Agga Sentyaki, Risco Fernandy (2023) Kelimpahan Bakteri Vibrio Sp. pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Petakan A4 CV. Cemarasewu Sumber Rejeki Cilacap Jawa Tengah. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
![[thumbnail of 20.6.02.157_RISCO FERNANDY A.S_TPPI.pdf]](https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
20.6.02.157_RISCO FERNANDY A.S_TPPI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Secara ekonomi udang memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor hasil produksi perikanan di Indonesia sebesar 33,63%. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai produksi udang vannamei yaitu dengan cara meningkatkan padat tebar atau dengan sistem budidaya intensif. Akan tetapi sistem budidaya intensif pada udang vannamei kemungkinan akan menimbulkan suatu penyakit yang membuat kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang menurun (Riana et al, 2021).
Salah satu penyakit yang sering menyerang budidaya udang disebabkan oleh mikroorganisme patogen seperti bakteri. Bakteri Vibrio sp. merupakan salah satu bakteri yang sangat familiar khususnya dalam lingkup budidaya perikanan, dimana bakteri ini merupakan salah satu penyebab penyakit yang dapat menimbulkan kematian massal pada budidaya udang (Felix et al, 2011). Vibrio sp. adalah bakteri yang menyebabkan penyakit vibriosis (Irianto, 2005). Bakteri Vibrio sp. merupakan jenis patogen yang menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada kondisi udang yang lemah dan lingkungan yang ekstrim.
Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mengikuti dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam menganalisis kelimpahan bakteri Vibrio sp. pada pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di CV. Cemarasewu Sumber Rejeki Cilacap Jawa Tengah. Sedangkan tujuan dari pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek Akhir ini yaitu untuk mengetahui dinamika kualitas air, untuk mengetahui kelimpahan bakteri Vibrio sp. dan untuk mengetahui pengaruh kualitas air terhadap kelimpahan bakteri Vibrio sp. di CV. Cemarasewu Sumber Rejeki Cilacap Jawa Tengah.
Kerja Praktek Akhir dilaksanakan mulai tanggal 20 Maret sampai 20 Juni 2023 di CV. Cemarasewu Sumber Rejeki, Jetis, Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah. Metode yang dilakukan dengan menggunakan magang. Data yang diambil meliputi data kualitas air, data kelimpahan bakteri Vibrio sp. dan pembesaran udang vannamei.
Frekuensi pemberian pakan secara umum diberikan sebanyak 5 kali pada jam 7 pagi, jam 10 siang, jam 2 siang, jam 6 malam, dan jam 9 malam. Pelaksanaan monitoring pertumbuhan memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui laju pertumbuhan yang dapat dilakukan dengan cara sampling. Hasil penghitungan ADG menunjukkan penurunan pada sampling ke 5, 8, 10 dan 12 faktor penyebab dari turunnya ADG adalah under feeding dan kualitas air yang jelek, dan sampling belum genap 7 hari. Hasil penghitungan ABW menunjukkan kenaikan dari sampling ke 1-12. Kegiatan sampling di CV. Cemarasewu Sumber Rejeki Cilacap dilakukan ketika DOC 34. Fungsi dari sampling mingguan ini juga dapat menentukan berapa banyak pakan yang akan diberikan agar tidak terjadi underfeeding dan overfeeding.
Hasil pengecekan kualitas air yang didapatkan antara lain: suhu berkisar 27-30°C, pH berkisar 7,8-8,4, salinitas berkisar 24-28 ppt, alkalinitas berkisar 114,3-139,3 ppm, TOM berkisar 86,8-106 ppm, DO berkisar 4,11-4,52 ppm, fosfat berkisar 0,25-0,5 ppm, ammonium berkisar 0,00-0,50 ppm nitrit berkisar 0,024-0,099 ppm, nitrat berkisar 0-5 ppm.
Hasil isolasi bakteri dari penelitian ini ditemukan dua jenis koloni bakteri Vibrio sp. yaitu koloni bakteri yang berwarna hijau dan koloni kuning. Warna koloni yang berwarna hijau menunjukkan sifat Vibrio yang tidak dapat memfermentasi sukrosa sedangkan koloni berwarna kuning dapat memfermentasi sukrosa dan menurunkan pH dalam media TCBS (Ihsan & Retnaningrum, 2017). Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan nilai kelimpahan bakteri vibrio kuning berkisar pada 1,3 x 102 - 9,2 x 102 CFU/ml. Nilai kelimpahan bakteri vibrio hijau berkisar pada 0 - 7,0 x 101 CFU/ml. Nilai kelimpahan total bakteri Vibrio sp. berkisar pada 1,3 x 102 – 9,2 x 102 CFU/ml. Berdasarkan hasil pengujian kelimpahan bakteri Vibrio sp. menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri masih di dalam standar kualitas air perusahaan.
Untuk hasil yang di dapatkan kualitas air yang mempengaruhi kelimpahan bakteri Vibrio sp. adalah TOM. Kisaran TOM yang diperoleh selama KPA memiliki nilai minimum 86,8 ppm dan nilai maksimal sebesar 106,0 ppm. Nilai TOM yang optimal dalam budidaya udang vannamei yaitu <90 ppm. Menurut (Ariadi et al, 2020), bakteri patogen seperti Vibrio sp. akan tumbuh melimpah pada perairan tambak yang memiliki akumulasi kadar bahan organik >90 ppm.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 22 Sep 2025 03:37 |
Last Modified: | 22 Sep 2025 03:37 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/451 |