Studi Kualitas Air Pada Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

MARTADILA, ARMITA (2022) Studi Kualitas Air Pada Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of KIPA (ARMITA MARTADILA)(1).pdf] Text
KIPA (ARMITA MARTADILA)(1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Ikan mas merupakan ikan air tawar yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Di Indonesia, ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 1920an.

Ikan mas ini berasal dari Eropa serta Tiongkok dan kemudian berkembang
hingga menjadi salah satu ikan yang dibudidayakan serta memiliki nilai yang
ekonomis. Kegiatan pembenihan ini ditunjukkan untuk mendapat benih secara
kontinu yang memenuhi permintaan pasar, Tanpa pembenihan, subsistem yang
lain tidak akan berjalan karena kegiatan pendederan dan pembesaran sangat
memerlukan benih yang merupakan produk dari kegiatan pembenihan. Kualitas
air pemeliharaan dapat menurun dengan cepat karena sisa pakan, feses dan
buangan metabolit.
Maksud pelaksanaan KPA yaitu untuk meningkatkan keahlian taruna pada
bidang budidaya pembenihan ikan mas dan pengamatandinamika kualitas air
dengan tujuan akhir dari KPA yaitu mengetahui kegiatan pembenihan ikan mas
(Cyprinus carpio) di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB)
Cangkringan. Mengetahui dinamika kualitas air pada pembenihan ikan mas
(Cyprinus carpio) di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB)
Cangkringan.
Kegiatan Praktek Kerja Akhir dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022
sampai dengan 01 Juli 2022 Di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan
Budidaya (BPTPB) Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Praktek
Kerja Lapang II dilaksanakan dengan metode survei dan magang. Sumber data
dan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sumber data primer yang
meliputi; persiapan kolam, padat tebar benih, jenis, dosis, dan frekuensi pakan,
serta hasil monitoring kualitas air dan data sekunder yang meliputi; keadaan umum
instansi, sarana dan prasarana, struktur organisasi, sejarah instansi, dan data hasil
kualitas air. Sedangkan Teknik pengolahan data dan Analisa data menggunakan
cara editing dan tabulating, sedangkan Analisa data menggunakan analisis
deskriptif.
Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya Cangkringan terletak
di kaki gunung Merapi dengan kemiringan tanah 5%, ketinggian tanah 330 m dari
permukaan laut dengan suhu berkisar 24-30°C. Dimana letak dari balai ini
tepatnya di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemeliharaan induk, Kegiatan pemeliharaan induk, kolam yang digunakan
yaitu kolam semi intensif, kolam induk betina 380m
2
dengan ketinggian air 60-70
cm dan kolam induk jantan 200m
2
dengan 70-100 cm. Sebelum induk ikan mas
ditebar dikolam, hal pertama yang harus dilakukan yaitu persiapan kolam.
Persiapan kolam, Persiapan kolam meliputi pengeringan, pembersihan, perataan
lumpur, dan pengisisan air. Pengeringan kolam dilakukan dengan cara
pembukaan pintu outlet pada kolam, selanjutnya kolam yang sudah surut airnya
dilakukan pembersihan dengan pembersihan sampah, setelah itu melakukan
perataan dasar kolam. Pembersihan dilakukan bertujuan untuk menghilangkan
sampah-sampah serta sisa pakan yang menempel pada kolam
Seleksi induk dilakukan setelah persiapan kolam induk selesai atau kolam
sudah siap. Induk Ikan Mas Merah Najawa berasal dari Cangkringan asli Derah
Istimewa Yogyakarta. Indukan ikan mas yang akan ditebar disesuaikan dengan
ukuran dan rata-rata berat. Saat penebaran indukan ikan dilakukan dengan
perlahan agar indukan ikan mas tidak stress.
Pemijahan ikan Mas Merah Najawa secara alami dilakukan di kolam
permanen atau hatchery berukuran 5 x 10 m
2
. Sebelum pemijahan berlangsung,
dilakukan penimbangan induk jantan dan induk betina untuk mengetahui gonad
yang dihasilkan, pemijahan dilakukan 1:1 berdasarkan bobot induk masing-masing.
Kemudian dimasukkan kedalam kolam, setelah dimasukkan kedalam kolam
kemudian dibiarkan memijah secara alami. Setelah pemijahan berlangsung telur
yang dihasilkan tidak dipindahkan dan akan ditetaskan dalam kolam.
Pemeliharaan larva disini meliputi pemberian pakan sebanyak 2 kali dalam
sehari dengan metode ad station pemberian pakan menggunakan dosis dengan
biomassa dikalikan dengan 20% (SNI 01-6137-1999). Kemudian dilakukan
sampling selama satu minggu sekali dengan pengukuran kualitas air yang meliputi
suhu, pH, kecerahan.
Berdasarkan hasil pengukuran dinamika suhu pada petak E1 cenderung
mengalami kenaikan pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh suhu lingkungan
sekitar yang mempengaruhi suhu pada perairan kolam tersebut, seperti hujan dan
kemarau. Sesuai dengan pernyataan Rianto, (2019) bahwa suhu suatu kolam
dipengaruhi oleh curah hujan yang mengakibatkan suhu menurun. Suhu kolam
akan naik jika terkena paparan sinar matahari langsung pada kolam, sehingga
menimbulkan terjadinya penguapan. Kemudian kecerahan pada kolam
pembenihan E1 sudah cukup baik dan sesuai dengan standar SNI : 01-6137-1999
bahwa kecerahan yang optimal pada pembenihan Ikan Mas berada pada 25 - 30
cm.
Pada petak E1 dominan memiliki warna coklat muda yang diperkaya
dengan plankton Diatomae, Navicula sp, Nitschia sp. Dimana plankton tersebut
merupakan plankton yang baik bagi perairan budidaya, karena menunjukkan
kandungan materi organic dan mineral cukup, terjaga dengan baik, dan bisa
berfungsi sebagai suplai makanan.
pH pada petakan E1 sudah termasuk standar SNI : 01-6137-1999.
Umumnya, pH air kolam pada sore hari lebih tinggi daripada pagi hari.
Penyebabnya yaitu adanya kegiatan fotosintesis oleh pakan alami, seperti
fitoplankton yang menyerap CO2. Sebaliknya, pada pagi hari, CO2 melimpah
sebagai hasil pernapasan organisme yang hidup di perairan.
Pada kolam E1 menunjukkan kadar ammonia pada minggu ke 4 dan juga
ke 6 mengalami kenaikan hal ini disebabkan oleh perubahan cuaca yang tidak
menentu dan kadar ammonia pada kolam E1 sudah sesuai dengan standar yang
ditetapkan yaitu < 0,5 ppm. Sumber ammonia sendiri berasal dari ekskresi ikan.
Kadar bahaya ammonia tergantung dengan variasi ikannya tetapi sebaiknya
mempertahankan keoptimalan air budidaya (isw, 2016).
Standar nitrat yang ada pada budidaya ikan maksimal <10 ppm. Namun
terkadang kejadian dilapangan berbeda, nitrat pada tambak tinggi dikarenakan
kandungan nitrit, tingginya plankton, dan bahan organic yang ada pada tambak
tinggi. Hal ini sebaiknya dihindari karena akan mengakibatkan perebutan oksigen
antara udang dengan plankton.
Pada minggu ke 4 dan minggu ke 6 mengalami peningkatan, hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan cuaca yang tidak menentu, dan kadar nitrit
pada kolam petak E1 sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu < 0,06
ppm. Konsentrasi nitrit yang rendah akan terjadi penurunan kemampuan daya ikat
oksigen oleh haemoglobin, menjadi penyebab penyakit darah coklat (brown blood
disease), Gerakan ikan lamban, tidak mampu bergerak dan tidak bisa merespon
stimulant, dan muncul warna kuning pada insang. Sedangkan jika konsentrasi
tinggi akan terjadi bila suhu fluktuasi yang terdampak pada siklus nitrogen terputus
akibat penurunan jumlah plankton atau aktivitas bakteri.
Pada studi kualitas air pada pembenihan ikan mas mendapatkan
kesimpulan kualitas air yang terdapat pada pembenihan ini sudah sesuai dengan
standar budidaya pembenihan ikan mas (Cyprinus carpio), dan lingkungan yang
terjaga membuat kesehatan ikan tidak mudah terserang penyakit.

Daftar Pustaka

Isw.co.id, “Mengontrol Kadar Ammonia dalam Budidaya Perikanan”. 21 Mei 2016.
https://www.isw.co.id/post/2016/05/21/mengontrol-kadar-ammonia-dalambudidaya-perikanan
[Diakses
27
Mei
2021].

Narantaka,
A.M.M.
2012.
Pembenihan
Ikan
Mas.
Jogjakarta:
Javalitera.

Standar
Nasional

Indonesia (SNI). 1999. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus
carpio Linneaeus) strain Sinyonya kelas benih tebar. SN Indonesia.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 12 Aug 2025 01:35
Last Modified: 12 Aug 2025 01:35
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/272

Actions (login required)

View Item
View Item