Halim, Atika Marisa and Widodo, Agus and Arifin, Moh. Zainal and Akbar, M. Baihaqi (2022) Teknik Pemeliharaan Larva Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) Di Cv. Bali Akkua Marine Desa Musi Kecamatan Gerogak Kabupaten Buleleng Provinsi Bali (Maintenance Of Lates Calcarifer Larva In Cv. Bali Akkua Marine Musi Village, Gerogak District Buleleng Regency, Bali Province). Jurnal Penelitian Chanos Chanos, 20 (2): 2. pp. 63-68. ISSN p-ISSN: 1693-6299 e-ISSN: 2808-1145
Jurnal Chanos-chanos terbitan Tahun 2022 (Desember).pdf - Published Version
Download (162kB)
Abstract
Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu jenis ikan laut Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan juga terus meningkat baik dalam negeri maupun luar negeri
seperti negara di Eropa (Italia, Spanyol, dan Perancis). Pemenuhan permintaan pasar dilakukan dengan
peningkatan produksi, baik melalui penangkapan maupun budidaya. Namun apabila tidak didukung oleh ketersediaan benih yang mencukupi, maka permintaan pasar juga tida terpenuhi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pemeliharaan larva kakap putih dam mengetahui hasil produksi dalam pemeliharaan larva kakap putih di CV. Bali Akkua Marine. 100.000 butir telur terpilih dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan Gondol. Tahapan pemeliharaan telur meliputi Pengamatan Telur (telur bulat utuh dan mengambang serta berwarna putih), pencucian air tawar kantong plastik telur, dan aklimatisasi ± 30 menit. Telur yang telah ditebar akan menetas setelah 14−17 jam setelah terbuahi. Suhu optimal penetasan telur berkisar antara 27°C - 29°C. Perhitungan derajat penetasan atau hatching rate (HR) yang diperoleh di lapangan dari 100.000 butir telur adalah 84,5%. Benih yang dipelihara mencapai 7−9 cm dan memerlukan 63-80 hari dari penetasan telur. Setelah penetasan telur larva akan dipanen jika mencapai ukuran 0,6-1 cm dan mendapat SR 75,1% dari 84.500 ekor larva dari sampling telur yang menetas. Selama kegiatan pemeliharaan benih diperoleh nilai sintasan benih kakap putih atau survival rate (SR) sebesar 48.4% dari 63.500 ekor hasil pemanenan larva.
Kata kunci: Fertilisasi, Hatching Rate, Lates calcarifer
ABSTRACT
Lates calcarifer is one type of Indonesian marine fish that has high economic value. The demand also continues to increase both domestically and abroad such as countries in Europe (Italy, Spain, and
France). However, if it is not supported by the availability of sufficient larvae, the market demand will
also not be fulfilled. The purpose of this study was to determine the technique of rearing L. calcarifer larvae and to find out the production results in CV. Bali Akkua Marine. 100.000 eggs selected from Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Bali, Indonesia. The stages of egg rearing include Egg Observation (whole round eggs and floating and white in color), acclimatization for ± 30 minutes. Eggs that have been stocked will hatch after 14-17 hours after fertilization. The optimal temperature for hatching eggs is between 27°C - 29°C. The calculation of the hatching rate (HR) obtained in the field from 100,000 eggs is 84.5%. Larvae of L. calcarifer reared reach 7-9 cm and require 63-80 days from hatching eggs. After hatching, the larvae eggs will be harvested if they reach a size of 0,6-1 cm and SR of 75.1%. During the seed maintenance activities, the survival rate (SR) of L. calcarifer was 48.4% of the 63.500 larvae harvested.
Keywords: Fertilization, Hatching Rate, Lates calcarifer.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 02:49 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 03:04 |
URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/67 |