PROSES EKSPOR PRODUK FROZEN FISH DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA PT. AGROMINA WICAKSANA KECAMATAN WARU KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

Kegiatan ekspor merupakan salah satu sumber pendapatan yang
menyumbang sebagian besar devisa negara. Semakin banyaknya jumlah
produk/barang dan jasa yang diekspor maka akan semakin tinggi pula jumlah
devisa negara yang didapatkan. Sektor perikanan adalah salah satu komoditas
ekspor yang berperan besar terhadap roda perekonomian di Indonesia. Hal ini
mengingat bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi sumber
daya ikan baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Salah satu produk
perikanan Indonesia yang menjadi komoditas ekspor yaitu produk frozen fish.
Produk frozen fish atau ikan beku merupakan ikan segar yang telah dibekukan
agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Walaupun sangat
berkontribusi dan menguntungkan baik bagi negara maupun bagi pelaku ekspor,
akan tetapi saat ini kegiatan ekspor produk perikanan mengalami penurunan. Hal
ini terjadi karena munculnya wabah penyakit Covid 19 yang mengakibatkan
permasalahan perekonomian dan perdagangan dunia.
Salah satu perusahaan yang bergerak sebagai produsen dan eksportir
produk frozen fish yaitu PT. Agromina Wicaksana yang berlokasi di Kecamatan
Waru Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Agar tetap dapat melaksanakan
kegiatan ekspor produk frozen fish ke importir yang terdapat di berbagai negaranegara

di dunia serta dapat bersaing dan memiliki partner tetap yang
membutuhkan pesanan pada masa pandemi Covid 19, tentunya perlu adanya
penyesuaian terkait proses ekspor produk frozen fish baik mengenai
persyaratannya maupun mekanismenya serta mengidentifikasi faktor internal dan
faktor eksternal guna mengetahui strategi pengembangan ekspor dalam proses
ekspor produk frozen fish pada masa pandemi Covid 19. Oleh karena itu pada
Kerja Praktek Akhir (KPA) ini penulis mengambil judul “Proses Ekspor Produk
Frozen Fish Di Masa Pandemi Covid 19 Pada PT. Agromina Wicaksana
Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur”.
Tujuan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah:
1. Untuk memahami lebih dalam terkait proses atau mekanisme kegiatan ekspor
produk frozen fish di masa pandemi Covid 19 pada PT. Agromina Wicaksana
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan ekspor produk frozen fish di masa
pandemi Covid 19 pada PT. Agromina Wicaksana

Kerja Praktek Akhir (KPA) ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022
sampai dengan tanggal 01 Juli 2022 di PT. Agromina Wicaksana Desa Berbek
Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. PT. Agromina
Wicaksana merupakan salah satu perusahaan pengolah produk hasil perikanan
yang bergerak di bidang industri pembekuan ikan dengan tujuan pasar ekspor.
Produk frozen fish atau ikan beku yang diproduksi oleh PT. Agromina Wicaksana
yaitu jenis ikan pelagis seperti tuna, tenggiri, dan kembung, jenis ikan demersal
seperti kakap merah, kerapu, lencam, bawal, dan kakatua, maupun ikan hasil
budidaya seperti bandeng, patin, dan nila.
Pada awal berdirinya, PT. Agromina Wicaksana mengawali ekspor atau
pemasaran dengan tujuan negara Vietnam, Filipina, dan Taiwan. Akan tetapi
sekarang produk-produknya sudah di ekspor ke negara-negara di Benua Afrika,
Eropa, hingga Amerika. Pembekuan produk frozen fish pada PT. Agromina
Wicaksana terdiri dari empat jenis produk yaitu Whole Round / WR, Whole Gutted
/ WG, Whole Gill Gutted Scalled / WGGS, serta Steak.

Kesimpulan:
1. Dalam proses atau tahapan kegiatan ekspor produk frozen fish di masa pandemi
Covid 19 pada PT. Agromina Wicaksana terdapat beberapa kendala atau
permasalahan yang harus diperbaiki, antara lain yaitu faktor internal seperti
Masih adanya rangkap jabatan dalam struktur organisasi, Minimnya
penggunaan mesin atau teknologi dalam proses ekspor, Pelaksanaan dan
pengawasan SOP yang belum maksimal sehingga terdapat beberapa
karyawan atau tenaga kerja yang tidak tertib dan tidak mentaati atau mematuhi
aturan dan SOP yang berlaku, Ruang loading untuk stuffing yang belum
memadai, schedule yang belum terplanning dengan baik serta faktor eksternal
seperti kualitas dan mutu bahan baku yang belum sesuai dengan standard.
2. Dalam menerapkan strategi-strategi pengembangan ekspor produk frozen fish
di masa pandemi Covid 19 pada PT. Agromina Wicaksana didapatkan
beberapa kendala atau permasalahan yang harus diminimalisir, antara lain
seperti Grade sertifikat HACCP yang masih B sehingga ekspor produk masih
terbatas untuk negara-negara tertentu, Masih sangat bergantung dengan
adanya permintaan atau belum memiliki buyer tetap, Adanya produk dari usaha
baru atau perusahaan modern yang lebih menarik, dan Kelangkaan bahan baku
hasil tangkapan laut yang musiman.
Saran:
1. Struktur organisasi sebaiknya dikaji ulang agar tidak terjadi rangkap jabatan
sehingga dapat maksimal dalam pengambilan suatu keputusan atau
pemecahan suatu permasalahan.
2. Dalam setiap tahapan kegiatan ekspor produk frozen fish, SOP agar lebih
diperhatikan lagi khususnya dalam hal pengawasan terhadap kinerja karyawan
agar kesalahan, ketidaksesuaian, serta kecelakaan kerja dapat diminimalisir
sehingga kualitas dan keamanan produk frozen fish yang akan diekspor dapat
lebih terjamin.
3. Dokumen-dokumen ekspor produk frozen fish seperti sertifikat HACCP yang
gradenya masih B sebaiknya ditingkatkan menjadi A, supaya negara tujuan
ekspor produk frozen fish dapat diperluas lagi karena dengan sertifikat HACCP
grade A maka dapat menjadi salah satu persyaratan untuk dapat diekspor ke
negara tertentu yang memiliki standard ekspor mutu tinggi.
4. Untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku yang bersifat musiman PT.
Agromina Wicaksana sebaiknya menyediakan stok bahan baku lebih dari
supplier, sehingga bila ada pesanan dari buyer PT. Agromina Wicaksana dapat
memenuhi permintaan sesuai dengan sales contract.