HAQI, MUHAMMAD KHOIRUDIN (2022) PENGGUNAAN KINCIR AIR TERHADAP SALINITAS, DO, PH PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI SECARA INTENSIF DI CV. PRIGI SHRIMP ARMY KABUPATEN TRENGGALEK. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of KIPA M Khoirudin Haqi.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
KIPA M Khoirudin Haqi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Abstract
Melihat potensi Usaha budidaya udang vaname di Indonesia telah berkembang pesat maka perlu dilakukan suatu terobosan baru yaitu dengan mengubah sistem budidaya tambak udang sistem ekstensif menjadi intensif. Kepadatan yang tinggi harus pula diimbangi dengan ketersediaan oksigenyang memadai untuk kehidupan cultivan. Penggunaan kincir air pada tambak merupakan hal utama yang dapatmembantu meningkatkan kadar oksigen di area sekitar perairan tambak.
Maksud dari pelaksanaan kerja praktek akhir (KPA) adalah untuk mengetahui penggunaan kincir air, pengaruh kincir air terhadap Salinitas, DO, PH pada budidaya udang vannamei tambak intensif. Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah sebagai berikut : Mengetahui spesifikasi kincir air yang digunakan dalam tambak udang intensif,Mengetahui tentang pengaruh kincir air terhadap Salinitas, DO, pH pada tambak udang intensif, Mengetahui biaya listrik pada kincir air dalam 1 siklus budidaya udang intensif secara aktual.
Kerja Praktek Akhir (KPA) ini dilaksanakan di Tambak blok C, CV. Prigi Shrimp Army Desa Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Dari tanggal 21 maret sampai 1 juli 2022.
Spesifikasi kincir yang digunakan CV. Prigi Shrimp Army menggunakan 2 jenis kincir untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tambak untuk kegiatan budidaya yaitu kincir air 1hp dan 2hp . Secara umum kincir air 1 hp menggunakan 2 buah daun kincir, sedangkan kincir air 2hp menggunakan 4 daun kincir. Kincir air merupakan alat pendukung dalam kegiatan budidaya secara intensif untuk menambah kadar kandungan oksigen dalam tambak. maka dari itu komponen kincir air meliputi sebagai berikut: motor listrik, besi pangkon, pelampung, batang as, bearing, gearbox, daun kincir, penutup.
Tata letak kincir air Pada CV. Prigi Shrimp Army ini penempatan kincir di sesuaikan dengan luasan kolam budidaya, kincir air ditempatkan pada tepi kolam dengan jarak ± 1,5 meter dari tanggul kolam , pada umumnya setiap kolam di beri 4 buah kincir dengan harapan arus yang di hasilkan dapat memusat pada central drain.
Alat ukur yang digunakan, pH merupakan derajat keasaman yang digunakan
untuk mengetahui tingkat keasaman maupun kebasaan dalam suatu larutan. Suhu digunakan untuk mengetahui temperatur air suatu tambak. Salinitas Salinitas merupakan kadar garam yang terlarut dalam air. Kecerahan digunakan untuk mengetahui kepekatan air dalam tambak. DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air. Perawatan kincir Pada CV Prigi Shrimp Army belum terdapat sarana bengkel, apabila terjadi kerusakan terutama pada motor listrik maka dari pihak teknisi akan membawa dynamo menuju bengkel untuk dilakukan perbaikan.
Analisa pengaruh penambahan kincir terhadap salinitas pH do pada CV prigi shrimp army membutuhkan kincir air pada proses budidaya udang vanname selama 1 siklus hingga doc 102 .Doc 1- 20 4 Hp,Doc 21- 50 6 Hp,Doc 51- 70 10 Hp,Doc 71- 102 12 Hp. Usia udang bertambah maka kebutuhan oksigen meningkat sehingga perlu adanya penambahan kincir , hal ini di sebabkan ruang gerak udang menjadi sempit dan kebutuhan oksigen semakin meningkat. Pengukuran pH pada sore hari menunjukkan hasil yang tinggi, sedangkan pengukuran pada pagi hari hasil pengukuran pH lebih rendah. Pengaruh kincir air terhadap salinitas yaitu membantu agar kandungan salinitas lapisan bawah dan atas merata. Pengaruh kincir air terhadap do yaitu menambah kadar oksigen terlarut di dalam tambak sehingga proses budidaya dapat dimaksimalkan dengan melakukan tebar padat.
Analisa biaya operasional listrik kincir air, hasil perhitungan biaya listrik kincir air CV Prigi Shrimp Army pada petak C2 dengan jumlah Rp. 14.687.868,672 selama 102 hari.
Tahap persiapan media budidaya pembersihan kolam,Selambat lambatnya dilakukan 2 hari sebelum pengisian air pada kolam. penebaran kapur Selambat lambatnya dilakukan sehari sebelum pengisian air pada kolam.pengisian air kolam Selambat lambatnya dilakukan 10 hari sebelum tebar benih.tahap pelaksanaan atau masa budidaya,penebaran benih dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu, manajemen pakan buta/blind feeding pakan yang diberikan/ ditebar adalah pakan yang sudah melalui masa fermentasi selama 72 jam – 96 jam. Manajemen pakan akselerasi, Saat usia budidaya memasuki hari ke-21, maka fase akselerasi pakan pun dimulai. Cara menghitung penambahan pakannya adalah 0,5kg – 1kg untuk setiap 100.000 (seratus ribu) ekor udang. Manajemen air rutin meliputi siphon, penggunaan overflow, penebaran kapur.
Kesimpulan CV. Prigi Shrimp Army CV. Prigi Shrimp Army menggunakan 2 jenis kincir untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tambak untuk kegiatan budidaya yaitu kincir air 1HP dan 2HP. Secara umum kincir air 1HP menggunakan 2 buah daun kincir, sedangkan kincir air 2HP menggunakan 4 daun kincir.Kincir air berpengaruh pada pH, salinitas, dan DO. Penggunaan kincir air mulai dari 2 unit sampai 8 unit menghasilkan pH 7,4 - 8,5, salinitas dengan nilai 18 - 21 ppt, dan dengan menggunakan 8 unit kincir didapatkan nilai DO sebesar 6,3 – 6,9 ppm. Nilai tersebut masih dalam batas ideal untuk budidaya udang vannamei. Total biaya listrik kincir air selama 1 siklus mulai dari DOC 1-102 sebesar Rp. 14.687.868,672.
Saran pada CV Prigi Shrimp Army tidak terdapat sarana bengkel untuk kegiatan perawatan pada alat penunjang budidaya. Apabila melakukan kegiatan penyambungan kabel listrik pada kincir sebaiknya sambungan berada pada tepi kolam.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 08:20 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 08:20 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/261 |