SYAHRULLAH, .HAMADA (2022) PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SECARA INTENSIF DI UPT BAPL BANGIL JALAN PERIKANAN DESA KALIANYAR KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of 17. M. Hamada S_KIPA ok.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
17. M. Hamada S_KIPA ok.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) berasal dari Pantai Barat Pasifik Amerika Latin, mulai dari Peru di Selatan hingga Utara Meksiko. Udang vaname mulai masuk ke Indonesia dan dirilis resmi pada tahun 2001 (Nababan et al., 2015). Pemilihan komoditas udang vaname tersebut dikarenakan beberapa keunggulan yang dimiliki, diantaranya pertumbuhan yang lebih cepat, ukuran panen lebih seragam, relatif tahan dengan serangan penyakit, dan cara budidaya yang relatif lebih mudah (Awanis et al., 2017). Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan jenis udang alternatif yang dapat dibudidayakan di Indonesia dengan produktivitas yang terus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat. Permasalahan utama yang sering ditemukan dalam kegagalan produksi udang vanamei adalah buruknya kualitas air selama masa pemeliharaan, terutama pada tambak intensif. Padat tebar yang tinggi dan pemberian pakan yang banyak dapat menurunkan kondisi kualitas air sehingga dapat menyebabkan penyakit pada udang. Hal ini diakibatkan adanya akumulasi organic karena udang meretensi protein pakan dan sisanya dibuang dalam bentuk ekskresi residu pakan serta feses (Arsad et al., 2017).
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah Mengetahui dan mampu melakukan teknik pembesaran udang vanamei (Litopenaeus vannamei). Mengetahui hasil produksi pembesaran udang vannamei ( Litopenaeus vannamei) secara intensih yang diproduksi oleh UPT BAPL Bangil.
Petakan yang diambil pada saat KPA satu petak dengan luas 2400m². Perbaikan petakan tambak merupakan salah satu tahapan untuk melancarkan kegiatan budidaya. Permukaan tambak di cek secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada bagian plastik yang sobek sehingga dapat menyebabkan kebocoran. Membersihkan kotoran, lumut, kerak yang menempel pada plastik HDPE dengan cara menyikat dan menyemprot dengan air. Setelah dikeringkan sekitar 3 - 7 hari. Pengisiaan air setinggi 170 cm, pemberiaan kaporit 24 ppm selama 7 hari setelah itu pemberiaan probiotik 2 hari sebelum tebar. Benur berasal dari Paa (pacific ami anton) situbondo, benur tersebut harus memiliki surat SPF padat tebar pada petakan p1 83 ekor/ m². Sebelum penebaran dilakukan aklimatisasi. Manajemen pakan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam proses kegiatan usaha budidaya udang vannamei, menggunakan pakan yang diproduksiPT. Indonesia Evergreen Agriculture.
Program pemberiaan pakan melalui program excel. Frekuensi pemberiaan pakan DOC 1 – 15 pemberian pakan 2 kali dan pada DOC 16 sampai panen 4x. Cara pemberiaan pakan secara manual.
Kualitas air sangat penting dalam budidaya udang untuk produktivitas udang vannamei. hasil pengukuran rata – rata monitoring kualitas air kecerahan 22 - 115 cm, suhu 27,7 - 30,53 ºC, pH 6.95 – 7.49, DO 6.62 – 7.4 ppm, salinitas 17 -19 ppt. Pengelolaan kualitas air yang dilakukan ditambak UPT BAPL BANGIL yaitu, aplikasi probiotik yaitu digunakan tetes, ragi, super ps, super nb. Penambahan air dilakukan pada pagi dan sore hari. Air dialirkan kepetakan langsung dari sumur bor 4dim. Penyiponan dilakukan pada DOC 20 dan dilakukan untuk membersihkan dasar perairan yang kotoran atau berlumpur dan membuang pakan yang tidak
termakan. Sipon dilakukan setiap hari sekali.
Pengangkatan klekap dilakukan apabila terjadi penumpukan busa atau klekap di atas permukaan air. Pengangkatan klekap dilakukan kapan saja tidak
iv
melihat waktu biasanya dilakukan pada siang hari dan sore hari. Monitoring pertumbuhan udang dilakukan untuk memantau pertumbuhan udang serta rata – rata udang di petakan tambak. Pada DOC 30 – panen menggunakansamplingAnco. Hama yang sering menyerang kepiting, ular, biawak, katak, tikus dan burung. Pengendaliaan hama dapat dilakukan dengan menangkapnya secara langsung dan langsung dibunuh. Penyakit yang menyerang pada waktu KPA yaitu WFD dikarnakan kualitas air yang buruk penangannya yaitu penyiponan, sirkulasi air tiap hari dan pemberian probiotik.
Panen parsial pertama pada DOC 69 dan panen total dilakukan pada saat DOC 79.
Dapat disimpulkan bahwa proses budidaya ditambak intensif UPT BAPL BANGIL berjalan dengan baik mulai dari pembersihan dan pengeringan sampai proses panen dan pasca panen. Pengelolaan pakan sesuai target sehingga menghasilkan FCR 1,3 dan hasil monitoring semakin hari semakin meningkat. Panen dilakuan dengan dua cara yaitu parsial dan panen total, panen parsial pertama dilakukan pada saat DOC 69 size 99, 514,4 kg sedangkan panen total pada saat DOC 79 memiliki size 84 sehingga didapat panen total 1.614,4 kg dari padat tebar 200.000 dengan SR 93% dengan total pakan selama pemeliharaan 2.940kg.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 01:43 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 01:43 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/316 |