SISTEM RANTAI PASOK DAN PENERAPAN STANDAR MUTU PADA RUMPUT LAUT Gracilaria, sp. SEBAGAI BAHAN BAKU AGAR-AGAR POWDER DI PT. SURYA INDOALGAS KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO

ermintaan pasar ekspor kelautan dan perikanan Indonesia semakin
meningkat, salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia adalah Agar-agar
powder yang terbuat dari rumput laut Gracilaria, sp. Adapun tujuan ekspor negara
komoditas perikanan Indonesia di antaranya Amerika Serikat (AS), Jepang,
negara-negara ASEAN, Uni Eropa, dan Australia (DJPDSPKP, 2021). PT. Surya
Indoalgas merupakan perusahaan ekspor Agar-Agar Powder berkualitas tinggi di
Indonesia. PT. Surya Indoalgas adalah pembuatan bubuk agar-agar ekspor selaku
eksportir dan produsen hasil budidaya rumput laut di tambak yang kegiatan
produksinya sangat bergantung pada bahan baku dari pemasok akan mengalami
kendala apabila bahan baku untuk produksi mengalami ketidakpastian dari segi
jumlah serta waktu pengiriman. Ketidakpastian menjadi penyebab utama yang
mempersulit pengelolaan sistem rantai pasok. Oleh karena itu, diperlukan model
pengelolaan yang kuat dalam sistem rantai pasok agar perusahaan dapat tetap
bertahan dalam dunia bisnis.
Adapun maksud dari pelaksanaan kerja praktik akhir (KPA) adalah ikut serta
dalam semua kegiatan rantai pasok pada komoditas rumput laut gracilaria, sp. di
PT. Surya Indoalgas, Memperoleh data terkait rantai pasok agar-agar powder di
PT. Surya Indoalgas. Tujuan dari pelaksanaan KPA yaitu mengetahui aliran
produk, aliran informasi, aliran keuangan dan struktur rantai pasok di PT. Surya
Indoalgas. Kerja praktik akhir telah dilaksanakan mulai tanggal 20 maret sampai
20 juni 2023 dengan metode kerja magang dan metode penulisan deskriptif.
Metode penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling dan
snowball sampling bertempat di PT Surya Indoalgas, Kecamatan Wonoayu,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Aliran rantai pasok rumput laut Gracilaria, sp. di PT. Surya Indoalgas meliputi
aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi. Aliran produk pada rantai
pasok agar-agar powder di PT. Surya Indoalgas meliputi perpindahan produk
sesuai permintaan buyer ke perusahaan dengan spesifikasi jenis, harga produk,
transportasi yang digunakan untuk mengirim barang. Setelah itu dari supplier ke
perusahaan dalam bentuk rumput laut kering yang belum diolah. Aliran informasi
yang mengalir yaitu buyer ke perusahaaan akan memberikan informasi tentang
kualitas produk, produk dan jumlah pembelian melalui via telefon sedangkan
pelaku rantai pasok dari arah hilir akan memberikan umpan balik seperti negosiasi
harga, apresiasi atau pengeluhan tentang kualitas produk, jumlah pemesanan dan
pembelian. Aliran keuangan yang mengalir berupa pembayaran yang dilakukan
pada masing-masing pelaku rantai pasokan. Transaksi pembayaran yang terjadi
antara petani dengan supplier yaitu dibayar secara langsung/tunai dengan harga
6.000 – 6.600, PT. Surya Indoalgas dengan supplier dibayar dalam rentang waktu
satu minggu atau DP setengah dari pengiriman dengan harga mulai dari 8.500
kondisi kurang kering dan 12.500 sudah di blowerdan bersih, buyers dengan PT.
Surya Indoalgas dibayar diawal dengan harga per kg Rp. 350.000 dimana gell
strenght yang terkandung yaitu 700 - 1.100. Pelaku rantai pasok agar-agar powder
terdiri dari: petani rumput laut sebagai pembudidaya dan pemelihara ekosistem
rumput laut, supplier berperan sebagai penyedia bahan baku atau wadah, PT.
Surya Indoalgas berperan sebagai pengolah, buyers (importir) sebagai pembeli
dan penyalur kepada konsumen akhir.

Produk rumput laut gracilaria, sp. yang di distribusikan di PT.Surya Indoalgas
berupa rumput laut dengan kadar air <18%. Kegiatan yang dilakukan di PT. Surya

iv

Indoalgas yaitu meliputi kegiatan pengadaan bahan baku, aktivitas pengolahan,
packing, serta aktivitas pengiriman produk ke buyers . Pemasaran agar-agar
powder di PT. Surya Indoalgas adalah ke mancanegara. Pihak pendukung yang
terlibat dalam rantai pasok agar-agar powder ini diantaranya adalah perusahaan
jasa transportasi, perusahaan produksi kemasan, perusahaan jasa kontainer,
perusahaan pelayaran, pihak ketiga (forwarder), dan pemerintah. Tantangan dan
kendala yang dihadapi oleh perusahaan biasanya terjadi dari ketidakpastian
permintaan, ketidakpastian dari supplier, dan ketidakpastian internal.
Penerimaan bahan baku bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi bahan
baku yang sesuai dengan standar perusahaan dan permintaan dari buyer.
Penimbangan bertujuan untuk mendapatkan hasil timbangan yang akurat serta
untuk mengetahui jumlah bahan baku yang diterima. Pre treatment bertujuan untuk
melakukan sortir dan pembersihan rumput laut dari kotoran. Treatment bertujuan
untuk tahapan pencucian menggunakan alkali yang digunakan adalah larutan
NaOH. Pemucatan (bleaching) dilakukan untuk melunturkan klorofil yang
terkandung di dalam rumput laut. Ekstraksi pada tahapan ini rumput laut setelah
direbus, diangkat dan diblender agar menjadi lebih halus dan mengeluarkan agaragar.
Filtrasi
alat
ini
akan
memisahkan
antara
filtrat
dan
subtrat.
Gelasi
pada
tahap

ini

filtrat yang terkumpul digelkan. Press dilakukan untuk mengeluarkan
kandungan air yang terdapat di dalam agar-agar. Pemotongan dengan cara
menggunakan chopper. Pengeringan dengan menggunakan mesin dryer selama
satu malam. Penepungan hasil yang telah kering dibawa ke laboratorium guna
dilakukan tahap penepungan selanjutnya pengujian gel strength dan menjadi
patokan produksi dan resep. Packing menggunakan plastik PE bertujuan agar
produk aman dan tidak terkontaminasi oleh zat berbahaya, Pengepakan dalam 1
karton berisi 20 kg untuk dimasukkan ke dalam kotak bergelombang luar. Untuk
pasar ekspor menggunakan palet plastik menghindari persyaratan fumigasi untuk
negara tertentu dan juga keamanan kargo memuat produk ke dalam kontainer
serta menjaga mutu produk dengan mengecek dan memastikan kondisi produk
yang di ekspor agar tidak terjadi kerusakan serta melakukan pengecekan terhadap
kondisi Kontainer sebagai sarana transportasi produk yang akan di ekspor.
Kesimpulan yang didapat dari hasil kerja praktik akhir (KPA) di PT. Surya Indoalgas Aliran produk meliputi perpindahan produk dari supplier hingga ke
buyers. Aliran informasi meliputi pertukaran informasi terkait purchase order, aliran
keuangan meliputi pembayaran yang dilakukan antar rantai pasok. Struktur rantai
pasok pada PT Surya Indoalgas meliputi petani, supplier, manufacture (PT. Surya
Indoalgas), buyer. Aktivitas pengolahan di PT. Surya Indoalgas mengukur kualitas
produk jadi berdasarkan standar KOBE dan juga menggunakan peralatan
Nikkansul Jepang.
Saran yang dapat diberikan pada PT Surya Indoalgas sebaiknya melakukan
kaizen pada setiap divisi agar perusahaan menjadi lebih baik. Perusahaan dapat
meningkatkan kinerja rantai pasok dengan cara semakin memperkuat hubungan
dengan pemasok, seperti petani budidaya rumput laut ada potensi menjual bahan
baku kering dengan harga tinggi ke perusahaan namun harus ada penambahan
sarana produksi berupa blower. Akan tetapi, hal ini perlu kajian lebih lanjut.