MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN NILA DI BALAI BENIH IKAN (BBI) CITRODIWANGSAN, KECAMATAN LUMAJANG, KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

HIDAYATUL ULUM, ALHAFIZ (2022) MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN NILA DI BALAI BENIH IKAN (BBI) CITRODIWANGSAN, KECAMATAN LUMAJANG, KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of laporan alhafiz fix.pdf] Text
laporan alhafiz fix.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Ikan merupakan sumber makanan hewani yang memiliki kandungan senyawa fungsional yang berkualitas tinggi dan memiliki peran yang baik bagi kesehatan manusia. Budidaya ikan nila memiliki prospek usaha yang menjanjikan selain karena laju pertumbuhan yang cepat sehingga mempersingkat masa panen, biaya produksi yang rendah juga turut menjadi keunggulan tersendiri. Disamping itu, ikan nila juga memiliki toleransi terhadap perubahan kadar garam (salinitas) dan memiliki ketahanan terhadap perubahan lingkungan (Aidah, 2020). Keungulan budidaya ikan nila tersebut menunjukkan bahwa komoditas budidaya ikan nila dapat menjadi komoditas usaha utama dalam bisnis budidaya ikan air tawar dengan keuntungan yang menjanjikan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil Praktek Kerja Akhir (KPA) dengan judul Manajemen Budidaya Ikan Nila di Balai Benih Ikan Citrodiwangsan, Lumajang, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Sehingga penulis dapat mempelajari ilmu mengenai budidaya ikan nila serta manajerial usahanya yang diharapkan dapat meningkatkan produksi dan penjualan ikan nila secara berkelanjutan.
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir adalah untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam penerapan Manajemen Budidaya Ikan Nila di Balai Benih Ikan (BBI) Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Tujuanya untuk mengetahui manajemen budidaya ikan nila, mengetahui fungsi manajemen ikan nila, dan mengetahui unsur manajemen ikan nila pada Balai Benih Ikan (BBI) Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Balai Benih Ikan (BBI) Lumajang merupakan bagian dari Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang yang bergerak di bidang budidaya ikan dan memiliki tugas penting dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengkoordinasi pengembangan serta pelestarian perikanan budidaya di Kabupaten Lumajang. Pada awal berdirinya, Balai Benih Ikan Lumajang berfokus pada benih ikan Nila. Hal tersebut dikarenakan ikan Nila memiliki prospek nilai jual ekonomis yang menguntungkan dengan gizi yang menjanjikan. Namun, seiring dengan perkembangan dan permintaan pasar, maka Balai Benih Ikan Lumajang juga membudidayakan berbagai jenis ikan seperti ikan mas, koi, lele dan gurame.
Manajemen budidaya ikan nila pada Balai Benih Ikan (BBI) meliputi tiga hal antara lain manajemen budidaya ikan nila, fungsi manajemen ikan nila, dan unsur manajemen ikan nila. Manajemen budidaya ikan nila di awali dengan pemilihan calon induk ikan nila, persiapan kolam, pemijahan, pengolahan kualitas air, pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit, panen, grading, dan pemasaran. Fungsi manajemen budidaya ikan nila meliputi planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengendalian). Unsur manajemen budidaya ikan nila meliputi man (manusia), money (uang), material (bahan baku), machine (mesin), method (metode), dan market (pasar).
Kesimpulan :
1) Manajemen pengelolaan atau penanganan kegiatan budidaya ikan nila di Balai Benih Ikan (BBI) Lumajang meliputi kegiatan pemilihan calon induk betina dan jantan untuk proses pemijahan, persiapan kolam pemijahan, proses pemijahan dengan melakukan penebaran calon induk ikan nila di kolam pemijahan, pengelolaan kualitas air yang dilakukan dengan cara mengontrol suhu, kecerahan, pH, dan kadar garam dalam air kolam,

manajemen pemberian pakan dengan memperhatikan komposisi dan waktu pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit dengan memperhatikan kebersihan dan kesterilan lingkungan kolam ikan, pemanenan larva-larva ikan nila untuk kemudian dipindahkan ke kolam karantina khusus benih ikan nila, dan pemasaran larva ikan nila yang dilakukan secara online maupun offline.
2) Kegiatan budidaya ikan nila di Balai Benih Ikan (BBI) Lumajang menerapkan fungsi manajemen dalam proses budidaya ikan nila yang meliputi fungsi perencanaan yang mencakup pengambilan keputusan mengenai produk, waktu pelaksanaan, tata cara budidaya, perencanaan fasilitas, penggunaan sumber daya penyokong, dan perumusan tujuan dari adanya kegiatan budidaya ikan nila. Fungsi pengorganisasian yang meliputi penetuan struktur dan pembagian tugas sumber daya manusia yang ada, mulai dari kepala dinas, kepala bidang hingga staf teknis. Fungsi penggerak yang terdiri dari pemberian arahan. Fungsi pengendalian yaitu pengawasan pada kinerja sumber daya manusia, ketersediaan bahan baku, kinerja mesin, dan kelayaka sarana prasarana penunjang kegiatan budidaya.
3) Kegiatan budidaya ikan nila yang dilakukan di Balai Benih Ikan (BBI) Lumajang melibatkan unsur-unsur manajemen seperti sumber daya manusia yang memiliki tanggung jawab sesuai dengan bidang dan keterampilan, perincian keuangan yang jelas, ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses budidaya ikan nila, pemanfaatan mesin untuk mempermudah kegiatan produksi, penggunaan metode yang baik dan benar, serta kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar (market).
Saran :
Adapun saran yang dapat diberikan kepada Balai Benih Ikan Lumajang diantaranya adalah
1) Penggunaan sistem pakan autofeeder, yaitu suatu alat yang dapat digunakan dengan cara meletakkannya di atas kolam. Autofeeder menampung pakan ikan dan akan melepaskan pakan ke dalam kolam pada waktu dan jumlah tertentu (sesuai dengan yang telah diatur dalam sistem). Sehingga, pemberian pakan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran benih ikan nila, seperti menyediakan platform khusus untuk penjualan benih ikan nila area Lumajang dimana di dalamnya terdapat sistem khusus yang mengatur pemesanan, pembayaran, dan pilihan pengambilan/pengantaran benih ikan nila yang telah dipesan terlebih dahulu.
3) Penggunaan pakan jenis apung yang memiliki keunggulan seperti mudah tersebar saat ditebar dan lebih mudah untuk mengontrol takaran karena pakan jenis apung akan mengapung pada permukaan kolam, hal tersebut juga meminimalisir penumpukan residu pakan.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 13 Aug 2025 08:37
Last Modified: 13 Aug 2025 08:37
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/365

Actions (login required)

View Item
View Item