MANAJEMEN PEMASARAN IKAN NILA BEKU (Oreochromis niloticus) PADA PT. DUA IKAN MAKMUR JAYA KOMPLEK PERINDUSTRIAN SAFE N LOCK LINGKAR TIMUR RANGKAH KIDUL KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi perikanan baik laut maupun
perikanan air tawar. Indonesia mempunyai beragam species ikan yang layak untuk
dikonsumsi dan dibudidayakan salah satunya adalah ikan nila yang populer dan
diminati masyarakat. Manajemen pemasaran merupakan suatu proses penetapan
tujuan – tujuan pemasaran bagi suatu perusahaan atau organisasi dengan
mempertimbangkan sumber daya internal. Kegiatan pemasran ikan nila beku
merupakan suau hal yang sangat penting dan harus dilakukan berdasarkan
penerapan teknologi yang memprhatikan kaidah – kaidah pemasaran yang benar.

Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini adalah melaksanakan magang dengan cara
mengikuti kegiatan secara langsung tentang proses pemasaran ikan Nila beku,
memperoleh data teknis dan ekonomi tentang pemasaran ikan Nila beku,
mengetahui dan memahami permasalahan tentang pemasaran ikan Nila beku, dan
membuat analisis strategis pemasaran ikan Nila beku. Adapun tujuan yang ingin
dicapai adalah Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan tentang pemasaran
ikan nila beku (Oreochromis niloticus) dan mengetahui hasil analisis strategi
pemasaran ikan Nila beku di PT. Dua Ikan Makmur Jaya Komplek Perindustrian
Safe N Lock Lingkar Timur Rangkah Kidul Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa
Timur. Kerja Praktek Akhir dilaksanakan mulai tanggal 20 Maret – 20 Juni 2023 di
PT Dua Ikan Makmur Jaya, Komplek Perindustrian Safe N Lock Blok V1 3217
Sidoarjo, Jawa Timur. PT Dua Ikan Makmur Jaya berdiri pada tahun 2019 sebagai
perusahaan PT (Persero Terbatas).

Produk yang dipasarkan oleh PT Dua Ikan Makmur Jaya yaitu ikan Nila beku
dengan komoditi utama yaitu, ikan Bubara, Bandeng, Gurami, Bawal, Patin, Lele.
Dalam KIPA penulis membahas tentang pemasaran ikan Nila beku, ikan Nila beku
yang dipasarkan didapatkan dari produsen didaerah Pasuruan, Tulungagung,
Sidoajo. Ikan Nila dipasarkan dengan berbagai size, dengan harga yang juga
berbeda – beda tergantung dengan size dan kualitas. Harga produk yaitu Rp.
19.000 – Rp. 28.000 untuk pemasaran ikan Nila didaerah Kalimantan dan Sorong.

Proses penyimpanan poduk yang ada di PT Dua Ikan Makmur Jaya yaitu :
Penerimaan bahan baku, Penimbangan I, Perendaman es dan garam, Sortasi,
Pembuangan sisik, insang, dan isi perut, Pencucian, Penimbangan II,
Pengemasan, Vakum, Pembekuan, Pengepakan dan Pelabelan, dan Penjualan.
Penerapan fungsi manajemen yang di PT Dua Ikan Makmur Jaya seperti yang
dikatakan oleh Silalahi, 2011 ada perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan.

Penerapan konsep pemasaran di PT. Dua Ikan Makmur Jaya adalah Oentoro
(2012), yaitu adanya konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran sosial. Akan tetapi dalam konsep produksi
masih belum sesuai karena perusahaan tidak melaksanakan proses pengolahan,
perusahaan hanya membeli produk dari produsen. Dalam penerapan bauran
pemasaran seperti yang dikatakan oleh Riadi (2013) yaitu ada product, price,
place, promotion. Sistem pemasaran yang ada di perusahaan yaitu: sistem
pemasaran dengan saluran vertikal, saluran horizontal dan saluran ganda. Strategi
pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan yaitu, strategi kebutuhan primer
dan strategi kebutuhan selektif.

iv

Dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: (1) Produk yang
dipasarkan PT. Dua Ikan Makmur Jaya yaitu ikan hasil air tawar komoditi utama
yaitu ikan nila, patin, mas, bawal, dan lele. Produk masih dipasarkan ke daerah
Kalimantan dan Sorong. (2) Penerimaan bahan baku, Penimbangan I,
Perendaman es dan garam, Sortasi, Pembuangan sisik, insang, dan isi perut,
Pencucian, Penimbangan II, Pengemasan, Vakum, Pembekuan, Pengepakan dan
Pelabelan, dan Penjualan. Akan tetapi dalam proses penerimaan produk
terkadang, produk yang diterima tidak sesuai dengan yang telah dipesan dari
produsen. (3) Manajemen pemasaran di PT. Dua Ikan Makmur Jaya telah
terlaksana dengan baik. Akan tetapi dalam konsep produksi perusahaan tidak
melaksanakan proses produksi. Perusahaan tidak melaksanakan pemasaran
secara langsung karena perusahaan sudah menjadi pihak kedua setelah
produsen. Selain itu, dalam pemasaran produk terkadang adanya tunggakan
pembayaran, pesaing usaha dibidang yang sama, bermacam macamnya karakter
dari konsumen, terjadi pemadaman listrik, sedang musim ikan lokal juga menjadi
kendala tersendiri.

Dari kesimpulan diatas dapat disarankan bahwa: (1) Untuk wilayah pemasaran
sebaiknya lebih diperluas lagi guna meningkatkan omset penjualan, perlu adanya
promosi yang lebih luas misal melalui media online guna mempromosikan produk
yang dipasarkan sehingga dapat mempermudah konsumen untuk mengetahui
produk apa yang ada di perusahaan. (2) Perlu adanya komunikasi yang lebih baik
dengan produsen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses pembelian
produk. (3) Perlu adanya penambahan komoditi ikan yang dipasarkan sehingga
pilihan untuk para pelanggan atau konsumen lebih banyak. (4) Perlu dilaksanakan
survei pasar seperti survei harga, survei produk yang dibutuhkan konsumen dan
survei pesaing usaha yang sama guna membawa agar perusahaan berada pada
koridor pemasaran yang lebih menguntungkan. (5) Perlu adanya komunikasi yang
baik dengan PLN sehingga perusahaan bisa mengetahui jika ada pemadaman
listrik. (6) Adanya konsistensi dalam pelayanan terhadap pelanggan, selain itu
komunikasi dengan pelanggan juga harus selalu dijaga.