PERAN ADVERTISING DAN BRAND AWARENESS SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CV PANDA FOOD KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

rand Awareness sendiri adalah kesanggupan seseorang calon pembeli
untuk mengingat dan mengenali kembali sebuah merek. Konsumen akan selalu
membeli produk untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi produk mana yang
mereka beli dan bagaimana mereka membuat keputusan akan erat
hubungannya dengan perasaan mereka terhadap merek-merek yang ditawarkan,
Akbarsyah (2012). Strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan demi
membangun dan memperkenalkan merek bisnis kepada masyarakat akan
memberikan efek kepada konsumennya untuk lebih mengenal hingga mengingat
sebuah merek tertentu. Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun baiknya kualitas suatu
produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa
produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya.
Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, membujuk,
serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Schivinski & Dabrowski (2015),
Semakin intens promosi yang dilakukan melalui media social, akan mendukung
dalam meningkatnya Brand Awareness dari sebuah produk. Suatu produk dapat
dikenal luas oleh masyarakat bergantung dari eksistensi merek tersebut di
pasaran. Merek suatu produk haruslah dikomunikasikan dengan tepat agar bisa
masuk ke dalam benak konsumen sehingga eksistensi merek dapat terbentuk.
Komunikasi yang tepat dapat membantu menumbuhkan kesadaran merek secara
optimal. Salah satu bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dengan kegiatan
periklanan (Advertising). Periklanan (advertising) merupakan sarana untuk
membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara
perusahaan dengan konsumen sebagai usaha pembentukan kesadaran merek
(brand awareness). Sebab menurut Akbarsyah (2012), Brand Awareness
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian suatu produk baik barang
maupun jasa.
Adapun tujuan dari pelaksanaan KPA (Kerja Praktik Akhir) ini adalah untuk
menganalisis hubungan Advertising dan Brand Awareness serta dampaknya
pada keputusan pembelian produk CV Panda Food Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Metode yang digunakan dalam kegiatan Kerja Praktek Akhir ini adalah
metode survei dan partisipasi langsung. Menurut Nazir (2018), survey adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala dan
mencari keterangan-keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial,
ekonomi, dan suatu kelompok atau suatu daerah serta memaparkan tentang
obyeknya, menginterpretasikan dan membandingkan dengan ukuran standar
yang sudah ditetapkan. Partisipasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan, dimana para peneliti terlibat dalam keseharian pelaku yang diteliti
atau informan, keberadaan peneliti dapat terlibat secara aktif maupun tidak aktif
melaksanakan seluruh kegiatan pada unit tersebut (Djaelani, 2013).
CV. Panda Food berlokasi di Jl. Raya Krangkungan No.23,
Sanggrahan,Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
YogyakartaPerusahaan ini memiliki lokasi yang cukup strategis sebab
berdekatan dengan kawasan perkotaan yang mana mudah mendapatkan bahan
baku tambahan yang memudahkan proses distribusi dan akses pengiriman
bahan baku. Lokasi pabrik juga tidak jauh dari perkampungan penduduk,
iii

sehingga mudah untuk mencari tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat
Yogi (2018), yang menyatakan bahwa faktor yang menjadi pertimbangan dalam
memilihan lokasi adalah ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan listrik, fasilitas
pengangkutan, pelayanan kesehatan, kemanan dan pencegahan kebakaran,
peraturan pemerintah setempat, sikap masyarakat dan biaya tanah dan
bangunan.

Data kondisi pemasaran produk CV Panda Food ini didapat dari
wawanacara pada saat pelaksanaan Kerja Praktik Akhir. Sugiyono (2017) juga
menjelaskan, dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden, tetapi
sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam
penelitian, Sampel pada karya ilmiah ini di tentukan menggunakan purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2017) teknik purposive sampling dengan kata lain
memilih orang yang akan diwawancara dengan pertimbangan dan tujuan
tertentu.
Menurut Jaiz (2014) Iklan didefinisikan sebagai segala bentuk pesan
tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditunjukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat. Iklan yang dilakukan oleh pihak Panda Food
lebih sering melalui media sosial Instagram keterangan ini dikemukakan
langsung oleh Bapak Andrian dan di konfirmasi lagi oleh Saudara Zakaria selaku
admin akun Panda Seaweed. Memang Panda Seaweed sendiri memiliki media
sosial lain seperti facebook, Tiktok dan YouTube namun kegiatan periklanan
sangat jarang dilakukan oleh admin.

Brand Awareness (Kesadaran merek) merupakan kemampuan konsumen
mengidentifikasi suatu merek pada kondisi yang berbeda, dapat dilakukan
dengan pengenalan merek dan pengingatan kembali terhadap suatu merek
tertentu. Kesadaran merek melalui paparan berulang sehingga konsumen
merasa mengenal merek tersebut, menurut (Keller:2003), dalam Saputro, dkk
(2016). Berdasarkan data kuisioner yang sudah diisi oleh para responden,
kesadaran merk Panda Seaweed mencapai tingkatan brand recognition, hal ini
terjadi ketika suatu merek muncul lagi setelah dilakukannya pengingatan kembali
lewat bantuan (aided recall).

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel mempunyai koefisien
korelasi yang lebih besar dari r tabel (r tabel untuk n=80 adalah 0.220). Dengan
demikian item-item pertanyaan penyusun konsep variable tersebut di nyatakan
valid.

Setelah di lakukan uji t, demikian mengunakan batas signifikansi sebesar
0,014 < 0,05, maka nilai t hitung 2,504 > t table 1,994 sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa Advertising (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian dapat diterima (H1). Dengan mengunakan batas
signifikansi sebesar 0,008 < 0,05, maka nilai t hitung 2,719 > t table 1,994,
sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Brand Awareness (X1) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian dapat diterima (H2).

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh F tabel untuk df = n-k =
72 adalah 3,11. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka nilai F
hitung (15,337) > F table (3,11), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variable Advertising (X1) dan Brand awareness (X2) secara simultan memiliki
pengauh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Dengan bantuan program SPSS dapat diketahui koefisien determinasi
(R²) sebesar 0,285. Hal ini berarti 28,5% Keputusan Pembelian Panda Seaweed
di pengaruhi oleh Advertising dan Brand Awareness, selebihnya 71,5%
keputusan pembelian Panda Seaweed di pengaruhi oleh variabel-variabel lain.
iv

Saran, agar kosumen lebih mengenal produk Panda Seaweed masih
perlu ditingkatkan lagi salah satunya dengan cara promosi melalui event-event
marketing yang melibatkan langsung konsumen sehingga terjalin hubungan
emosional yang baik dengan konsumen. Masih terdapat faktor lain di luar
advertising dan brand awareness yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian produk Panda Seaweed sebesar 71,5%, untuk itu Perusahaan CV
Panda Food dapat mencoba menggunakan media promosi lainya seperti
marketing public relations, brand association, dan sales promotion (pemberian
diskon, kupon, bonus, dan undian berhadiah) yang dapat meningkatkan
keputusan pembelian produk Panda Seaweed