Produktivitas Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Sistem Intensif Pada UPT – BAPL Di Unit 3 Tambak Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur

PENDAHULUAN
Udang Vaname merupakan salah satu udang yang potensial untuk dibudidayakan, karena udang vaname mampu mentoleransi kadar garam antara 0 hingga 45%. Selain itu budidaya udang vaname dengan sistem intensif juga memiliki keunggulan diantaranya yaitu memiliki pertumbuhan yang cepat dengan masa pemeliharaan yang relatif singkat yaitu berkisar 100 – 110 hari. (Erlangga, E. 2012)
Selain memiliki keunggulan yang telah di jelaskan di atas faktor lingkungan dan hamparan budidaya yang terkontrol dengan manajemen limbah yang baik merupakan salah satu penentu produktivitas dalam budidaya udang vaname, hal tersebut diharapkan menjadi salah satu sistem budidaya udang vaname yang efektif dan produktif untuk dijalankan, menguntungkan dan berkelanjutan.
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang produktivitas pada budidaya udang vaname serta untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di UPT – BAPL Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Sedangkan tujuan dari dilaksanakannya Kerja Praktek Akhir (KPA) yaitu untuk mengetahui teknik budidaya pembesaran udang vaname dan untuk mengetahui seberapa besar produktivitas yang dihasilkan pada budidaya udang vaname di UPT – BAPL Bangil pada unit 3 yang ada di Desa Raci.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) dilaksanakan mulai tanggal 21 Maret sampai dengan 1 Juli 2022 di UPT-BAPL Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Metode Pelaksanaan
Metode yang dilakukan dengan menggunakan metode Survei dan Magang.
Data yang diambil meliputi data primer dan data sekunder.
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data untuk mendapatkan informasi dalam upaya mencapai tujuan menggunakan jenisnya data primer dan data sekunder.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Proses Budidaya Udang Vaname
Persiapan petakan dengan luas petakan 850 m² tahapan produksi dimulai dari dilakukannya pembersihan petakan, pengeringan, perbaikan petakan, pengkapuran, pemasangan kincir, pengisian air, hingga pengelolaan air. Setelah persiapan tambak selesai dan air sudah siap digunakan, selanjutnya yaitu dilakukan penebaran benur dengan jumlah tebar 135.000 ekor kualitas benur F1 yang diambil dari CV. Pacific Ami Anton (PAA) Situbondo, dengan tahapan pertama benur diaklimatisasi pada air petakan selama 10 – 15 menit sampai permukaan plastik berembun, selanjutnya benur siap ditebar di petakan. Pengelolaan pakan dengan menggunakan metode blind feedding (pakan buta) mulai DOC 0 – 30 selanjutnya menggunakan metode demand feeding

(berdasarkan anco) hingga panen. Monitoring air yang dilakukan belum terlaksana dengan maksimal, hanya pengecekan salinitas saja yang dilakukan secara berkala. Pemanenan dilakukan 3 kali yaitu parsial 1, parsial 2, panen total.
Produktivitas

Petak Luas Lahan (m²) Jumlah Tebar Jumlah Produksi (ton/ha) Produktivitas Akuakultur (ton/ha) Produktivitas per satuan Biaya (Rp)
Produktivitas
11 A 850 M² 135.000 1.919 1.929 33.367 2,02
11 B 850 M² 135.000 2.021 2.032 31.757 2,15
Dengan tingkat produktivitas pada petak 11A sebesar 2,02 dan untuk petak 11B sebesar 2,15. Pada setiap petakan rata – rata produktivitas yang dihasilkan
>1, yang artinya bahwa budidaya udang tersebut produktivitasnya tingga, dan layak untuk dilanjutkan.
Analisa Finansial
Petak 11A biaya investasi sebesar Rp. 127.175.000, keuntungan yang di dapatkan dalam 1 siklus sebesar 68.167.697, dengan nilai R/C sebesar 2,06. BEP unit sebesar 870 Kg/Siklus, BEP harga pada sebesar Rp. 33.558/Kg, dengan begitu di dapatkan hasil Payback Period modal akan kembali setelah 167 hari atau 1 siklus lebih 77 hari.
Petak 11B biaya investasi sebesar Rp. 127.175.000, keuntungan yang di dapatkan sebesar 76.486.557, dengan nilai R/C sebesar 2,19. BEP produksi sebesar 866 Kg/Siklus, dengan BEP harga pada sebesar Rp. 31.865/Kg, dengan begitu di dapatkan hasil Payback Period modal akan kembali setelah 149 hari atau 1 siklus lebih 59 hari.
Dari hasil perhitungan finansial di dapatkan hasil bahwa usaha budidaya udang vaname pada UPT – BAPL Bangil pada unit 3 yang ada pada Desa Raci ini produktif dan layak untuk di lanjutkan.
Pertumbuhan
Petak 11A DOC 90, panen total menghasilkan udang sebanyak 1.920 Kg, dengan size sebesar 55 ekor/Kg, ABW 18 gr/ekor, ADG 0,42 gr/hari, SR sebesar 94% dan FCR sebesar 1,5. Hasil dari pertumbuhan pada petak 11A ini produktif dan sudah sesuai dengan target yang telah di tetapkan.
Petak 11B DOC 90, panen total menghasilkan udang sebanyak 2.022 Kg, dengan size sebesar 54 ekor/Kg, ABW 18,5 gr/ekor, ADG 0,41 gr/hari, SR sebesar 92 % dan FCR sebesar 1,4. Hasil dari pertumbuhan pada petak 11AB ini produktif dan sudah sesuai dengan target yang telah di tetapkan
Saran
1. Monitoring kualitas air seharusnya dilakukan secara rutin agar mudah untuk memonitor kondisi kesehatan udang vaname, dan mengetahui kualitas air secara berkala. Tidak dilakukannya pengukuran kualitas air ini dikarenakan adanya kendala pada alat yang akan digunakan untuk melakukan pengecekan kualitas air, sehingga perlu adanya pembaharuan alat – alat agar pengukuran parameter kualitas air dapat dilakukan dengan rutin. Karena pengecekan kualitas air merupakan salah satu penunjang dalam keberhasilan budidaya udang vaname.
2. Menerapkan biosecurity yang baik pada proses budidaya untuk mengurangi terjangkitnya penyakit yang dapat menyerang udang, sehingga proses budidaya dapat lebih produktif dan hasil panen dapat lebih optimal.
Daftar Pustaka
Erlangga, E. 2012. Budidaya Udang Vannamei Intensif. Pustaka Argo Mandiri.
Pemulang, Tangerang Selatan.Erlangga.