Teknik Pembesaran Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif di PT Margasari, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur

Udang vaname memiliki beberapa keunggulan untuk kegiatan budidaya
udang dalam tambak antara lain responsif terhadap pakan/nafsu makan yang
tinggi, pertumbuhan lebih cepat, tingkat kelangsungan hidup tinggi, padat tebar
cukup tinggi dan waktu pemeliharaan yang relatif singkat yakni sekitar 90 – 100
hari per siklus. Kelebihan dari sistem budidaya secara intensif ini sendiri yaitu
padat tebar tinggi, proses pertumbuhan lebih cepat, dan juga tingkat
kelangsungan hidup udang lebih tinggi
Maksud dari Kerja Praktik Akhir ini adalah mengikuti kegiatan secara
langsung dan berpartisipasi aktif dalam pembesaran Udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) secara intensif di PT Margasari
Memperoleh data teknis tentang kegiatan pembesaran udang vannamei
secara intensif di PT. Margasari Jaya
Persiapan tambak dimulai dari pengeringan selama 1 minggu. Dan dilakukan
pembersihan petakan, pembersihan tambak menggunakan sikat dan sekop untuk
membersihkan lumut dan tritip, dilakukan perbaikan kontruksi petakan, dan
pemasangan kincir sebanyak 12 kincir setiap petaknya dengan daya 1 Horse
power (HP).
Persiapan air dimulai dari pengisian air laut ke tandon pengendapan lalu
disalurkan ke petakan diberikan perlakuan berupa penebaran berupa penebaran
CUSO4 dengan dosis 0,5 ppm, TCCA 30 ppm setiap petaknya. Selanjutnya
dilakukan penumbuhan plankton dengan pemberian fermentasi dengan komposisi
bahan meliputi : 10 kg dedak, 120 gr ragi, 2 liter molase, dan 100 liter air.
Benur yang digunakan di tambak Margasari merupakan benur yang
berasal dari hatchery Ndaru dan Agape Benur yang digunakan merupakan benur
keturunan pertama (F1) dan bersertifikat SPF (Specific Pathogen Free). Adapun
petak C2 dan C9 memiliki luas petak yang sama yaitu 2.000 m² dan padat tebar
C2 112 ekor/m² dengan jumlah tebar 224.000 ekor dan C9 padat tebar 97 jumlah
tebar 187.000
Terdapat 2 program pemberian pakan yang diterapkan di PT Margasari,
metode blind feeding pada DOC 1 hingga 30, serta index pada DOC 31 hingga
panen. Cara pemberian pakan di PT Margasari yaitu dengan cara manual dan
autofeeder.
Monitoring pertumbuhan di PT Margasari dilakukan dengan melakukan
sampling sejak udang memasuki DOC 10. Sampling dilakukan dengan
mengambil sample udang melalui anco (DOC 10 – 30), serta menggunakan
jala sampling (DOC 31 – panen).

Pengendalian hama dengan memasang pagar CPD (crab protecting

ii
device) dan Menggunaan kapur CAO pada dinding tambak pelaksanaan KPA
terdapat penyakit yang menyerang yaitu White Feeses Desease (berak putih),
penanganan yang dilakukan adalah peningkatan dosis aplikasi probiotik,
perbaikan kualitas air, dilakukan pergantian air.
Pengelolaan kualitas air yang dilakukan di PT Margasari meliputi
penyiponan yang dilakukan setiap 3 hari sekali pada waktu pagi hari sejak DOC
20, penambahan air yang telah disterilisasi terlebih dahulu di petak tandon,
aplikasi probiotik dan penebaran kapur gamping (CaO) dan kapur pertanian
(CaCO3) yang penebarannya dilakukan secara kondisional pada waktu tertentu.
Manajemen kualitas air pada petak C2 dan C9 meliputi kecerahan rata –
rata 45,7 – 50 dan 50 - 53,5 cm, pH 8,1 – 8,8 dan 8,2 – 8,5, salinitas 30 – 33
dan 29 - 31, TOM 45,84 – 75,82 dan 44,6 – 58,32, alkalinitas 110 – 188 dan
104 – 185, nitrit 0,05 – 4 dan 0 – 2,25, phospat 0 – 0,25 dan 0 – 1,5.
Panen yang dilakukan di PT Margasari meliputi panen parsial dan panen
total. panen total dengan tonase panen yang diambil pada petak C2 pada DOC
80 yaitu 3.220 kg size 43 ekor/ kg, dan ABW 23,25 gram/ ekor, FCR 1,33
dengan SR 65℅. Sedangkan pada petak C9 pada DOC 89 yaitu 3,220 kg size
46 ekor/ kg, dan ABW 21,97 gram/ ekor, SR 95, FCR 1,32.