Strategi peningkatan produktivitas usaha pembesaran ikan lele (Clarias gariepinus) dengan penambahan probiotik di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur

Romadhon, Choirudin Rizki (2021) Strategi peningkatan produktivitas usaha pembesaran ikan lele (Clarias gariepinus) dengan penambahan probiotik di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo.

[thumbnail of 2. CHOIRUDIN RIZKI ROMADHON_KIPA.pdf] Text
2. CHOIRUDIN RIZKI ROMADHON_KIPA.pdf

Download (1MB)

Abstract

RINGKASAN
CHOIRUDIN RIZKI ROMADHON NIT. 18.5.02.099. Strategi Peningkatan Produktivitas Usaha Pembesaran Ikan Lele (Clarias gariepinus) Dengan Penambahan Probiotik di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Di bawah Bimbingan Drs. Djoko Surahmat, M.P. dan Buyung P. W., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing.
Ikan Lele adalah salah satu produk unggulan komoditas perikanan air tawar yang banyak dikembangkan saat ini. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi, ternyata ikan lele sangat digemari oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi, dan ini pun merupakan salah satu konsekuensi yang harus dipenuhi dari kemajuan suatu negara atau bangsa (Erlangga, 2012).
Strategi peningkatan produktivitas pada Unit Usaha ini salah satu cara yang digunakan yaitu penambahan probiotik melalui pakan. Probiotik merupakan mikroba hidup yang mampu memberikan keuntungan bagi inang yaitu dengan mengatur keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, meningkatkan efisiensi dan pemanfaatan pakan. Pemakaian probiotik dalam pakan mempengaruh beberapa hal selama proses produksi yaitu Pertumbuhan Panjang Mutlak, Pertumbuhan Bobot Ikan, Kelangsungan Hidup (Survival Rate), Food Convertion Ratio (FCR)
Berdasarkan hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dilakukan sebelumnya, dapat terlihat faktor-faktor apa saja yang dapat dikelompokkan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terdapat pada usaha budidaya ikan lele di Desa Bulurejo. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Kekuatan
a. Penggunaan probiotik dalam meningkatkan efisiensi pakan.
b. Lokasi yang cocok untuk budidaya (sumber air mudah, jauh dari pemukiman, dan dekat dengan sungai)
c. Sarana operasional sudah tersedia ( listrik dan pompa)
2. Kelemahan
a. Penerapan penggunaan probiotik yang kurang maksimal
b. Modal terbatas
c. Setiap merk probiotik memberikan pengaruh yang berbeda
3. Peluang
a. Harga kompetitif dan stabil
b. Dibutuhkan sepanjang masa
c. Pemeliharaan relatif singkat
4. Ancaman
a. Kelangkahan bibit karena cuaca yang tidak menentu.
b. Pandemi COVID 19 yang menyebabkan menurunnya permintaan..
c. Naiknya harga pakan

Kesimpulan :
Dari kegiatan Praktek Kerja Akhir yang dilakukan di unit usaha pembesaran ikan lele dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan probiotik berpengaruh terhadap nilai FCR. Nilai FCR dengan menggunakan probiotik sebesar 0,96 yang lebih kecil daripada pakan tanpa probiotik yaitu sebesar 1,11.
2. Produktivitas usaha budidaya berdasarkan luas lahan menghasilkan nilai sebesar 8,4 kg/m2 untuk kolam dengan penambahan probiotik sedangkan untuk kolam tanpa menggunakan probiotik sebesar 7,3 kg/m2, selanjutnya nilai produktivitas berdasarkan satuan biaya menghasilkan nilai sebesar Rp.11.176,- sedangkan untuk kolam tanpa penambahan probiotik pada pakan sebesar Rp.12.709,- yang menunjukkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan oleh pembudidaya untuk memproduksi 1 kg ikan Lele lebih rendah pada budidaya yang menggunakan pakan dengan probiotik sehingga keuntungan akan meningkat.
3. Strategi untuk meningkatkan produktivitas dengan menambahkan probiotik pada pakan layak untuk dijalankan dengan nilai R/C ratio budidaya lele dengan menggunakan pakan probiotik sebesar 1,35 yang lebih besar dari nilai R/C ratio pembesaran ikan lele tanpa penambahan probiotik pada pakan sebesar 1,18.
4. Alternatif strategi peningkatan produktivitas yang dapat diterapkan dalam usaha pembesaran ikan lele berdasarkan analisis menggunakan matriks SWOT yaitu: (SO1) Menggunakan probiotik untuk meningkatkan efisiensi pakan, (SO2) Memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang untuk meningkatkan produktivitas, (SO3) Tetap menggunakan pellet 100% untuk menjaga kualitas panen, (WO1) menambah jumlah kolam untuk ujicoba pengaplikasian setiap merk probiotik, (WO2) Mencari investor besar, (ST1) Menerapkan CBIB untuk meminimalkan serangan hama dan penyalkit, (ST2) Fokus memenuhi kebutuhan untuk pasar luar jombang, (WT) Membangun gudang agar dapat menampung pakan dalam jumlah besar dari distributor yang harganya lebih murah.
Saran :
Berdasarkan hasil Kerja Praktek Akhir saran yang dapat diberikan pada unit usaha pembesaran lele ini adalah :
1. mengoptimalkan penggunaan probiotik untuk meningkatkan efisiensi pakan dari usaha pembesaran ikan lele.
2. Melengkapi alat dan bahan monitoring seperti DO meter, alat pengukur kecerahan air (sechidisk), pH meter, dan KIT untuk mengukur ammonia.

Kata kunci : Analisis SWOT, Budidaya Ikan Lele, Probiotik

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 23 Oct 2024 02:27
Last Modified: 23 Oct 2024 02:27
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/37

Actions (login required)

View Item
View Item