SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN IKAN KOI DI PASAR KOI JOGJA SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Mulsenia, Etria (2022) SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN IKAN KOI DI PASAR KOI JOGJA SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of ETRIA MULSENIA_AGP.pdf] Text
ETRIA MULSENIA_AGP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Budidaya ikan hias ternyata mampu memberikan kehidupan bagi banyak
orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahan ikan hias, banyak
pula orang yang menggantungkan hidupnya dari membudidayakan dan
memasarkan ikan hias yang jenisnya bermacam-macam. Beberapa petani yang
semula menekuni budidaya ikan konsumsi seperti ikan nila, ikan lele, gurame dan
lain sebagainya beralih menekuni budidaya ikan hias (Effendi, 2010).

Salah satu jenis ikan hias air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat
adalah ikan koi (Cyprinus carpio). Ikan koi berasal dari jepang dikenal dengan
nama nishikigoio (Cyprinus carpio) dan digunakan untuk hiasan di kolam-kolam
rumah karena memiliki bentuk warna yang indah, selain itu dipercaya juga pada
sisik koi dapat menenangkan pikiran, emosi dan hati. Ikan koi merupakan ikan
yang selalu diincar para pembeli karena keindahan warnanya (Tiana dan
Murhananto, 2012. Disisi lain ikan koi sudah menjadi prestise. Salah satu ajang
untuk mendongkrak prestise koi adalah lewat kontes. Koi yang berhasil mendapat
gelar juara akan terangkat pamornya, sehingga harganya bisa melambung tinggi.
Bahkan biasanya pemilik tidak rela melepaskan koi kesayangannya meski ditawar
dengan harga 4-5 kali harga semula. Adapun mengenai mutu dan kualitas ikan koi
sangat ditentukan oleh tipe bentuk badan yang sempurna, warna tubuh yang
cemerlang, dan pola warna tubuh yang unik. Keindahannya merupakan perpaduan
antara keelokan warna dan bentuk tubuh, disertai perlakuannya secara
keseluruhan.

Maksud dari Praktek Kerja Akhir ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang saluran dan margin pemasaran ikan koi di
Pasar Koi Jogja Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan
tujuan dari Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah untuk mengetahui dan
meningkatkan pengetahuan tentang saluran dan margin pemasaran ikan koi,
Untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran ikan koi, Untuk mengetahui saluran
dan margin pemasaran yang ada di Pasar Koi Jogja.

Kerja Praktek Akhir ini akan dilaksanakan mulai tanggal 21 Maret sampai
dengan 1 Juli 2021 di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang
dilakukan dengan menggunakan metode Survei dan Magang. Data yang diambil
meliputi data kuantitatif dan data kualitatif.

Pasar Koi Jogja hanya menggunakan satu saluran atau perantara
pemasaran. Yaitu saluran tingkat satu dimana hanya melibatkan petani, pasar
dan konsumen akhir. Petani plasma yang bekerja sama dengan Pasar Koi Jogja
jumlahnya juga banyak. Hal tersebut bertujuan supaya produksi ikan koi dapat
mencapai target. untuk dijual kepada konsumen akhir.

Efisiensi pemasaran telah dicapai jika mampu meningkatkan nilai tambah,
menghasilkan keuntungan-keuntungan yang sesuai dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh setiap lembaga pemasaran, marjin pemasaran (biaya dan
keuntungan) yang terjadi relatif sesuai dengan kepuasan konsumen akhir, dan
memberikan pendapatan yang menguntungkan bagi peternak (farmer’s share)
(Asmarantaka, 2014).

v

Pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu efisiensi
operasional dan efisiensi harga. Efisiensi operasional diukur dari biaya
pemasaran dan magin pemasaran. Margin pemasaran merupakan perbedaan
harga yang dibayarkan oleh konsumen terakhir dengan harga yang diterima oleh
lembaga pemasaran sebelumnya, meliputi biaya dan keuntungan pemasaran.

Saluran pemasaran yang ada di Pasar Koi Jogja hanya ada satu saluran
pemasaran yaitu saluran tingkat satu. Untuk margin pemasarannya dihitung
berdasarkan grade ikan. Dari hasil diatas menyatakan bahwa hanya ada satu
saluran pemasaran berdasarkan grade ikan yang hasilnya efisien yaitu saluran
pemasaran dengan ikan grade B.

Saluran pemasaran ikan koi secara umum hasilnya adalah tidak efisien.
Dari empat sample yang diambil hanya ada satu yang efisien dan yang tidak
efisien ada tiga. Tidak efisiennya pemasaran ikan koi tersebut disebabkan karena
tingginya margin pemasaran yang diambil oleh pasar dari para petani plasma,
Dan juga saluran pemasaran yang pendek dimana ada perjanjian antara petani
plasma dengan pihak pasar yaitu hasil budidaya petani harus dijual ke pasar tidak
boleh dijual ke tempat lain ataupun tidak boleh dijual langsung ke konsumen.

Namun untuk meminimalisir ketidak efisienan tersebut pihak pasar
menggunakan strategi pemasaran dengan cara melakukan diskon harga. Diskon
harga tersebut dilakukan dengan cara menurunkan harga ikan koi dari harga
sebelumnnya, Contohnya harga semula sebesar Rp. 75.000 untuk satu ekor ikan
koi grade A ukuran 12, Turun harga menjadi Rp. 50.000,-/ekor. Sehingga hal
tersebut mengubah atau mempengaruhi margin pemasarannya.

Kesimpulannya adalah Pasar Koi Jogja menggunakan satu saluran
pemasaran yaitu saluran pemasaran tingkat satu, dimana dari petani plasma
langsung disalurkan ke pasar, dari pasar langsung dijual ke konsumen akhir. Dan
Margin pemasaran dan farmer’s share dihitung berdasarkan grid ikan, untuk Grid
A margin pemasarannya sebesar Rp.39.000 dan Fs sebesar 48%, grid B sebesar
Rp. 17.000 dan Fs sebesar 51%, grid C sebesar Rp. 11.000 dan 45%, dan grid
D sebesar Rp. 7.600 Fs nya sebesar 24%.

Daftar Pustaka
Effendi (2010) Komunikasi Teori dan Praktek. Jakarta: PT Grasindo Rosdakarya.

Asmarantaka RW. 2014. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor (ID): IPB Press.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 13 Aug 2025 04:44
Last Modified: 13 Aug 2025 04:44
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/344

Actions (login required)

View Item
View Item