Pengelolaan Kualitas Air Di Tambak Semi Intensif Di Upt Bapl Bangil Jl. Perikanan No 746 Dusun Kalanganyar Desa Kalianyar Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur

Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) berkembang pesat dengan teknologi intensif sehingga dapat ditebar dengan kepadatan yang lebih tinggi dan memiliki sintasan serta produksi yang tinggi. Padat penebaran udang yang dibudidayakan berpengaruh terhadap kebutuhan pakan, ruang gerak, dan oksigen, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kualitas media pemeliharaan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. (Mangampa, M dan Hidayat, 2010). Manajemen kualitas air mempunyai peran penting pada keberhasilan budidaya perairan. Air merupakan habitat udang vannamei maupun organisme lainnya termasuk organisme patogen (penyakit), air memegang peranan penting dalam mendukung keberhasilan budidaya udang vannamei secara intensif. Dalam pemeliharaan udang vannamei parameter kualitas air harus berada pada kisaran yang mendukung kehidupan dan pertumbuhan udang (Fahmi, 2015).
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan kualitas air pada tambak semi intensif di UPT BAPL Bangil, Pasuruan. Adapun tujuan dari dilaksanakannya Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah mengetahui Teknik pengelolaan kualiatas air pada pembesaran budidaya udang vannamei secara semi intensif, mengetahui hasil produksi dan permasalahan pada pembesaran udang vannamei dengan sistem semi intensif. Kegiatan Kerja Praktik Akhir (KPA) dilaksanakan mulai tanggal 21 Maret – 01 Juli 2022. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktik metode survey magang. Adapun data yang diamati selama kegiatan diantaranya adalah Pengelolaan kualitas air yang meliputi pengukuran parameter fisika air seperti, kecerahan, suhu. Semetara parameter kimia yaitu salinitas, pH, DO, amoniak, nitrit, nitrat.
Hasil pengkuran kualitas air selama pemeliharaan diperoleh data kecerahan berkisar antara 24 – 115 cm, suhu berkisar antara 28,10 – 32,5 0C, salinitas berkisar antara 15 – 22 ppt, Ph berkisar antara 6,9 – 7,4, DO berkisar antara 6,53
– 7,41 mg/l, amoniak berkisar antara 0,2 – 0,6 mg/l, nitrit berkisar antara 0,01 –
0,05 mg/l, nitrat berkisar antara 0,02 – 0,05 mg/l. Pengelolaan kualitas air bertujuan untuk menjaga kualitas air agar tetap optimal sehingga pertumbuhan udang dapat
maksimal. Monitoring pertumbuhan dilakukan untuk mengetahui berat rata-rata udang (ABW) dan mengetahui pertumbuhan rata-rata udang perhari (ADG). Hasil
pengukuran pengamatan ABW yaitu berkisar antara nilai 1,5 - 9,6 gram, sedangkan nilai ADG yaitu berkisar antara 0,1 – 0,25 gram. Panen dilakukan dua kali, yaitu panen pertama atau panen parsial dilakukan pada DOC 69 dengan
jumlah hasil panen 500 kg dengan size 114, dan pada panen yang kedua atau panen total dilakukan pada DOC 78 dengan total panen 1.800 kg dengan size 104,
FCR 1,2%, SR 96,1%.
Penyakit yang menyerang di UPT BAPL Bangil pada siklus ini yaitu penyakit
WFD (White Feces Disease). Hal ini diawali dengan kenaikan bakteri vibrio di perairan yang menyerang organ pencernaan udang dan mengakibatkan nafsu makan udang menurun. Adapun ciri – ciri udang yang terjangkit penyakit WFD (White Feces Disease) yaitu nafsu makan menurun, Pertumbuhan tidak normal, Kotoran yang mengambang berwarna putih, usus udang berwarna putih dan
terlihat kosong karena kurang makan.