ANNAFIRI, HIKAM (2022) . Monitoring Kualitas Air Pada Tambak Intesif Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Milik CV Rhee Royal Vannamei Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of KIPA_hikam fix.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
KIPA_hikam fix.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Di Indonesia udang vannamei (Litopenaeus vannamei), diintroduksi dan dibudidayakan mulai tahun 2000-an dan masuknya udang putih ini telah menggairahkan kembali usaha pertambakan Indonesia karena udang ini mempunyai keunggulan komparatif dibanding spesies jenis lainnya, antara lain: sintasan tinggi, ketersediaan benur yang berkualitas, kepadatan tebar tinggi, tahan penyakit dan konversi pakan rendah (Poernomo, 2004). Pada saat ini teknologi kegiatan budidaya Udang Vannamei semakin berkembang setelah ditemukannya teknologi budidaya intensif dengan padat tebar yang tinggi yaitu berkisar 100-400 ekor/m2. Teknologi budidaya tambak udang secara umum memerlukan lingkungan yang baik dan dapat memenuhi persyaratan fisik, kimia, dan biologi komoditas yang dibudidaya (Chopin et al., 2001 dan Neori et al., 2004). Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit dan mengurangi risiko kegagalan dalam budidaya diperlukan tindakan pencegahan yaitu dengan peringatan dini (early warning) pada screening kualitas air.
Kegiatan pembesaran udang vannamei yang sedang dikembangkan oleh CV. Rhee Royal Vannamei secara intensif dengan padat tebar tinggi, modal serta teknologi. Ketertelusuran asal benur dari PT. STP (Suri Tani Pamuka) Sumbawa dan Summa dengan umur udang pada PL 9. Untuk mendukung keberhasilan panen yang maksimal perlu dilakukan pula monitoring kualitas air meliputi beberapa parameter yaitu fisika dengan kadar suhu, kecerahan dan salinitas. Parameter kimia meliputi kadar pH, amonia, nitrit, PO2, DO, alkali. Sedangkan parameter biologi meliputi kelimpahan plankton dan TOM.
Maksud : Maksud dari pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) untuk melakukan pengujian monitoring kualitas air pada tambak pembesaran udang vannamei milik CV. Rhee Royal Vannamei agar mendapatkan data yang dituliskan pada Karya Ilmiah Praktek Akhir (KIPA).
Tujuan pada penyusunan Karya Ilmiah Praktek Akhir (KIPA) sebagai berikut :
1. Mengetahui parameter kualitas air yang optimal serta pengaruh kesehatan udang vannamei pada tambak intensif milik CV. Rhee Royal Vannamei.
2. Mengetahui pengaruh kualitas air terhadap kesehatan udang vannamei pada tambak intensif milik CV. Rhee Royal Vannamei.
Dalam kegiatan budidaya secara intensif perlu dilakukan pencegahan penyakit dan hama yang mengganggu dalam proses budidaya. Biosecurity merupakan tindakan yang dapat megurangi resiko masuknya penyakit dan penyebarannya dari suatu tempat ke tempat lainnya (lotz, 1997). Dengan penerapan biosecurity terhadap sumber daya manusia
(SDM) serta lingkungan budidaya udang vannamei diharapkan upaya untuk menghindarkan dari serangan penyakit yang dapat mengakibatkan angka kematian tinggi pada produktivitas budidaya udang
Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) dilaksanakan selama 90 hari dihitung pada tanggal 21 Maret 2022 hingga 1 Juli 2022. Adapun tempat Kerja Praktek Akhir (KPA) di CV. Rhee Royal Vannamei Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan budidaya udang vannamei di tambak intensif CV. Rhee Royal Vannamei meliputi persiapan lahan, sterilisasi media air serta penebaran benur udang vannamei. Untuk tahap berikutnya dilakukan analisa monitoring kualitas air dan perawatan biota.
Monitoring kualitas air yang diterapkan pada standar operasional prosedur (SOP) di laboratorium CV. Rhee Royal Vannamei dibagi menjadi pengujian parameter fisika, kimia, dan biologi air. Hasil dari monitoring dan pengujian parameter fisika sebagai berikut; suhu berkisar antara 26-31C, kecerahan 25-60 cm, salinitas 26-31 ppt. Untuk parameter kimia seperti kadar pH 7,6-8,4, alkalinitas 134-212 ppt, DO (dissolved oxygen) 3,04-5,47 mg/L, amonium 0,5-15 mg/L, nitrit 0,05-10 mg/L, fosfat 0,5-10 mg/L. Sedangkan parameter biologi yaitu kadar bahan organik terlarut (TOM) mendapatkan nilai 34-96 mg/L dan jenis plankton yang ditemukan pada air tambak CV. Rhee Royal Vannamei green algae, blue green algae, diatomae, dinoflagellata, dan protozoa. Persentase density plankton relatif tinggi adalah green algae dan blue green algae yang menyebabkan warna perairan tambak menjadi hijau tua atau hijau kebiruan.
Hasil dari pengukuran dan monitoring kualitas air berpengaruh terhadap pertumbuhan udang. Data sampling laju rata-rata pertumbuhan harian (ADG) petak A4 dan A7 pada DOC 70 yaitu 0,28 dan 0,4 gram/hari. Sedangkan nilai rata-rata bobot udang (ABW) petak A4 dan A7 pada DOC 70 yaitu 12,07 dan 13,36. Hal ini dapat disimpulkan kualitas air petak A4 kurang optimum dibandingkan dengan petak A7 serta pengaruh kepadatan populasi udang. Petak tambak yang mudah dikelola maupun diberi treatment akan menghasilkan pertumbuhan udang stabil, nafsu makan baik, moulting udang sempurna sehingga tingkat kelulushidupan udang yang optimal sesuai target panen yang diinginkan.
Pustaka
Lotz J. M. 1997. Special topic review Viruses, biosecurity and specific pathogen free stock in shrimp aquaculture. World Journal of Microbiologi and Biotechnology, 13 (1) : 404 - 413.
Neori, A., T. Chopin, M. Troell, A. H. Buschmann, G. P. Kraemer, C. Halling, M. Shpigel, and
C. Yarish. 2004. Integrated aquaculture: rationale, evolution and state of the art emphasizing seaweed biofiltration in modern mariculture. Aquaculture 231:361– 391.
Poernomo, A. 2004. Teknologi Probiotik Untuk Mengatasi Permasalahan Tambak udang dan Lingkungan Budidaya. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Pengembangan Ilmu dan Inovasi Teknologi dalam Budidaya. Semarang , 27 – 29 Januari. 2004. 24 hal
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 12 Aug 2025 02:36 |
Last Modified: | 12 Aug 2025 02:36 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/282 |