dengan perluasan usaha budidaya.
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini teknis budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) secara di UPR Saluyu Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir adalah untuk Mengetahui teknik pembesaran ikan nila (Oreochromis niloticus) semi intensif di UPR Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Mengetahui permasalahan pada teknik pembesaran ikan nila (Oreochromis niloticus) di UPR Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan Pembesaran ikan nila meliputi : persiapan kolam, pemeliharaan ikan nila, panen dan pasca panen.
Kolam pembesaran yang digunakan berukuran 16,80 m x 15 m x 1,10 m dengan volume 30 ton. Proses persiapan kolam pemeliharaan yaitu pertama- tama dilakukan pengeringan dan pengelolaan tanah menghilangkan senyawa atau gas-gas yang beracun, mempercepat proses mineralisasi dari sisa bahan organik dan memperbaiki struktur tanah yang menjadi gembur pengeringan ini dilakukan selama 3-5 hari, pengangkatan lumpur hitam membuang gas-gas beracun seperti amoniak, hidrogen dan sulfida (H2S) akibat sisa-sisa pakan dan kotoran yang menumpuk didalam dasar kolam, pengelolaan dasar kolam mengurangi bahan organik didasar kolam dengan cara mencangkul dasar tanah dengan ke dalaman 5-10 cm, perbaikan pematang dan saluran air memperbaiki pematang yang diakibatkan oleh kepiting dan belut, perbaikan saluran air agar airnya lancar masuk ke dalam kolam sehingga kualitas air tetap terjaga, pengapuran mempercepat pembongkaran bahan-bahan organik dan jenis kapur yang dipakai yaitu kapur dolomit (Ca Co3) atau kapur tohor (CaO) yang ditebar secara merata diatas tanah dengan dosis 60 g/m2 dan pempupukan untuk menyediakan media pakan alami serta berkembangnya unsur hara bagi plankton yang akan menjadi pakan untuk ikan.
Pengisian air dilakukan setelah melakukan pengapuran dan pempupukan air yang diambil melalui sumur bor/suntik dengan kedalaman 80 meter air yang dimasukan kedalam kolam pembesaran dengan ketinggian 30- 40 m selama 5-7 hari.
Benih yang ditebar adalah benih yang sudah berusia 10 hari yang ber ukuran 1-2 cm. Benih yang ditebar berasal dari indukan F1 yang diambil langsung dari kolam induk.
Pemberian pakan pada UPR Saluyu benih yang sudah berukuran 1-2 diberikan pakan buatan yang berupa pakan serbuk, pakan serbuk ini diberikan pada larva sedangkan pakan pellet benih yang berumur 10-25 hari, pemberian pakan sebanyak 2 kali per hari.
Pengelolaan kualitas air untuk mendapatkan kualitas air yang baik pada pembesaran ikan nila, dengan melakukan pengecekan kualitas air agar dapat mengetahui apakah air tersebut baik digunakan untuk budidaya atau tidak karena air yang bersih memiliki kandungan yang sangat baik untuk pertumbuhan benih ikan nila.
Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan cara mengambil sampel dalam 2 kolam pengambilan benih dengan menggunakan anco pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan ukuran benih serta mengetahui benih yang dapat tumbuh secara optimal.
Pengendalian Hama dan penyakit di UPR Saluyu tidak ditumakan penyakit namun terdapat hama seperti siput air, burung bangau dan kepiting. Pencegahan hama dapat dilakukan pada tahap persiapan kolam, yaitu dengan pengeringan kolam dengan baik dan dengan pemberian zat-zat racun.
Panen benih di UPR Saluyu dilakukan pada ukuran umur 20 hari atau sesuai dengan permintaan pembeli. Panen dilakukan ketika pagi, siang dan sore hari, penen pada UPR Saluyu dengan kolam no A1 dengan jumlah tebar
7.500 dan jumlah panen 7.450 ekor dengan SR 90%.
Kesimpulan Jumlah benih yang ditebar rata-rata berjumlah 7.500 benih, dan menghasilkan ribu benih dalam 1 kolam sehingga diperoleh SR 90% setiap kolam padat tebar 7.500 pada kolam A1 jumlah panen sebanyak 7.450, dengan jumlah kolam sebanyak 2 kolam benih yang dapat dipanen tiap siklusnya. Benih yang di produksi oleh UPR Saluyu Dolo dipasarkan ke Pemasaran, benih biasa dipasarkan kedaerah Palu, Dongala, Parigi, Poso, Ampana, Luwuk, Toboli, Sausu, Morowali dan Makassar dan beberapa daerah lainnya
Dari kesimpulan diatas sebaiknya dilakukan pengecekan kualitas air secara berkala. Mengingat kualitas air merupakan faktor yang penting dan mendukung kehidupan benih ikan nila selama dalam kegiatan pembesaran dan sebaiknya dilakukan penambahan personil dalam unit pembesaran iakan nila, agar dihasilkan kinerja yang maksimal.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 04:33 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 04:33 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/251 |