LISTYA NINGRUM, CHOIRIAH BELIA (2023) IMPLEMENT ASI CBIB PADA PEMBESARAN UDANG V ANN AMEI (Litopenaeus vannamei) DI CV. JEMBRANA ROYAL VANNAMEI DESA PANGYANGAN KECAMATAN PAKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of 20.5.02.106_CHOIRIAH BELIA L.N_AGP.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
20.5.02.106_CHOIRIAH BELIA L.N_AGP.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) adalah salah satu spesies udang
yang saat ini dikembangkan oleh para pembudidaya udang di Indonesia.
Kehadiran jenis udang Vannamei diharapkan tidak hanya menambah pilihan
bagi petambak tapi juga menopang kebangkitan usaha pertambakan terutama
komoditas udang. Pada periode tahun 2019 capaian produksi udang 517.397
ton dan ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 250 % pada tahun 2024
menjadi sebesar 1.290.000 ton dengan nilai produksi dari 36,22 Trilyun pada
2019 menjadi sebesar 90.30 Trilyun pada 2024 (KKP, 2020). Indonesia
sebagai negara yang secara signifikan menjadi penghasil perikanan budidaya
di dunia sehingga perlu dikawal dengan petunjuk dan sistem yang kuat agar
secara efisien dapat menghasilkan ikan yang berkualitas dalam skala usaha
masyarakat dengan tingkat kepastian iklim usaha yang tinggi.
Maksud pelaksanaan Kerja Praktek Akhir yaitu untuk mengetahui serta
membuka wawasan tentang implementasi CBIB pada budidaya udang
Vannamei dengan tujuan akhir dari Kerja Praktek Akhir ini yaitu mengetahui
teknik pembesaran udang Vannamei serta mengetahui penerapan CBIB pada
usaha pembesaran udang vannamei. Kerja Praktek Akhir ini dilaksanakan pada
CV. Jembrana Royal Vannamei Desa Pangyangan Kecamatan Pakutatan
Kabupaten Jembrana Provinsi Bali mulai tanggal 20 Maret sampai dengan 20
Juni 2023.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini
adalah metode magang dan survey. Sumber data berasal dari data primer
dengan teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi, terkait sarana
dan prasarana pada tambak serta tahapan budidaya pembesaran dan data
sekunder dengan teknik pengumpulan data wawancara dan literatur, terkait
sejarah perusahaan, proses penjualan udang vannamei serta standarisasi yang
diterapkan dalam budidaya pembesaran seperti : monitoring kualitas air dan
pengelolaan pakan.. Teknik pengolahan data yaitu editing, tabulating, dan
analizing. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif.
CV. Jembrana Royal Vannamei merupakan perusahaan swasta yang
bergerak dibidang perikanan khususnya budidaya udang Vannamei.
Pengelolaan tambak di bawah naungan dari MAXMAR GROUP. CV. Jembrana
Royal Vannamei berada di kawasan selat Bali. Keberadaan CV. Jembrana
Royal Vannamei yang pertama di kawasan pakutatan, sebelum terdapat
tambak-tambak lain di sebelah timur maupun barat. Pada CV. Jembrana Royal
Vannamei terdapat kepala lokasi dan 3. Kepala lokasi CV. Jembrana Royal
Vannamei yaitu Bapak Kukuh Widodo. Beliau telah bekerja selama 18 tahun
dan membawahi 39 karyawan.
Proses budidaya udang vannamei yang ada pada CV. Jembrana Royal
Vannamei meliputi tahapan pemilihan lokasi, persiapan kolam tambak,
pemeliharaan udang vannamei, panen, dan pasca panen. CV. Jembrana Royal
Vannamei memiliki 27 petak kolam dengan 4 petak tandon dan 23 petak
budidaya. Petak budidaya terdiri dari 22 petak semi intensif dan 1 petak
intensif. Kolam semi intensif ini berupa kolam tanah dengan dinding beton yang
dilapisi HDPE. Kemudian kolam intensifnya berupa kolam dengan alas beton
dan dilapisi HDPE. Luas keseluruhan petak tambak yaitu 113.847 m² atau
sebelas hektar tiga puluh delapan setengah are. Pemasok benur tambak CV.
iv
Jembrana Royal Vannamei yaitu SUMMA Situbondo. Benur SUMMA
dilengkapi dengan surat PCR. Untuk tambak CV. Jembrana Royal Vannamei,
benur ditebar pada saat subuh atau menjelang pagi dengan 5 kali tebaran.
Pakan crumble dan pelet yang digunakan yaitu merek Ruby SS diproduksi oleh
PT. De Haus Animal Nutrition. Pakan Ruby dilengkapi dengan sertfikasi ISO
22000:2018 dan Best Aquaculture Practices (BAP). Program pakan ini pada
tambak CV. Jembrana Royal Vannamei yaitu Blind Feeding dan Feeding Rate.
Pada MAXMAR GROUP terdapat buku panduan mengenai prosedur pada
laboratorium. Buku tersebut berjudul “Standart Operasional Prosedur
Laboratorium” yang dibuat oleh Ervin Inayati, A.md.Pi tahun 2022. Kegiatan
sampling ini bertujuan untuk mengetahui berat udang secara berkala untuk
menentukan ABW dan ADG. Pengecekan kesehatan pada tambak Jembrana
rutin dilakukan setiap 5 hari sekali dimulai pada DOC 10. Pengendalian hama
dan penyakit pada tambak Jembrana dilakukan dengan pengontrolan air. Pada
tambak Jembrana biosecurity yang diterapkan dengan menyediakan kran air
pada petakan. Panen udang pada tambak Jembrana dilakukan secara panen
parsial dan panen total. Pembeli udang pada tambak Jembrana berasal dari
beberapa kota di Jawa Timur seperti Sidoarjo dan Banyuwangi.
Implementasi CBIB ada beberapa aspek yang perlu ditinjau sesuai dengan
peraturan yang terkait dalam mengoptimalkan keberhasilan CBIB. Untuk
mendukung keberhasilan CBIB, CV. Jembrana Royal Vannamei
memperhatikan persyaratan keamanan pangan dengan dilengkapi Surat Ijin
Usaha yang dikeluarkan oleh Provinsi Bali. Hal ini sesuai dengan aspek CBIB
menurut pendapat Bernardi,.SP (2022), dengan acuan dari Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.02/MEN/2007 tentang
Cara Budidaya Ikan yang Baik, meliputi : aspek teknis yaitu Lokasi tambak CV.
Jembrana berada di kawasan bebas cemaran lingkungan dan pemukiman
warga; Konstruksi tambak yang sudah sesuai; Memiliki sarana dan prasarana
lengkap seperti pada umumnya pada tambak intensif; Tahapan produksi yang
telah sesuai; Tahapan panen sudah baik; Tahapan pasca panen sudah baik.
Aspek Keamanan Pangan : seluruh penggunaan pakan, obat, vitamin, dan
probiotik menggunakan bahan yang aman. Aspek lingkungan : Pengendalian
pencemaran yang dihasilkan dari limbah tambak bisa menggunakan IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah). Aspek manajemen : manajemen
pengawasan dengan dasar standarisasi tambak.
Kesimpulan yang diberikan untuk CV. Jembrana Royal Vannamei yaitu
Aspek teknis bagian Biosecurity tambak yang masih belum optimal dalam
penerapannya dikarenakan kurangnya penggunaan sarana dan prasarana.
Melihat lingkungan sekitar tambak yang dekat dengan rawa, memungkinkan
hama biawak dapat masuk ke tambak jika tidak diberi pagar. Aspek manajemen
mengenai pengawasan dimana pengontrolan masih belum maksimal. Hal ini
menimbulkan kendala dari segi pemberian probiotik, pakan serta proyek
tambak. Dimana pengawasan ini juga didasari oleh standarisasi yang dimiliki
oleh tambak. Kegunaan pengawasan sangat diperlukan untuk memberikan
evaluasi terhadap kegiatan budidaya pembesaran. Saran yang diberikan untuk
CV. Jembrana Royal Vannamei yaitu Aspek teknis merupakan aspek penting
dalam usaha budidaya karena merupakan tujuan utama. Namun dalam
perkembangannya perlu dilakukan revisi, guna meminimalisir kerugian yang
akan terjadi. Revisi itu dapat berupa mengoptimalkan sarana dan prasarana
sebagai biosecurity pada tambak untuk menjaga penyakit dan hama dari luar
yang masuk.
v
Aspek manajemen mengenai pengawasan pada CV. Jembrana Royal Vhanya
perlu dikaji ulang mengenai pembagian probiotik yang harus dilakukan secara
merata dengan memberikan 1 penanggung jawab untuk melakukan
pencatatan. Pemberian pakan dan proyek tambak yang harus dikontrol secara
maksimal agar tidak ada keterlambatan waktu. Menerapkan penggunaan
standarisasi pada tahapan budidaya untuk membantu pengawasan pada
tambak.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 15 Aug 2025 07:48 |
Last Modified: | 15 Aug 2025 07:48 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/378 |