Rahman, Ari Fattur (2022) Strategi pemasaran ikan guppy secara online di Swasti Farm desa Purwomartini Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of 3. LAPORAN KIPA ARIF FATTUR RAHMAN.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
3. LAPORAN KIPA ARIF FATTUR RAHMAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Ikan Guppy (Poecilia reticulata) sangat populer sebagai ikan hias. Ikan
Guppy yang juga banyak dikenal sebagai Million fish atau Rainbow Fish, adalah
ikan yang cukup banyak didistribusikan ke berbagai negara khususnya daerah
tropis. Ikan Guppy berasal dari daerah kepulauan Karibia dan Amerika Selatan,
dan dapat digunakan sebagai pengendali nyamuk, sehingga tersebar dan dibawa
oleh para pelaut. Ikan Guppy sendiri pertama kali diteliti oleh Wilhelm C.H. Peters
pada tahun 1959 di daerah Venezuela dan diberi nama dengan nama Poecilia
reticulata akan tetapi nama yang paling populer adalah Guppy. Nama Guppy
merupakan hasil penghargaan terhadap Robert John Lechmere Guppy melalui
Albert C.L.G. Gunther pada tahun 1866 dengan nama Girardinus guppii yang
diteliti di kepulauan Trinidad (Nixon dan Sitanggang 2004).
Minat masyarakat pada ikan guppy dan ikan hias lainnya mengalami
peningkatan, karena terjadinya pandemi covid-19 ini semua kegiatan masyarakat
menjadi terfokus dirumah saja, sehingga masyarakat mencari hal baru yang dapat
dilakukan dirumah dan juga dapat menghasilkan uang, dari situlah minat
masyarakat pada ikan guppy mengalami peningkatan, sebelum ada covid-19 ikan
hias sudah mengalami peningkatan jumla penghobi sanagt besar di tahun 2017,
2018,dan peningkatan yang sangat tinggi saat pandemi. Seiring dengan hal
tersebut budidaya ikan hias mengalami peningkatan dan banyak diminati
masyarakat. karena budidaya ikan hias yang mudah dan tidak membutuhkan
perlakuan khusus seperti ikan lain.Serta memiliki tata niaga yang mudah, pula
memberikan keuntungan yang besar. Budidaya ikan guppy yang mudah dan
memiliki keuntungan besar banyak diminati para pengusaha agribisnis.
2
Swasti farm merupakan salah satu pengusaha ikan hias terbesar yang ada
di Indonesia. Swasti memiliki standart harga lebih tinggi dibandingkan produk
lainnya.contohnya seperti ikan guppy jenis albino full red. Di Shopee paling rendah
ditawarkan Rp. 5000 untuk setiap pasang sedangkan swasti menaarkan jenis
yang sama dengan disertifikasi harga mencapai 6900 persen dibandingkan
penjual lain atau dengan harga RP 350.000 untuk setiap pasang. Hal itu sudah
dilakukan swasti mulai 2018, dan penerimaan pasar sangat baik. Ini terbukti
dengan pencapaian market share transaksi di marketplace yang mencapai 27,8
persen dibandingkan kanal transaksi lain.
Strategi mengembangkan usaha budidaya menjadi sebuah industri yang
berbasis teknologi berkelanjutan. Strategi tersebut, harus didorong secara
keseluruhan melalui pengembangan industri perbenihan, sistem produksi
pembesaran, pengembangan jaringan pemasaran serta input produksi lebih
efisien. Sehingga wajar jika perlu adanya Analisa mengenai manajemen
pemasaran pada swasti farm.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 04:13 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 04:13 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/338 |