Surahmad, Dodik (2022) Manajemen produksi ikan sawanggi (priachantus sp)PT Insan Citraprima Sejahtera Tubaan Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of LAPORAN KIPA DODIK SURAHMADDDDDDDDDDDDD.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
LAPORAN KIPA DODIK SURAHMADDDDDDDDDDDDD.pdf
Restricted to Registered users only
Download (843kB)
Abstract
Salah satu contoh hasil perikanan tangkap di Indonesia adalah ikan
swanggi (Priacanthus sp.). Produksi tangkapan ikan swanggi dari tahun 2011
sampai saat ini meduduki posisi kelima dari total produksi tangkapan ikan. Ikan
swanggi memiliki kandungan gizi yang tinggi, hal tersebut menyebabkan
permintaan meningkat dan menjadikan ikan ini sebagai ikan komoditas ekspor
(Sivakami et al. 2001). Ikan swanggi memiliki daging yang berwarna putih
sehingga dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti surimi. Surimi
didefinisikan sebagai penghilang tulang, dan sebagian komponen larut air dan
lemak melalui pencucian dengan air, sehingga disebut sebagai konsentrat basah
protein myofibril dari daging ikan (Okada, 1992).
Surimi merupakan produk yang memiliki kemampuan untuk diolah
menjadi berbagai macam produk melalui proses pemasakan. Fokus utama
dalam pembuatan surimi adalah mempertahankan sifat fungsional protein dari
proses denaturasi dan meningkatkan kemampuan pembentukan gel. Surimi
mengandung tingkat kekuatan gel sebesar 750 g/cm
sehingga dapat
dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan bakso, nugget, dan siomay ikan.
2
Siomay ikan merupakan produk dimsum yang berasal dari daging
lumatan ikan atau surimi dengan penambahan beberapa bahan tambahan dan
dibungkus dengan kulit pangsit. Siomay ikan sangat diminati masyarakat karena
pengolahannya mudah dan harganya relatif murah sehingga banyak dijual di
restoran Tionghoa maupun pedangang kaki lima di Indonesia. Biasanya siomay
ditambahkan sebagai pelengkap dalam sajian bakso atau mie, nasi goreng, dan
aneka sup. Satu jenis bahan pangan dapat dibuat berbagai macam bentuk
produk dengan cita rasa berbeda melalui pengolahan Vallue Added Product
(VAP).
VAP (Value Added Product) adalah semua bentuk proses baik manual
maupun mekanikal yang berubah bentuk baru, baik dari segi penampakkan,
tekstur, taste, dan flavor/cita rasa. Diserfikasi produk perikanan penganeka
ragaman jenis produk olahan perikanan dari bahan baku yang belum/sudah
dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan faktor mutu dan gizi, sebagai usaha
penting bagi peningkatan konsumsi produk perikanan baik kualitas maupun
kuantitas dan peningkatan nilai jual. Bagian-bagian dari komoditas hasil
perikanan yang tidak digunakan sebagai bahan baku dalam proses pengolahan.
Pengolahan tradisional/modern merupakan pengolahan hasil perikanan yang
masih menerapkan teknologi sederhana sebagai usaha untuk mendapatkan
value added/ nilai tambah pada produk hasil perikanan dan mempunyai citarasa,
citra yang lebih baik untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan tentang manajemen produksi siomay pada PT. Insan Ciptaprima
Sejahtera Tuban Jawa Timur. Sedangkan tujuan dari Kerja Praktek Akhir ini
adalah mengetahui secara langsung proses produksi siomay dari aspek teknis
dan manajemen yang meliputi proses produksi, penyusunan perencanaan,
penyusunan organisasi, pelaksanaan, dan pengendalian proses produksi yang
diterapkan di PT. Insan Ciptaprima Sejahtera Tuban JawaTimur.
Kerja Praktek Akhir dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2021 sampai
dengan tanggal 7 Mei 2021 di PT. Insan Citraprima Sejahtera Desa Sekardadi
Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur. Metode KPA yang digunakan
adalah metode survey dan magang. Sedangkan teknik pengambilan data adalah
iv
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data melalui proses
editing dan tabulating. Jenis data yang diambil adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
PT. Insan Citraprima Sejahtera Tuban ini pada awalnya merupakan
pengembangan dari PT. Istana Cipta Sembada (ICS) di Banyuwangi yang berdiri
tahun 1987. Tahun pertama perusahaan ini harusnya menangani teri nasi kering
(chirimen). Mengingat teri nasi merupakan hasil penangkapann nelayan yang
bersifat musiman, maka perkembangan selanjutnya dirintis pula untuk
pengolahan non teri nasi sebagai produk subtitusi. PT. Insan Citraprima
Sejahtera Tuban merupakan salah satu sentral produksi teri nasi ekspor yang
segala transaksi penjualan dikendalikan oleh kantor pusat di Waru Sidoarjo.
Proses kegiatan produksi siomay di PT. Insan Citraprima Sejahtera ini
menerapkan fungsi manajemen yang meliputi :
1. Perencanaan terdiri dari perencanaan sarana produksi, perencanaan
waktu, dan perencanaan proses produksi.
2. Pengorganisasian terdiri dari struktur organisasi, pembagian tugas dan
tenaga kerja.
3. Pelaksanaan terdiri dari standar operasional prosedur tenaga kerja dan
tata tertib kerja.
4. Pengawasan terdiri dari tindakan terhadap karyawan, jam kerja, dan
pengendalian produksi.
Kesimpulan
1. Proses produksi siomay di PT. Insan Ciptaprima Sejahtera Tuban memiliki
10 tahapan produksi yaitu: penerimaan bahan baku, pelelehan/Thawing,
penimbangan, pencampuran, pembentukan, perebusan, pendinginan,
pembekuan, pengemasan, penyimpanan.
2. Dalam proses produksi di PT. Insan Citraprima Sejahtera ini menerapkan
fungsi manajemen yang meliputi :
a. Merencanaan proses produksi siomay yaitu stok siomay, kapasitas
sarana atau peralatan dalam produksi, jumlah karyawan, tanggal
pengiriman dan bahan baku yang tersedia.
b. Pengorganisasian terdiri dari struktur organisasi, pembagian tugas dan
tenaga kerja, namun ada beberapa pekerja yang merangkap jabatan
sehingga menyebabkan pekerja kurang fokus dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya.
c. Pelaksanaan terdiri dari standar operasional prosedur tenaga kerja dan
tata tertib kerja.
d. Pengawasan terdiri dari tindakan terhadap karyawan, jam kerja, dan
pengendalian produksi pengendalian belum sesuai karena produk
siomay paling banyak mengalami broken atau kegagalan.
Saran
1. Ada beberapa peralatan yang mengalami kerusakan, perlu adanya
perbaikan pada peralatan tersebut agar proses produksi berjalan dengan
baik serta mutu tetap terjaga.
2. Target pasar lebih diperluas lagi dengan mengikuti perkermbangan zaman
(Digital Marketing).
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 08:49 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 08:49 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/367 |