Pengaruh Penggunaan Jumlah Kincir Air Pada Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Menggunakan Teknologi Intensif Milik Pt. Pyramide Paramount Indonesia Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur

Kepadatan yang tinggi harus pula diimbangi dengan ketersediaan oksigen yang memadai untuk pertumbuhan. Kincir air tambak merupakan hal utama yang dapat membantu meningkatkan kadar oksigen di area sekitar perairan. Prinsip aerasi adalah penambahan udara yang mengandung oksigen kedalam air. Oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) diperlukan biota air untuk pernapasannya sehingga bila ketersediaannya di dalam air tidak mencukupi maka segala aktivitas biota akan terhambat dan bisa menyebabkan kematian (Kordi, K, & Andi, 2007).
Maksud dari Praktek Kerja Akhir adalah ikut serta dalam kegiatan peran dan fungsi penggunaan kincir air pada budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) menggunakan teknologi intensif dengan tujuan akhir dari KPA ini yaitu untuk mempelajari dan memahami tentang pengaplikasian kincir air, pengaruh penggunaan jumlah kincir air, dan teknik pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) mulai dari persiapan tambak sampai pasca panen yang diterapkan PT. Pyramide Paramount Indonesia.
Kerja Praktek Akhir ini telah dilaksanakan di tambak udang vannamei milik PT. Pyramide Paramount Indonesia Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur Dilaksanankan mulai tanggal 21 Maret sampai dengan 1 Juli 2022. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah survey dan magang. Sumber data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan KPA ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara. Sedangkan teknik pegolahan data yang dilakukan yaitu editing, tabulating, dan analizing Untuk mengetahui budidaya udang vannamei dari proses persiapan sampai dengan panen, kincir air yang digunakan PT. Pyramide Paramount Indonesia, dan analisa usaha.
Sistem budidaya udang vannamei di tambak udang milik PT. Pyramide Paramount Indonesia menggunakan sistem budidaya secara intensif. Tahapan proses budidaya udang vannamei meliputi pengeringan lahan, perbaikan petakan tambak, persiapan lahan, penebaran benur, manajemen pakan, manajemen kualitas air, monitoring pertumbuhan, kemudian yang terakhir panen. Setelah proses budidaya udang dilakukan dengan hasil yaitu petak c 9 memperoleh ABW
19.21 gram (size 48) dari jumlah tebar benur 345.000 ekor didapat biomassa panen sebanyak 4.733 kg.
Kincir air yang digunakan pada tambak milik PT. Pyramide Paramount Indonesia adalah kincir air jenis paddle wheel yang mempunyai dua buah roda kincir yang digerakkan oleh mesin motor listrik, diharapkan dapat mensuplai oksigen yang dibutuhkan udang saat proses budidaya udang vannamei. Pada kincir air jenis paddle wheel memilik komponen diantaranya : motor listrik, gearbox, pelampung, roda kincir, engine cover, shaft seat.
Adapun hal – hal yang pokok dalam kegiatan pengoperasian kincir air : persiapan sebelum mengoperasikan kincir air, mengoperasikan dan mematikan kincir air, pemeriksaan selama kincir air beroperasi. Perawatan kincir air yang dilakukan PT. Pyramide Paramount Indonesia meliputi : penambalan pelampung

yang bocor, jaringan listrik yang konslet, pembersihan karat pada motor listrik dan gear box, pembersihan lumut dan karang, pergantian bearing motor listrik, pergantian motor listrik dan gear box.
Pada Analisa penggunaan kincir air meliputi setting kincir air yang dilakukan saat persiapan petak, jumlah kincir air yang digunakan petak C 9 dengan luas 3.200 m² membutuhkan 12 kincir air, listrik yang digunakan kincir air pada petak C 9 sampai dengan DOC 90 membutuhkan biaya Rp. 33.048. Pada petak C 9 oksigen terlarut yang dihasilkan oleh kincir air kisaran 4,68 – 5,20.
Analisa usaha PT. Pyramide Paramount Indonesia : biaya investasi sebesar Rp. 399.520.000 dengan pensyusutan pertahun sebesar Rp. 53.977333, biaya produksi tetap sebesar Rp. 19.100.000 / bulan dan satu siklusnya Rp.
76.400.000 / siklus, biaya produksi tidak tetap sebesar Rp. 182.752.000 / siklus, total pedapatan yang diperoleh PT. Pyramide Paramount Indonesia sebesar Rp. 611.379.000 / siklus, PT. Pyramide Paramount Indonesia mendapatkan laba / rugi dalam satu siklus sebesar Rp. 352.263.330, R/C Ratio yang diperoleh diperoleh dari usaha budidaya udang vannamei sistem intensif pada tambak udang milik PT. Pyramide Paramount Indonesia adalah 2,3, Payback periode yang didapat dari perhitungan analisis usaha budidaya udang sistem intensif di tambak udang milik PT. Pyramide Parampount Indonesia adalah 4 bulan. Waktu pengembalian memakan waktu 11 bulan.
Kesimpulan yang didapat dari Kerja Praktek Akhir ini adalah sebagai berikut : Proses budidaya udang vannamei dimulai dengan tahapan persiapan, pemeliharaan, dan panen. Kincir air memiliki peran untuk kelangsungan hidup pada proses budidaya dikarenakan kincir memiliki fungsi untuk kualitas air, DO yang dibutuhkan oleh udang vannamei pada pertumbuhan udang dan terkait analisa usaha PT Pyramide Paramount Indonesia. Adapun saran yang dapat disampaikan ke PT. Pyramide Paramount Indonesia adalah sebagai berikut: Perlu adanya pengawasan yang lebih optimal terhadap pelaksanaan standar prosedur pengukuran kualitas air. Dengan banyaknya jumlah kincir yang ada maka perlunya adanya perawatan ekstra pada setiap kincirnya secara berjangka.