Efisiensi Saluran Distribusi Pemasaran Nugget Ikan Nila Pada PT Timur Mandiri Akuakultur Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur.

Efisiensi pemasaran merupakan salah satu aspek pemasaran dalam upaya meningkatkan pergerakan barang dari produsen ke konsumen. Dalam efisiensi pemasaran akan dilihat adanya perbedaan harga yang diterima produsen sampai yang dibayarkan oleh konsumen akhir, serta kelayakan pendapatan yang diterima produsen terhadap komoditi yang dihasilkan.
Maksud dilaksanakannya kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dalam sistem pemasaran untuk meningkatkan efisiensi saluran distribusi pemasaran nugget ikan nila.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah yang pertama untuk mengetahui besarnya biaya pemasaran, penerimaan dan keuntungan nugget ikan nila, yang kedua untuk mengetahui saluran pemasaran nugget ikan nila dan yang ketiga adalah untuk mengetahui efisiensi pemasaran nugget ikan nila.
Kerja Praktek Akhir (KPA) ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022 sampai dengan tanggal 01 Juli 2022 yang bertempat di PT Timur Mandiri Akuakultur JL Citra Pahlawan Gang Sungai Gangga Krajan 1 Keting Jombang Kabupaten Jember Jawa Timur.
Metode yang digunakan adalah survei dan magang. Tenik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi pustaka. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing dan tabulating. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sensus. Analisis data yang digunakan adalah saluran pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran.
PT Timur Mandiri Akuakultur merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perikanan ikan air tawar dan laut. Berdiri sejak tahun 2012 dengan nama awal Timoer Mandiri. Perseroan berkomitmen untuk mengelola unit usaha perikanan dari hulu hingga hilir. Mulai dari pakan ikan, pembenihan, pendederan, pembesaran, hingga pengolahan serta distribusi penjualan. Komitmen ini dibangun untuk memberdayakan potensi dan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.
Identitas responden dalam pemasaran nugget ikan nila yang menggambarkan berbagai aspek meliputi umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan dengan jumlah responden 20 orang. Identitas responden berdasakan umur memiliki kisaran umur 16-40 tahun. Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan yang bervariasi mulai dari SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, D3 dan D4/S1. Identitas responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan utama yang mereka lakukan sebagai pelajar, mahasiswa, swasta, IRT, dagang dan guru.
Proses produksi yang pertama dilakukan dengan mempersiapkan pengadaan bahan baku berupa ikan nila segar yang kedua dengan mempersiapkan bahan dan bumbu-bumbu yang ketiga dengan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dan terakhir proses pembuatan nugget ikan nila.
Saluran dan lembaga pemasaran nugget ikan nila di PT Timur Mandiri Akuakultur yaitu : saluran pemasaran I ( produsen – konsumen), saluran pemasaran II ( produsen – pengecer – konsumen ) dan saluran pemasaran III ( produsen – agen – pengecer – konsumen).
Biaya pemasaran di setiap lembaga pemasaran yaitu pada saluran pemasaran I tidak mengeluarkan biaya, saluran pemasaran II lembaga pemasaran pengecer mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.000 dan saluran pemasaran III lembaga pemasaran agen mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp 1.000 sedangkan untuk pengecer mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp 1.500 sehingga diperoleh total biaya pemasaran pada saluran pemasaran III sebesar Rp 2.500.
Pada margin pemasaran di dalam saluran pemasaran I tidak memiliki margin karena harga produsen dan konsumen sama untuk saluran pemasaran II margin pemasaran sebesar Rp 4.000 dan saluran pemasaran III margin pemasaran oleh lembaga pemasaran agen sebesar Rp 2.000 sedangkan lembaga pemasaran pengecer sebesar Rp 4.000 dengan total margin pemasaran pada saluran pemasaran III sebesar Rp 6.000. Margin pemasaran terbesar pada saluran pemasaran III dan margin terkecil pada saluran pemasaran I.
Keuntungan pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp 3.000 sedangkan saluran pemasaran III untuk lembaga pemasaran agen sebesar Rp 1.000 dan lembaga pemasaran pengecer sebesar Rp 2.500.
Analisis farmer’s share pada saluran pemasaran I adalah 1,00%, pada saluran pemasaran II adalah 0,85% dan saluran pemasaran III adalah 0,78%. Analisis farmer’s share tertinggi pada saluran pemasaran I dan terendah pada saluran pemasaran III.
Saluran pemasaran I memiliki nilai efisiensi sebesar 0%, saluran pemasaran II memiliki nilai efisiensi sebesar 0,03% dan saluran pemasaran III memiliki nilai efisiensi sebesar 0,08%. Saluran pemasaran yang memiliki nilai efisiensi terkecil adalah saluran pemasaran I sebesar 0% hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan kecil dan lembaga yang terlibat lebih sedikit dari pada saluran lainnya. Sedangkan saluran II dan saluran III masingmasing dengan nilai 0,03% dan 0,08% dikarenakan lembaga pemasaran yang terlibat lebih banyak serta mengeluarkan biaya pemasaran yang besar.
Saran yang disampaikan terkait dengan efisiensi pemasaran pada nugget ikan nila di PT Timur Mandiri Akuakultur sebagai berikut :
1.Meningkatkan volume penjualan melalui saluran I dengan meningkatkan produksi nugget ikan nila yang berbasis continue product
2.Mendirikan outlet khusus penjualan produk-produk olahan seperti nugget nila agar memaksimalkan penjualan secara langsung kepada konsumen.
3.Dalam proses pembuatan sebaiknya ada penentuan target produksi yang harus ditetapkan sebelumnya.
4.Meningkatkan penyusunan strategi dalam pemasaran agar produk lebih dikenal masyarakat luas seperti aktif melakukan promosi di media sosial dengan membuat konten – konten terkait produk nugget ikan nila yang menarik konsumen.