RAMADHANI, AHMAD RIZQI (2022) Pengaruh Jumlah Kincir Air (Padhel Wheel) Terhadap Pertumbuhan Pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Secara Intensif di PT. Bumi Subur III Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of AHMAD RIZQI RAMADHANI_19.2.02.004_KIPA 2022 FIX (1).pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
AHMAD RIZQI RAMADHANI_19.2.02.004_KIPA 2022 FIX (1).pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Udang merupakan salah satu komoditas ekspor dari sub sektor perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu jenis udang yang permintaannya cukup tinggi baik di dalam maupun luar negeri yaitu udang vaname (Litopenaeus vannamei). Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan udang yang hidup di perairan pasifik yang dikenal dengan namawhite legss hrimp. Udang ini telah diintroduksike Indonesia sejak tahun 2000 dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi budidaya Udang yang umumnya diterapkan adalah budidaya intensif. Budidaya perikanan sistem intensif membutuhkan persiapan sarana dan prasarana yang matang dan lengkap, karena banyaknya tindakan dan penanganan yang akan dilakukan. Oksigen terlarut merupakan parameter kunci kualitas air (Hickling, 1971 dalam Mukti dkk., 2003). Tersedianya oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan udang. Kincir air merupakan alat yang mampu menjadi pemasok oksigen terlarut yang efisien dalam memenuhi standart kebutuhan aerasi (1,1 hingga 3.0 kg O2/ k Wh) dan sirkulasi (Colt dan Orwicz, 1991). Selain itu kincir air berpengaruh dalam mengevaporasi gas beracun dalam air dan membersihkan area permukaan air sehingga menciptakan arus yang stabil dan baik untuk pertumbuhan dan kesehatan udang. Oleh karena itu,penulis akan mempelajari Pengaruh jumlah kincir air (padhel wheel) terhadap pertumbuhan pada budidaya udang vannamei secara intensif di PT. Bumi Subur III Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur.
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah ikut serta dalam mempelajari dan mengamati secara langsung terkait pengaruh jumlah kincir air dalam penerapan budidaya udang vannamei secara intensif di PT. Bumi Subur III Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada tanggal 21 maret 2022 sampai 1 Juli 2022. Adapun tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah Untuk mengetahui mekanisme budidaya udang vannamei secara intensif di PT. Bumi Subur III,mengetahui dan memahami spesifikasi dan komponen mesin kincir air yang digunakan pada tambak udang vannamei, menambah wawasan terkait pengoperasian dan perawatan mesin kincir air yang digunakan pada tambak udang vannamei, dan mengetahui perhitungan jumlah dan biaya operasional mesin kincir air. Adapun pendekatan masalah Kerja Praktik Akhir (KPA) adalah Pemahaman dasar terkait dengan peran dan fungsi kincir air dalam operasional tambak udang sangat diperlukan, agar kincir air tersebut dapat berperan secara optimal maka diperlukan optimalisasi penggunaan kincir air pada kelangsungan budidaya udang vannamei.Tujuan utama yaitu untuk menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang perlu dilakukan evaluasi tentang pengaplikasian dan pemanfaatan kincir air pada budidaya udang vannamei, sehingga diharapkan akan dapat memberikan saran untuk perbaikan teknis dalam upaya menjaga kadar DO tetap stabil dalam kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang vannamei.
Udang vanamei memiliki ciri - ciri berwarna putih transparan (white shrimp), ada pula yang berwarna kebiruan (dominan kromatofor biru). Panjang tubuh udang vaname dapat mencapai 23 cm. Tubuh udang vaname dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala (thorax) dan bagian perut (abdomen). Kepala udang vaname terdiri dari antenula, antena, mandibula, dan dua pasang maxillae. Kepala udang vaname juga dilengkapi dengan tiga pasang maxilliped dan lima pasang kaki berjalan (periopoda). Sedangkan pada bagian perut (abdomen) udang vaname terdiri dari enam ruas dan pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang dan sepasang uropods (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama- sama telson (Yuliati, 2009). Tambak intensif adalah tambak yang dilengkapi dengan plastik
mulsa yang menutupi semua bagian, pompa air, kincir air, aerator, tingkat penebaran tinggi dan pakan 100% pelet. Pelet merupakan sumber nutrisi yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang dibutuhkan udang untuk pertumbuhan dan perkembangan secara optimal sehingga produktivitasnya bisa ditingkatkan. Berdasarkan Tim Perikanan WWF-Indonesia (2014) yang menyatakan bahwa dalam pemilihan lokasi yang perlu diperhatikan yaitu: Dekat dari sumber air ,Tidak melakukan pengambilan air tanah untuk pengairan tambak,Terdapat jalur hijau yang memadai,Tekstur tanah yang baik yaitu liat berpasir,Memastikan tanah tidak mengandung pyrit/zat besi,Kandungan pyrit diatasi dengan cara reklamasi,dan Kemudahan akses transportasi.
Dalam persiapan petak budidaya petak tendon dan budidaya dibersihkan dari sisa-sisa pakan lumpur dan endapan sedimen lainnya. Selanjutnya disterilisasi dengan menggunakan kaporit 20 ppm, bagian luar petak budidaya dan tandon dipasang jarring hitam (waring) dan plastik LLDPE sebagai pagar biosecurity. Persiapan air budidaya di petak tandon, media air pemeliharaan udang dipersiapkan di petak tendon, petak tandon yang telah diisi air yang berasal dari sumur bor (30-34 ppt) disterilisasi dengan menggunakan kaporit (70 %) 20 ppm, kincir air dihidupkan untuk pemerataan penyebaran kaporit kemudian kincir air dimatikan untuk mengendapkan partikel bahan organik maupun endapan logam yang terkandung dalam air bor selama 4 – 5 hari, setelah 7 hari air tandon yang sudah netral dicek kandungan chlorinnya dengan menggunakan chlorin test (Suriawan et al., 2019).
Kincir air adalah alat yang digunakan pada kolam atau tambak yang berfungsi untuk melakukan aerasi atau membantu melarutkan oksigen yang ada di udara ke dalam air. Aerasi selain dapat digunakan untuk melarutkan oksigen ke dalam air serta melepas kandungan gas- gas yang terlarut dalam air juga punya fungsi untuk menghilangkan oksidasi besi dan mangan dalam air, mereduksi ammonia dalam air melalui proses nitrifikasi. Adapun komponen – komponen kincir air diantaranya Motor Penggerak berfungsi sebagai mesin atau alat pengubah energi listrik menjadi energi mekanis, Gear box atau gear reduksi berfungsi sebagai alat pengatur kecepatan putaran dari motor listrik ke penggeraknya, Pelampung berfungsi sebagai bagian yang dapat mengapung di air, agar mesin tidak tenggelam dan tetap stabil ketika beroperasi, Daun kincir berfungsi sebagai alat yang dapat memercikkan air pada permukaan kolam, Pillow blocks berfungsi sebagai penyangga dan penyetabil batang besi penggerak daun kincir yang tersambung ke daun kincir, Besi pangkon merupakan tempat dipasangnya gear box dan motor penggerak pada kincir air, Batang As berfungsi sebagai penyambung antara gear box dengan as dan daun kincir.
Perawatan adalah Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima(Aan Ardian,2017). Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. Menurut Erlangga (2012), pada tambak intensif system aerasi telah dilakukan secara mekanik dengan kincir listrik yang ditempatkan pada tambak pembesaran maupun tambak treatment. Aerator digunakan untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut pada air tambak sehingga akan meningkatkan eflsiensi produki udang. Kincir biasanya dipasang setelah pemeliharaan 1,5 - 2 bulan, karena udang sudah cukup kuat terhadap pengadukan air. Untuk setiap hektar dianjurkan memasang 3 - 4 kincir (Mujiman dan Suyanto, 2001). Sedangkan menurut Suyanto dan Takarina (2009), kincir untuk aerasi yang dipasang adalah 10 - 20 unit/ha dengan kapasitas 1 PK yang menjamin kadar oksigen tak kurang dari 3,5 ppm sampai di dasar tambak sepanjang hari (24 jam).
Selama kincir air beroperasi, air kolam atau tambak yang semula tenang atau diam menjadi bergerak menjadi arus karena mendapat gaya dari putaran daun kincir. Air yang bergerak ini memiliki kecepatan yang signifikan tergantung dari kemampuan rotasi daun kincir air tersebut. Ada dua metode untuk mengukur kecepatan aliran pada kincir yaitu Perhitungan dengan menggunakan alat modern meliputi alat yang bisa digunakan untuk mengukur kecepatan aliran yaitu current meter, electromagnetic flowmeter, ultrasonic flowmeter, tubine
meters. Sedangkan perhitungan manual dengan cara dengan rumus menghitung debit air atau perhitungan kecepatan (Nasuki,2019), yang mana rumus adalah sebagai berikut:Q = V/t. Menurut Darsono dan Winoyo (1978), untuk menghitung biaya listrik yang harus dikeluarkan per siklus pada pengoperasian motor listrik. Motor listrik dengan tenaga 1 HP dengan daya listrik 746 Watt dan 2 HP dengan daya 1.492 Watt. Motor listrik beroperasi selama 24 jam untuk menyuplai kadar oksigen terlarut (DO) pada tambak. Perhitungan biaya operasional bertujuan untuk mengetahui biaya operasianol kincir air selama 1 siklus. Adapun perhitungan biaya operasional kincir air dengan menggunakan cara berikut Biaya operasional kincir air = P x t x m x n.
Kerja Praktik Akhir (KPA) ini dilaksanakan selama 92 hari pada tanggal 21 maret 2022 sampai 1 Juli 2022 di PT. Bumi Subur III Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur dengan metode survey untuk mendapatkan fakta – fakta yang ada dalam lokasi dan partisipasi dalam melaksanakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan, dimana para peneliti terlibat dalam keseharian pelaku yang diteliti atau informan, keberadaan peneliti dapat terlibat secara aktif maupun tidak aktfmelaksanakan seluruh kegiat
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 07:29 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 07:29 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/256 |