ASHARI, CANDRA AZIZ (2022) Manajemen Pakan Pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Semi Intensif di UPT BAPL JI. Perikanan, Desa Kalianyar, Dusun Kalanganyar, Kec. Bangil, Kab. Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
KIPA CANDRA AZIZ ASHARI FIX.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Udang vaname (L. vannamei) merupakan salah satu komoditas budidaya di
Indonesia yang berkembang pesat dewasa ini. Udang vaname memiliki berbagai
keunggulan dibandingkan dengan spesies lainnya, antara lain laju pertumbuhan
yang cepat, dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi, toleran dengan
rentang salinitas yang tinggi, ukuran panen relatif seragam, serta relatif mudah
dibudidayakan. Manajemen pakan yang kurang baik dapat menimbulkan sisa
pakan dan secara perlahan meningkatkan kadar pencemaran serta menurunkan
kualitas air. Manajemen pakan meliputi pemilihan jenis pakan yang akan
digunakan, penggandaan, penyimpanan dan prosedur pemberian pakan kepada
biota budidaya pada waktu yang tepat dan benar.
Maksud dan tujuan KPA ini adalah mengetahui manajemen pakan pada
pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif,
mengetahui pengelolaan pakan hubungan dengan pertumbuhan udang, kualitas
air, penyakit dan efisiensi pakan serta mengetahui hasil produksi pembesaran
udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang di hasilkan dengan manajemen
pakan yang di gunakan selama masa produksi di UPT BAPL Bangil.
Pengamatan dilakukan pada petak P1 di unit 1 UPT BAPL Bangil yang
memiliki luas 2.400 m
2
mulai dari persiapan lahan, persiapan air budidaya,
penebaran benur, manajemen pakan, pengelolaan kualitas air, monitoring kualitas
air, pengendalian hama serta panen. Persiapan lahan meliputi pembersihan
petakan, pengeringan, sterilisasi, pemasangan pagar keliling berupa pagar waring.
Setelah itu dilanjut dengan persiapan air media yang Meliputi pengisian air,
pemasangan kincir, sterilisasi air dan pemberian probiotik pada air untuk
membentuk bakteri yang menguntungkan pada air.
Penebaran benur pada petak P1 sebanyak 200.000 ekor dengan
kepadatan 83 ekor/ m
2
yang berasal dari PAA (Pacivic Ami Anton) Situbondo
dengan PL 8-10 yang ditebar pada pagi hari. Program pakan yang digunakan
adalah blind feeding pada DOC 1-20 dan anco feeding pada DOC 21 - panen.
iii
Pemberian pakan blind feeding yang dilakukan di UPT BAPL Bangil adalah 1 kg
untuk 200.000 ekor benur. Adapun penambahan pakan pada masa blind feeding
yang dilakukan berkisar antara 15 - 95% pada DOC 6 - 20. Penentuan pakan
harian pasca blind feeding di UPT BAPL Bangil dimulai pada DOC 21 hingga
panen Pemberian pakan di anco adalah 0,5% dari total pakan yang diberikan pada
hari itu. Penambahan pakan di berikan sebesar 2 – 52% dari pakan awal yang
diberikan. Penambahan pakan di lakukan apabila pakan pada anco masih tersisa
10% maka penambahan pakan hanya dilakukan tidak lebih dari 20%, jika pakan
pada anco tersisa 25% maka penambahan pakan diberikan kurang dari 10% dan
jika pakan pada anco tersisa lebih dari 50% maka tidak dilakukan penambahan
pakan (pakan tetap) selanjutnya jika pakan pada anco habis maka dilakukan
penambahan pakan lebih dari 20%.
Monitoring pertumbuhan udang dilakukan dengan cara sampling. Sampling
dimulai pada DOC 30-70 dengan durasi setiap 10 hari sekali menggunakan anco.
Adapun hasil monitoring yang dilakukan memperoleh nilai ABW 9,6gr, ADG 0,1,
SR 96,1%. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara penyiponan yang
dilakukan mulai DOC 20 - panen. Monitoring kualitas air meliputi pengecekan
suhu, kecerahan, salinitas, pH, DO. Adapun hasil monintoring kualitas air yang
dilakukan pada petakan yaitu memperoleh nilai Suhu 28 – 30
0
C, kecerahan 115 –
24 cm, pH 6,8 – 7,5, DO 6,5 – 7ppm
Pengendalian hama dilakukan dengan cara memasang pagar keliling yang
berupa waring dan dilakukan pemotongan rumput sekitar petakan secara rutin.
Untuk pengendalian penyakit yaitu dilakukan penyiponan dan pergantian air
secara rutin serta dilakukan perbanyakan probiotik. Penyakit yang ada di petak P1
yaitu penyakit WFD yang menyebabkan nafsu makan udang menurun yang di
sebabkan oleh bakteri vibrio dalam air sudah terlalu banyak.
Panen parsial pada petak P1 dilakukan dengan cara mengurangi populasi
udang sebanyak 28%. Pada petak P1 dilakukan panen parsial pada DOC 69
dengan size 114. Dan panen total dilakukan pada DOC 78 dikarenakan udang
terkena penyakit. Sedangkan total panen keseluruhan pada petak P1 diperoleh
nilai ABW 9,6 gr, SR 96,1%, size 104, FCR 1,3 dengan jumlah total panen adalah
1,8 ton
| Item Type: | Other |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
| Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
| Date Deposited: | 13 Aug 2025 03:10 |
| Last Modified: | 13 Aug 2025 03:10 |
| URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/324 |
