Strategi peningkatan produktivitas usaha pembesaran ikan lele (clarias gariepinus) dengan penambahan probiotik di desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur

Romadhon, Choirudin Rizki (2022) Strategi peningkatan produktivitas usaha pembesaran ikan lele (clarias gariepinus) dengan penambahan probiotik di desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of 2. CHOIRUDIN RIZKI ROMADHON_KIPA.pdf] Text
2. CHOIRUDIN RIZKI ROMADHON_KIPA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Ikan Lele adalah salah satu produk unggulan komoditas perikanan air tawar
yang banyak dikembangkan saat ini. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi,
ternyata ikan lele sangat digemari oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh
semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang
berprotein tinggi, dan ini pun merupakan salah satu konsekuensi yang harus
dipenuhi dari kemajuan suatu negara atau bangsa (Erlangga, 2012).
Strategi peningkatan produktivitas pada Unit Usaha ini salah satu cara yang
digunakan yaitu penambahan probiotik melalui pakan. Probiotik merupakan
mikroba hidup yang mampu memberikan keuntungan bagi inang yaitu dengan
mengatur keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, meningkatkan
efisiensi dan pemanfaatan pakan. Pemakaian probiotik dalam pakan
mempengaruh beberapa hal selama proses produksi yaitu Pertumbuhan Panjang
Mutlak, Pertumbuhan Bobot Ikan, Kelangsungan Hidup (Survival Rate), Food
Convertion Ratio (FCR)
Berdasarkan hasil
identifikasi
lingkungan
internal dan eksternal
perusahaan yang dilakukan sebelumnya, dapat terlihat faktor-faktor apa saja
yang dapat dikelompokkan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang terdapat pada usaha budidaya ikan lele di Desa Bulurejo. Faktorfaktor
tersebut antara lain :
1. Kekuatan
a. Penggunaan probiotik dalam meningkatkan efisiensi pakan.
b. Lokasi yang cocok untuk budidaya (sumber air mudah, jauh dari
pemukiman, dan dekat dengan sungai)
c. Sarana operasional sudah tersedia ( listrik dan pompa)
2. Kelemahan
a. Penerapan penggunaan probiotik yang kurang maksimal
b. Modal terbatas
c. Setiap merk probiotik memberikan pengaruh yang berbeda
3. Peluang
a. Harga kompetitif dan stabil
b. Dibutuhkan sepanjang masa
c. Pemeliharaan relatif singkat
4. Ancaman
a. Kelangkahan bibit karena cuaca yang tidak menentu.
b. Pandemi COVID 19 yang menyebabkan menurunnya permintaan..
c. Naiknya harga pakan
Kesimpulan :
Dari kegiatan Praktek Kerja Akhir yang dilakukan di unit usaha pembesaran ikan
lele dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan probiotik berpengaruh terhadap nilai FCR. Nilai FCR dengan
menggunakan probiotik sebesar 0,96 yang lebih kecil daripada pakan tanpa
probiotik yaitu sebesar 1,11.
2. Produktivitas usaha budidaya berdasarkan luas lahan menghasilkan nilai
sebesar 8,4 kg/m
2
untuk kolam dengan penambahan probiotik sedangkan
untuk kolam tanpa menggunakan probiotik sebesar 7,3 kg/m
2
, selanjutnya
nilai produktivitas berdasarkan satuan biaya menghasilkan nilai sebesar
Rp.11.176,- sedangkan untuk kolam tanpa penambahan probiotik pada pakan
5
sebesar Rp.12.709,- yang menunjukkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan
oleh pembudidaya untuk memproduksi 1 kg ikan Lele lebih rendah pada
budidaya yang menggunakan pakan dengan probiotik sehingga keuntungan
akan meningkat.
3. Strategi untuk meningkatkan produktivitas dengan menambahkan probiotik
pada pakan layak untuk dijalankan dengan nilai R/C ratio budidaya lele
dengan menggunakan pakan probiotik sebesar 1,35 yang lebih besar dari
nilai R/C ratio pembesaran ikan lele tanpa penambahan probiotik pada pakan
sebesar 1,18.
4. Alternatif strategi peningkatan produktivitas yang dapat diterapkan dalam
usaha pembesaran ikan lele berdasarkan analisis menggunakan matriks
SWOT yaitu: (SO1) Menggunakan probiotik untuk meningkatkan efisiensi
pakan, (SO2) Memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang untuk
meningkatkan produktivitas, (SO3) Tetap menggunakan pellet 100% untuk
menjaga kualitas panen, (WO1) menambah jumlah kolam untuk ujicoba
pengaplikasian setiap merk probiotik, (WO2) Mencari investor besar, (ST1)
Menerapkan CBIB untuk meminimalkan serangan hama dan penyalkit, (ST2)
Fokus memenuhi kebutuhan untuk pasar luar jombang, (WT) Membangun
gudang agar dapat menampung pakan dalam jumlah besar dari distributor
yang harganya lebih murah.
Saran :
Berdasarkan hasil Kerja Praktek Akhir saran yang dapat diberikan pada unit
usaha pembesaran lele ini adalah :
1. mengoptimalkan penggunaan probiotik untuk meningkatkan efisiensi
pakan dari usaha pembesaran ikan lele.
2. Melengkapi alat dan bahan monitoring seperti DO meter, alat pengukur
kecerahan air (sechidisk), pH meter, dan KIT untuk mengukur ammonia.
Kata kunci : Analisis SWOT, Budidaya Ikan Lele, Probiotik

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 13 Aug 2025 03:58
Last Modified: 13 Aug 2025 03:58
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/335

Actions (login required)

View Item
View Item