Purnomo, Syahril Agung (2022) PROSES RANTAI DINGIN PADA PENANGANAN IKAN DI ATAS KAPAL MOTOR NELAYAN DI PELABUHAN PERIKANAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of 35. Syahril Agung P_ Laporan 1KIPA.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
35. Syahril Agung P_ Laporan 1KIPA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usaha penangkapan ikan di Pantai Utara Jawa hingga saat ini masih
sangat ramai. Kepadatan penduduk di daerah ini mengakibatkan tingginya
ketergantungan matapencaharian dengan mengandalkan sektor penangkapan
ikan. Salah satu usaha nelayan adalah menangkap ikan kakap merah dan
kerapu lodi dengan menggunakan pancing ulur, rawai dasar, dan bubu. Kapal
ikan yang digunakan bermesin dalam dengan ukuran kurang dari 20 GT.
Lamongan termasuk salah satu daerah di Pantai Utara Jawa yang menjadi
sentra perikanan kakap dan kerapu. Rekapitulasi sampai dengan bulan
September 2019, hasil tangkapan ikan kakap dan kerapu yang terpantau di
Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong sebesar 623 ton.
Sistem rantai dingin merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk
menjamin bahwa seluruh proses mulai dari penangkapan sampai distribusi akan
berlangsung secara utuh dan memenuhi standart yang diinginkan yaitu Quality,
Safety dan Traceability (Lailossa, 2009). Penerapan rantai dingin dilakukan
dengan menggunakan suhu dingin yang dilakukan secara terus menerus dan
tidak terputus (Lubis dkk, 2010).
Permasalahan yang masih sering dijumpai adalah penanganan hasil
perikanan yang kurang baik atau tidak menerapkan sistem rantai dingin selama
transportasi kerika menuju tempat pendaratan maupun UPI hingga terjadi proses
pembusukan (Lubis dkk, 2010). Proses pembusukan ikan dapat diatasi dengan
menerapkan rantai dingin yaitu mengkondisikan ikan dengan suhu rendah.
Penanganan ikan segar selama transportasi dan penyimpanan dilakukan pada
suhu dibawah 5
0
C (BSN, 2013).
9
Penerapan rantai dingin dilakukan dengan menggunakan suhu dingin
yang dilakukan secara terus menerus dan tidak terputus sejak ikan ditangkap
dampai di distribusikan sampai ketangan konsumen (Lubis dkk. 2010).
Penerapan sistem rantai dingin yang baik akan membuat hasil perikanan
memiliki mutu yang standar. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil
judul “Penerapan Rantai Dingin Pada Penanganan Ikan di Atas Kapal Motor
Nelayan di Pelabuhan Perikanan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur”
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah :
Mengetahui dan mengamati tentang penerapan sistem rantai
dingin dalam di atas kapal pada penangkapan ikan yang diperoleh sekali
melaut pada KMN Sumber Jaya.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari Pelaksanaan kerja praktek akhir ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sistem rantai dingin dalam
penanganan ikan di atas kapal
2. Memperoleh data suhu tervalid penerapan sistem rantai dingin pada
penangan ikan di atas kapal.
3. Memperoleh data sarana dan prasarana yang digunakan dalam
penerapan sistem rantai dingin
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 12 Aug 2025 08:15 |
Last Modified: | 12 Aug 2025 08:15 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/306 |