Deteksi bakteri Patogen pada ikan di UPT laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan Pasuruan Jawa Timur

Hariyanti, Della (2022) Deteksi bakteri Patogen pada ikan di UPT laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan Pasuruan Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of KIPA DELA HARIYANTI.pdf] Text
KIPA DELA HARIYANTI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kegagalan
dalam kegiatan budidaya perikanan. Secara umum penyakit ikan dibedakan
menjadi dua, yaitu penyakit infeksi dan penyakit non-infeksi. Penyakit infeksi
adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya bakteri, parasit jamur ataupun virus.
Sedangkan penyakit non infeksi adalah penyakit akibat stress, intoksikasi dan
difiesiensi. Penyakit ikan biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan
yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain buruknya penanganan, faktor
pakan dan keadaan lingkungan yang buruk. Pada padat penebaran ikan yang
tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan misalnya kandungan zat asam
dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang tepat baik jumlah maupun
mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka ikan akan menderita stress.
Dalam keadaan demikian ikan akan mudah terserang oleh penyakit (Snieszko,
1973; Sarig, 1971). Maka dari itu perlu adanya Deteksi Bakteri Pathogen pada
ikan.
Maksud pelaksanaan Praktek Kerja Akhir meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan tentang metode bakteri patogen pada ikan dan udang di UPT
laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan Pasuruan Jawa Timur.
Kerja Praktik Akhir (KPA) akan dilaksanakan di UPT Laboratorium
Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pasuruan Jawa Timur, Kegiatan Kerja Praktek
Akhir dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022 sampai dengan 1 Juli 2022.
Sebelum melakukan pengujian di awali dengan sterilisasi alat dan pembuatan
media, metode/prosedur pengujian Deteksi Bakteri patoghen pada ikan dilakukan
selama 5 hari menggunakan metode konvensional yaitu meliputi pengamatan
Gejala klinis yakni mengamati kelainan atau perubahan fisik, tingkah laku ikan
secara visual. Nekropsi yakni proses pembedahan ikan pengambilan organ
target. Isolasi bakteri yakni proses penanaman bakteri pada media daro organ
target. Pemurnian bakteri yakni proses pemisahan koloni bakteri untuk
mendapatkan koloni sejenis. Pewarnaan Gram dilakukan untuk membedakan
Gram positif dan Gram negatif. Uji biokimia untuk mengidentifikasi sifat fisiologi
suatu bakteri. Uji Test KIT BD BBL CRYSTAL digunakan untuk menentukan Test
KIT positif dan negatif. Uji Indol melihat ada tidaknya asam amino TrypTophane
pada suatu bakteri. Uji Oksidase yakni untuk menegtahui ada tidaknya enzim
oksidase pada bakteri.
Pengujian deteksi bakteri patoghen pada ikan yang dilakukan di UPT
Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pasuruan Jawa Timur sampel ikan
terdiri dari 7 jenis ikan yang terdiri dari ikan lele, ikan nila. Dari sampel ikan tersebut
terdapat sampel ikan hidup dan sampel ikan mati, gejala klinis yang ada pada ikan
hidup terdapat adanya luka pada bagian tubuh, ikan berenang dengan lamban dan
tidak seimbang. Sedangkang pada sampel ikan mati terdapat gejala klinis meliputi
warna tubuh pucat, sisik lepas dari tubuhnya dan terdapat banyak lendir.
Dari hasil isolasi bakteri yang dilakukan terdapat pada tahapan pemurnian
untuk dilakukan pewarnaan Gram dan uji biokimia. Hasil pewarnaan Gram yang
dilakukan semua sampel uji menunjukkan hasil Bakteri Gram Negatif dan Gram
Positif sifat-sifat fisiologi yang dimiliki bakteri perlu dilakukan uji lanjutan yang
menggunakan uji biokimia. Media uji biokimia yang digunakan dalam pengujian
diinkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam. Kemudian hasil uji biokimia
diidentifikasi menggunakan dilakukan dengan cara mencocokkan warna pada
sumuran dengan warna yang ada kartu ID, dan di lihat pada aplikasi untuk
mengetahui jenis bakteri yang ada pada ikan tersebut.
Hasil pemeriksaan gejala klinis pada sampel ikan hidup ditemukan adanya
beberapa sampel yang memiliki gejala meliputi adanya luka pada bagian tubuh,
ikan berenang dengan lamban dan tidak seimbang, sedangkan pada sampel ikan
mati terdapat gejala klinis meliputi warna tubuh pucat, sisik lepas dari tubuhnya
dan terdapat banyak lendir. Identifikasi secara makroskopis ditemukan koloni
bakteri dengan karakteristik koloni meliputi yang berbentuk bulat, elevasi cekung
dan berwarna cream, dan bentuk tepi pada koloni tersebut berbentuk/tepi halus.
Identifikasi bakteri melalui pewarnaan Gram terhadap 7 sampel ikan menunjukkan
bahwa sebanyak sebanyak 3 sampel ikan terinfeksi bakteri kelompok Gram positif
(Bacillus subtilis, Streptococcus sp.), 1 sampel ikan terinfeksi bakteri kelompok
Gram Negatif (Enterobacter sp.), 3 sampel ikan dengan hasil Negatif (tidak
terdeteksi bakteri). Identifikasi melalui uji biokimia terhadap 7 sampel diperoleh
hasil bahwa uji Test KIT DB BBL CRYSTAL Positif dan Negatif, Uji Indol,

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 12 Aug 2025 01:58
Last Modified: 12 Aug 2025 01:58
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/276

Actions (login required)

View Item
View Item