Ferima, Tania (2022) Manajemen pembesaran udang vannamei (litopenaeus vannamei) di PT Menjangan Mas Nusantara, Pandeglang, Banten, Jawa Barat. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of KIPA TANIA FERIMA_merged (1).pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
KIPA TANIA FERIMA_merged (1).pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
dang merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang memiliki nilai
ekonomis penting di Indonesia. Daya tarik udang vannamei ini terletak pada
ketahanannya terhadap penyakit dan tingkat produktivitasnya yang tinggi. Selain
itu, udang ini juga mampu memanfaatkan seluruh kolam air dasar tambak hingga
ke lapisan permukaan. Faktor-faktor tersebuh memungkinkan udang vannamei
untuk diperlihara di tambak dengan kondisi padat tebar tinggi karena mampu
memanfaatkan pakan dan ruang secara lebih efisien (Amri, 2008).
Berdasarkan data diatas, perlu adanya pengelolaan kegiatan pembesaran
udang vannamei yang baik. Hal Ini bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga
produksi serta konsistensi kegiatan pembesaran.
Maksud dari Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen pembesaran udang vannamei
di PT. Menjangan Mas Nusantara, Pandeglang, Banten.
Kerja Praktek Akhir ini telah dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2021
sampai dengan tanggal 7 Mei 2021. Bertempat di PT. Menjangan Mas Nusantara,
Pandeglang, Banten, Jawa Barat. Dengan menggunakan metode survey dan
magang, menggunakan sumber data primer dan data sekunder, teknik
pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik
pengolahan data dengan cara editing dan tabulating, dan menganalisis data
dengan cara analisis deskriptif.
PT. Menjangan Mas Nusantara sudah beroperasi sebagai tempat
pembesaran udang vannamei sejak tahun 2018, memperoleh SIUP di tahun 2013.
Perusahaan ini sebelumnya adalah tambak dengan nama CV. Surya Ceria
Sejahtera yang kemudian dibeli oleh Bapak Eddy dan dikelola oleh Bapak Suryo.
Unsur-unsur manajemen yang diterapkan perusahaan adalah antara lain;
Manusia (Man), sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan terdiri dari tim
pembudidaya STP, mahasiswa jurusan perikanan dan juga masyarakat sekitar
yang diperdayakan. Tanpa adanya sumber daya manusia maka proses budidaya
tidak akan terjadi. Uang (Money), sumber dana perusahaan berasal dari modal
pribadi pemilik lahan. Bahan (Material), bahan yang dibutuhkan untuk menunjang
keberhasilan budidaya adalah sarana dan prasarana yang sudah dimiliki. Mesin
(Machine), alat bantu yang digunakan dalam proses budidaya adalah, kincir air,
genset, dan juga pompa air. Metode (Method), metode budidaya yang digunakan
adalah metode budidaya secara intensif yang menerapkan padat tebar dan
mengandalkan pakan buatan. Pasar (Market), pemasaran yang dilakukan adalah
dengan cara memasarkan udang kepada pengepul langganan perusahaan.
Manajemen pembesaran udang vannamei berdasarkan sistem POAC;
Perencanaan (Planning), target produksi yang direncanakan adalah 6,5 ton per
petak. Rencana waktu produksi kurang lebih 135 hari dimana 25 hari untuk
persiapan lahan dan 110 hari untuk kegiatan budidaya. Rencana biaya produksi
perusahaan adalah sebesar Rp. 85.780.000/petak/siklus, dari persiapan hingga
panen.
Pengorganisasian (Organizing), kegiatan manajemen untuk mengatur
semua sumber daya yang dimiliki; Supervisor, memiliki tugas untuk mengelola
sebuah produksi, membimbing dan mengatur rekan kerja guna mencapai tujuan
perusahaan. Kepala Teknisi Budidaya, memiliki tanggungjawab merencanakan
program budidaya dan bertanggungjawab atas sarana dan prasarana yang
digunakan. Teknisi Mekanik, memiliki peran untuk memelihara dan juga
memperbaiki sarana yang dimiliki. Staff Pakan yang mengorganisasi pakan harian
dan mengontrol pengeluaran pakan. Staff Kolam yang memiliki tanggungjawab
atas kolam yang dipegangnya untuk menjaga kebersihan dan memberikan pakan
iv
sesuai pada waktunya. Staff Lab, yang memiliki tugas untuk memeriksa kesehatan
kolam lebih lanjut.
Penggerakan (Actuating), kegiatan yang dilakuan dalam budidaya udang
vannanei ini adalah. Persiapan lahan, dimulai dengan pengeringan kolam dan
membersihkannya dari kotoran sisa panen siklus lalu, setelah itu dilakukan
perbaikan konstruksi kolam apabila ada kerusakan kemudian pemasangan kincir
dan pengisian air dilanjut dengan penumbuhan plankton pada air kolam.
Penebaran benur, dilakukan setelah sampling benur dilakukan, kegiatan
sampling benur bertujuan untuk mengamati pergerakan aktif, keseragaman
ukuran dan juga menghitung banyaknya benur di kantong. Setelah sampling
dilakukan maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan aklimatisasi benur di bak
konikel yang sudah berisi air kolam selama 30 menit, kemudian benur dialirkan
kedalam kolam pembesaran.
Manajemen pakan, pemberian pakan dilakukan setelah udang berumur 2
hari ditambak, jenis pakan yang digunakan pada umur awal adalah jenis crumble,
jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan program pakan yang ditentukan oleh
kepala teknisi, pakan diberikan 5 kali sehari dengan cara menebar pakan
mengelilingi petakan menggunakan sampan yang dilakukan oleh staff kolam.
Manajemen kualitas air, dilakukan setiap hari oleh staff lab dan staff kolam
pada pagi hari dan sore hari, pengecekan dilakukan di lapangan, adapun
pengecekan yang dilakukan adalah pengecekan kecerahan, suhu, pH, salinitas,
tinggi air dan pengecekan DO pada malam hari yang dilakukan oleh asisten teknisi
Monitoring pertumbuhan, dilakukan dengan dua cara yang pertama
monitoring visual dengan cara mengamati pergerakan udang saat melakukan
pengecekan anco dan monitoring menggunakan metode sampling dengan jala
dilakukan setelah udang berumur 45, kegiatan sampling bertujuan untuk
mengukur berat udang, pertumbuhan harian.
Pengendalian hama dan penyakit, jika ditemukannya hama langkah
selanjutnya yang dilakukan adalah membasmi hama yang muncul dan
diberlakukannya biosecurity, pengendalian penyakit yang dilakukan dengan
pemberian ekstrak bawang putih, ekstrak kunyit dan ekstrak daun jeruju
bergantian dan berselang beberapa hari.
Panen dan pasca panen, pemanenan dilakukan saat umur udang
mencapai 108 hari, dilakukan dengan cara menyiapkan alat-alat, memasang jaring
di pintu air, mengangkat kincir air dan melakukan penyiponan, membuka separuh
pintu air dan menjaring udang dari tengah ke pinggir kolam, lalu mengumpulkan
udang dan menyortirnya di ruang panen. Pasca panen, merupakan kegiatan yang
meliputi pembersihan udang, penyortiran udang dan pengemasan udang yang
telah disortir.
Pengawasan (Controlling), dilakukan oleh supervisor secara langsung dan
tidak langsung dengan cara mengawasi langsung ke lapangan atau memanggil
salah satu karyawan untuk melapor segala kegiatan dan kendala yang dihadapi di
lapangan.
Analisa usaha, diketahui biaya investasi sebesar Rp. 2,374,500,000, biaya
tetap sebesar Rp. 522,750,000, biaya variable sebesar Rp. 927,250,000,
pendapatan sebesar Rp. 6,720,000,000 dengan keuntungan Rp. 5,270,000,000.
R/C Ratio menghasilkan 4,01 dimana menunjukan bahwa PT. Menjangan Mas
Nusantara tergolong kedalam usaha yang menguntungkan. BEP Unit
menghasilkan 82,9 yang menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan
karena telah memproduksi 84 ton pada siklus sebelumnya. BEP Rupiah
menghasilkan 580,833,333, dari hasil tersebut dapar dijelaskan bahwa
perusahaan sudah mendapatkan keuntungan dan sudah balik modal.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 07:36 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 07:36 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/352 |