Manajemen Budidaya Ikan Koi (Cyprinus carpio) Di Unit Pasar Koi Jogja Di Desa Sendangtirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Daerah Istimewah Yogyakarta

udidaya ikan hias ternyata mampu memberikan kehidupan bagi banyak
orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahan ikan hias, banyak
pula orang yang menggantungkan hidupnya dari membudidaya dan memasarkan
ikan hias yang jenisnya bermacam-macam. Salah satunya yaitu ikan koi (Cyprinus
carpio) merupakan salah satu ikan hias potensial yang dibudidayakan di Indonesia
karena memiliki cirikhas warna yang menarik serta variasi yang beranekaragam.
Maksud dan tujuan pelaksanaan Kerja Praktik Akhir antara lain menambah
wawasan, keterampilan dan pengetahuan penulis tentang budidaya ikan koi di
Pasar Koi Jogja, mengetahui penerapan fungsi manajerial, dan memberikan
kesempatan untuk mandiri dan bekerja sama dengan orang lain di lapangan.

Kerja Praktik Akhir dilaksanakan pada tanggal 01 maret sampai dengan 07
mei 2021 di Unit Pasar Koi Jogja di Desa Sendangtirto Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam
kegiatan ialah survey dan magang dengan teknik budidaya dan editing, tabulating,
dan analizing. Jenis data berupa kualitatif dan kuantitatif.

Pasar Koi Jogja merupakan usaha perorangan yang didirikan oleh Bapak
Suryo Jatmiko sebagai wadah untuk menjual ikan panen dari mitra plasma dan
sebagai tempat produksi koi. Pasar Koi Jogja mulai terbentuk pada taggal 17
Agustus 2016. Semboyan yang diterapkan di Pasar Koi Jogja adalah Ajari Ojo
Diakali. Pasar Koi Jogja merupakan penjualansatu pintu untuk mengendalikan
harga koi. Kualitas produk yang dijual terjaga akan kualitasnya. Pasar Koi Jogja
juga memberi pmbinaan dan bimbingan kepada mitra plasma yang sudah bekerja
sama denga Pasar Koi Jogja yang berupa binaan SOP pemeliharaan ikan koi
mulai dari umur 4 hari sampai dengan panen dengan sistem pinjaman pakan yang
akan diperhitungkan di akhir panen.

Konsep mitra plasma adalah mengajak orang untuk membudidayakan koi,
benih dan pakan sudah disediakan oleh Pasar Koi Jogja. Kemudian pada saat
i

panen ikan dikembalikan ke Pasar Koi Jogja untuk dijual Kembali, sistem
pembayarannya ada yang deposit ada yang menunggu hasil panen dan dipotong
dengan jumlah ikan yang diberikan serta pakan.

Pasar Koi Jogja menerapkan 3 fase mitra plasma. Fase pertama yaitu
diberikan burayak koi dengan sistem hibah agar tertarik melakukan budidaya ikan
koi dengan waktu pemeliharaan selama 1 bulan. Fase kedua yaitu mitra plasma
membeli koi yang berumur 1 bulan dengan harga Rp. 750,00/cm untuk grade C
dimulai ukuran 7 cm sampai 12 cm dengan waktu pemeliharaan selama 3 bulan.
Fase ketiga yaitu sistemnya deposit dengan ikan umur 4 bulan dipelihara selama
6 sampai 10 bulan. Hasil panen setiap fase akan disetorkan Kembali ke Pasar Koi
Jogja untuk dipasarkan.
KESIMPULAN
1. Budidaya ikan koi yang baik dan berkualitas harus memiliki atau mengetahui
cara dan prosedur yang baik dalam setiap tahapannya, dimulai dari pemelihan
indukan yang berkualitas, persiapan kolam, proses pemijahan, penetasan larva,
pendederan, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, pencegahan hama dan
penyakit, serta grading.
2. Pasar Koi Jogja sudah menerapkan fungsi manajemen yang baik, sehingga
hasil dari produksi ikan koi yang ada di Pasar Koi Jogja terjamin kualitasnya dan
dapat di terima di pasaran.
SARAN
1. Pasar Koi Jogja sebaiknya mengenalkan teknologi budidaya dengan
menggunakan autofeeder, mengingat jumlah kolam yang banyak dan besar.
2. Pemasaran yang ada di Pasar Koi Jogja sebaiknya di perluas sampai luar negeri
mengingat semakin meningkatnya tingkat permintaan pasar.