Yunas, Mariyana Ulva (2022) Manajemen Produksi Fillet Ikan Patin (Pangasius sp) di PT Delta Mina Perkasa Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of KIPA Lengkap_Mariyana Ulva Yunas.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
KIPA Lengkap_Mariyana Ulva Yunas.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Indonesia merupakan produsen ikan patin (Pangasius sp.) terbesar keempat di dunia. Menurut KKP, pada tahun 2017 produksi patin Indonesia mencapai 437.111 ton, meningkat 28,91% dari tahun sebelumnya yang hanya 339.069 ton. Peluang industri patin untuk konsumsi lokal sangat terbuka luas dengan adanya kebijakan larangan impor patin oleh KKP. Menurut Prawiro (2017), permintaan fillet (daging tanpa tulang) patin jumlahnya terus meningkat utamanya untuk modern market dan Horeka (hotel, restoran, dan katering). Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan banyak pembudidaya yang beralih ke ikan hias karena dinilai lebih menguntungkan daripada ikan patin yang harga pakannya mulai meninggi saat adanya pandemi yang mengakibatkan industri pengolahan ikan patin kekurangan pasokan untuk bahan baku. Oleh karena itu dibutuhkan pengkajian ulang tentang manajemen produksi terutama di industri fillet patin karena industri ini yang paling terpengaruh dari ketersediaan ikan patin dari pembudidaya.
Maksud pelaksanaan KPA yaitu mengetahui dan mempelajari manajemen produksi fillet ikan patin yang terdiri dari unsur dan fungsi manajemen di PT Delta Mina Perkasa serta untuk memahami cara menangani permasalahan yang timbul dalam manajemen produksi dengan tujuan akhir dari KPA ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam hal manajemen produksi serta mempelajari aspek-aspek yang terdapat dalam manajemen produksi pada fillet ikan patin yang berada di PT Delta Mina Perkasa Tulungagung.
Kerja Praktik Akhir ini dilaksanakan di PT Delta Mina Perkasa Tulungagung yang beralamat di Desa Talapan Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung tepatnya di area Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung di jalan Ki Mangunsarkoro No.4 Jepun Tulungagung mulai tanggal 21 Maret sampai dengan 1 Juli 2022
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah metode survey dan sistem yang digunakan untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan adalah sistem magang. Sumber data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode pengolahan data yang dilakukan yaitu editing dan tabulating. Untuk mengetahui manajemen produksi fillet patin beku, metode analisis data yang digunakan berupa analisis kualitatif deskripstif.
PT Delta Mina Perkasa terletak di Desa Talapan Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung tepatnya di area Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung di jalan Ki Mangunsarkoro No.4 Jepun Tulungagung. PT Delta Mina Perkasa merupakan salah satu produsen fillet ikan patin pertama sekaligus penggagas industri fillet patin di Kabupaten Tulungagung yang berdiri pada tahun 2016 yang kemudian diikuti oleh beberapa perusahaan lain dengan produk sama. Fillet patin yang dihasilkan berupa daging tanpa kulit, lemak dan tulang. Produk dikemas dengan plastik polyethylene (PE) lalu dimasukkan ke dalam master karton yang berisi 10 pack atau 10 kg. Produk fillet patin ini memiliki daya tahan dua tahun disimpan dalam cold storage dengan suhu maksimal -18ºC. Proses produksi fillet patin beku berupa penerimaan bahan baku – bleeding - fillet – skinning – trimming – soaking – freezing – glazing – packing – penyimpanan – stuffing.
Manajemen produksi yang diterapkan di PT Delta Mina Perkasa yakni, mulai dari penerapan pengelolaan unsur manajemen dan fungsi manajemen berjalan dengan baik. Dalam penerapan manajemen produksi, perusahaan menetapkan jadwal jam kerja dan jobdesk masing-masing pekerja, menerapkan alur produksi, menetapkan anggaran biaya produksi dan upah pekerja, serta perawatan sarana kerja dan mesin produksi.
Penerapan dan pengelolaan unsur manajemen berupa manusia yang merupakan seluruh tenaga kerja yang berada di PT Delta Mina Perkasa yang berjumlah 68 karyawan. Penggunaan dan pemanfaatan uang digunakan untuk sewa tanah dan gedung, pengadaan sarana produksi dan prasarana pendukung proses produksi, membayar upah karyawan, dan membeli bahan baku produksi. Mesin yang digunakan selama proses produksi yaitu mesin skinless, mesin soaking, dan ABF. Metode kerja yang digunakan adalah sistem borongan dan harian. Bahan baku yang digunakan berupa ikan patin hidup dan bahan tambahan berupa air, es, maupun chemical soaking. Sedangkan pasar dari produk ini adalah kalangan menengah ke atas dengan tempat seperti restoran, hotel, maupun tempat wisata.
PT Delta Mina Perkasa sudah menerapkan fungsi manajemen dengan baik. Perencanaan meliputi pengadaan bahan baku, pemilihan jenis bahan baku berupa ikan patin siam dan jambal, jumlah kebutuhan bahan baku sekitar 5 ton. Sumber bahan baku dari pembudidaya mitra sebanyak 40 pembudidaya, proses produksi yang digunakan adalah proses terus menerus dimana kegiatan tetap berjalan meskipun tidak ada pesanan dan kemasan menggunakan kemasan plastik polyethylene (PE) dan master karton. Pengorganisasian juga diterapkan dengan baik di PT Delta Mina Perkasa dengan mengelompokkan seluruh orang dan tugas serta wewenang yang ada untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Perusahaan memiliki 68 karyawan dengan setiap tahapan proses terdapat satu penanggung jawab dan terhubung dengan quality control (QC) yang bertugas pada tiap divisi untuk melakukan monitoring dan melakukan pengawasan selama proses produksi berlangsung. Penggerakan atau pelaksanaan berupa kegiatan produksi yang dijalankan di PT Delta Mina Perkasa mulai dari penerimaan bahan baku, bleeding, fillet, skinning, trimming, soaking, freezing, glazing, packing, penyimpanan, dan stuffing. Sedangkan untuk pengendalian dilakukan pada pengawasan proses produksi, keamanan air, kebersihan peralatan, pencegahan kontaminasi silang, menjaga fasilitas, perlindungan dari bahan kontaminan, penyimpanan dan penggunaan bahan kimia, pengawasan kesehatan karyawan, serta pengawasan binatang pengerat dan serangga.
Masalah yang muncul di PT Delta Mina Perkasa berada pada bagian operasional, penyimpanan dan keluhan konsumen. Tindakan pengendalian masalah yang diterapkan pada PT Delta Mina Perkasa untuk mengatasi masalah operasional dengan menambah supplier dan melakukan perawatan terhadap sarana dan mesin yang digunakan. Mengatasi permasalahan penyimpanan, perusahaan menghitung dan memperkirakan jumlah kapasitas produksi serta penyimpanan hasil yang dimiliki. Sedangkan keluhan konsumen diatasi dengan memanfaatkan metode tracebility. PT Delta Mina Perkasa sendiri mempunyai dua tindakan pengendalian yang dijalankan yaitu Good Manufacturing Procedure dan Standard Sanitation Operating Procedure sebagai acuan dalam menangani masalah.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 07:20 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 07:20 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/349 |